in

Kisah Pria Muslim Afrika yang Hijaukan Gurun di Wilayah Sahel Seorang Diri

Barangkali, tak ada manusia selain sosok Yacouba Sawadogo yang gigih menghijaukan gurun gersang di wilayahnya meski harus dilakukan seorang diri. Dilansir dari rightlivelihoodaward.org, petani asal Burkina Faso, itu sukses menghentikan kekeringan di wilayahnya dengan penghijauan.

Meski sempat ditentang dan ditertawakan oleh orang-orang di sekitarnya, pria yang lahir sekitar tahun 1946 di provinsi Yatenga di Burkina Faso Utara itu tetap gigih dengan pendiriannya. Dalam hati kecilnya, Sawadogo berkeyakinan bahwa area yang kering dan tandus sekalipun bisa berubah menjadi hijau jika ditanami secara perlahan. Alhasil, ia pun melakukan kegiatan penghijauan seorang diri selama 30 tahun.

Laman rightlivelihoodaward.org menuliskan, Setelah menghadiri sekolah Alquran di Mali, Sawadogo kembali ke Yatenga untuk bekerja sebagai penjual di pasar lokal. Saat itu, dirinya menyadari akan dampak kekeringan parah di wilayahnya yang terjadi pada tahun 1980. Sawadogo pun menjadi saksi dari banyaknya manusia yang memilih pindah ke perkotaan, dan meninggalkan pedesaan mereka karena parahnya kekeringan yang terjadi. Bukannya ikut, Sawadogo memilih untuk ‘melawan arus’ dan memutuskan untuk bertahan di desanya.

Menunjukan hasil yang lumayan [sumber gambar]
Sebagai penghijauan, langkah pertama yang dilakukan oleh Sawadogo adalah mencoba teknik bercocok tanam kuno Afrika yang bernama Za’i. Laman rightlivelihoodaward.org menuliskan, ia sempat mendapat pertentangan dari warga setempat dan menganggap dirinya “tidak waras” karena dianggap melanggar tradisi Za’i yang sesungguhnya. Buntut dari hal ini, hutan miliknya pun dibakar. Meski demikian, Sawadogo tidak menyerah begitu saja.

Menerapkan teknik penanaman tradisional Za’i [sumber gambar]
Teknik Za’i yang dipraktekkan oleh Sawadogo, sejatinya merupakan sistem tanam tradisional dengan menggunakan lubang untuk keperluan retensi tanah, air, dan biomassa. Hal inilah yang secara perlahan mampu mengubah kondisi tanah yang tadinya kering, menjadi subur dan bisa ditanami. Inovasi yang ditambah kerja kerasnya selama bertahun-tahun membuahkan hasil.

Hasil kerasnya menanam tumbuhan membuahkan hasil [sumber gambar]
Dilansir dari laman rightlivelihoodaward.org, ia telah berhasil menciptakan hutan seluas hampir 40 hektar di lahan yang tadinya tandus dan terbengkalai. Penambahan jumlah varietas tumbuhan yang dimilikinya pun meningkat drastis. Saat program penghijauan berjalan, Sawadogo telah memiliki lebih dari 60 spesies pohon dan semak-semak. bisa dibilang salah satu hutan paling beragam yang ditanam dan dikelola oleh seorang petani di Sahel.

Tetap menanam meski diremehkan [sumber gambar]
Seiring berjalannya waktu, banyak orang yang akhirnya tertarik atas keberhasilan penghijauan ala Sawadogo tersebut. Mereka yang dulunya meremehkan inovasi pria asal Burkina Faso tersebut, kini berbalik dan belajar dari dirinya. Seperti yang ditulis pada laman rightlivelihoodaward.org, Sawadogo telah menerima ribuan pengunjung dari daerah dan sekitarnya. Tak lupa, ia juga berbagi ilmu dengan menyelenggarakan pelatihan, memberdayakan petani untuk meregenerasi tanah mereka.

Kerja kerasnya membantu banyak warga Afrika lainnya [sumber gambar]
Karena keberhasilan metode ini, pihak berwenang di Burkina Faso, LSM lokal, dan asosiasi petani kini mendorong masyarakat untuk mengadopsi teknik serupa, di mana hal tersebut sukses memulihkan lahan terdegradasi dan meningkatkan hasil panen. Pada tahun 2016, diperkirakan bahwa teknik Za’ï telah membantu memulihkan kapasitas produktif puluhan ribu hektar di provinsi Yatenga dan Gourcy di Burkina Faso saja. Berkat metode Za’i yang dihidupkan kembali oleh Sawadogo, ia pun memperoleh pujian secara luas di tingkat lokal dan internasional.

BACA JUGA: Menilik Kesuksesan Anak Muda Afrika yang Berhasil Membuat Robot dari Sampah Elektronik

Keberhaslilan sosok Yacouba Sawadogo di atas, tak lepas dari kerja keras dan keyakinannya dapat merubah sesuatu yang buruk menjadi positif. Hal ini dibuktikan dengan keteguhan dirinya yang melakukan penghijauan seorang diri, meski banyak ditentang dan dianggap tidak berhasil. Teringat akan petuah Steve Jobs yang begitu mengena di hati, “Ikuti kata hati dan percaya dengan apa yang ingin dilakukan”.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Chat Kocak Bin Ajaib Kids Negara +62, yang Awalnya Posessif Malah Jadi Penuh Drama

Banyak PNS Tersangkut Korupsi, Apa yang Membuat Mereka Tak Kapok?