Sholat memang ibadah wajib bagi setiap muslim, setiap lima kali sehari kita mesti menghadap pada yang maha pencipta menunaikan perintahnya. Enteng memang, namun sayang sering tersepelekan. Lantaran banyak pekerjaan yang tak kunjung kelar, dengan mudahnya kita bilang nanti-nanti. Alhasil kita menganggap remeh perintah Tuhan dengan sholat di akhir waktu, tak jarang juga kewajiban itu dilupakan.
Sebuah kisah yang diunggah seorang netizen ini bakal lumayan menampar kita. Bagaimana tidak, hanya dengan satu kaki, seorang pemuda di Balikpapan ini tetap berdiri tegap berbaris dalam shaf. Cerita ini seharusnya bikin malu kita yang sempurna dengan kaki dan tangan. Dan pastinya, ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil. Simak ulasan berikut ini.
Sebuah kisah menyentuh Mengenai perjuangan sholat
Bukan lagi sebuah batasan, pria bernama Ardhi ini menunjukkan sesuatu yang tidak bisa kita lakukan. Masalah sholat mungkin sepele bagi sebagian orang, namun untuk pria ini, lain lagi ceritanya. Ardhi bukanlah orang yang sempurna fisik seperti kita. Kakinya terpaksa diamputasi karena terjadi kecelakaan beberapa tahun yang lalu. Akhirnya, pria ini memutuskan hijrah ke Balikpapan untuk mencari penghidupan dengan kondisinya yang seperti itu.
https://www.youtube.com/watch?v=uug4DWScGu4
Namun apa yang dia dapat? Ardhi malah kena tipu orang yang mengajaknya merantau dan meninggalkannya sebatang kara. Meskipun banyak beban berat yang dia hadapi, namun Ardhi tetap tegar dan tidak akan pernah meninggalkan kewajiban sholat meski keadaan seperti itu. Secara tidak langsung, Ardhi mengajarkan kita berapa nilai penting dalam kehidupan yang telah dilupakan.
Sholat bukanlah perkara sepele, itu janji kita dengan Allah SWT
Memang menjadi sebuah kewajiban seorang muslim untuk menjalankan sholat dalam keadaan apapun. Namun sayang, dengan ribuan dalih kita dengan mudah menyepelekannya. Kita mesti malu dengan apa yang dilakukan Ardhi, meskipun tidak punya kaki, pria ini terus berusaha usaha untuk dapat sholat tepat waktu di Masjid.
Lalu bagaimana dengan kita? Dengan alasan malas lah, masih sibuk lah, sakit lah, sholat menjadi nomor yang kesekian. Sering lupa bahwa Allah juga yang memberikan kesehatan, pekerjaan dan umur. Beruntung kasih sayang-Nya lebih besar dari pada murka-Nya. Mungkin hanya segelintir orang yang sadar akan hal itu, salah satunya Ardhi ini.
Ketidakmampuan bukan sebuah batas
Kita lebih sering memandang apa yang tidak dimiliki adalah batasan dalam diri. Ketika tidak bisa melakukan sesuatu hal, dan di sanalah kita berhenti berusaha, seolah sudah tak ada jalan lagi untuk melanjutkannya. Hal seperti inilah yang sering membutakan mata kita.
Kita terpaku pada ketidakmampuan, dan menutup mata akan potensi diri. Sejatinya, memang kita tidak bisa melakukan semunya, namun bukan berarti tidak mampu melakukan sesuatu. Tanpa kaki, Ardhi tetap datang saat panggilan adzan berkumandang, meskipun harus menggunakan alat bantu, bahkan jika harus merangkak sekalipun.
Satu hal yang pasti, tidak menyerah
Sudah terkena kecelakaan dan merenggut salah satu kaki, dia juga terkena tipu temannya, namun bukan berarti hidupnya telah usai. Semua Ardhi kembalikan pada yang maha kuasa, dan dia tidak menyerah. Kalau mau dibandingkan, sama sekali ujian kita sepertinya tidak sebanding dengan apa yang dimiliki Ardhi. Namun nyatanya, justru dia tetap berdiri dan tidak mau mengeluh.
Hal inilah yang sering hilang dalam diri kita. Mungkin dirinya juga sadar bahwa saat dia menyerah, di saat itulah Ardhi akan benar-benar kalah. Kita mungkin lengkap secara fisik, namun bukan berarti sempurna mental seperti Ardhi, begitu pula sebaliknya.
Usaha memang tidak akan mengkhianati hasil, seperti itu pula yang terjadi pada Ardhi. Setelah berhari-hari mencari pekerjaan dan bermunajat kepada Allah, kini bantuan telah datang. Pria berumur 23 tahun itu sekarang telah mendapat pekerjaan yang layak untuknya di Balikpapan.