Mungkin, apa yang dilakukan oleh sosok pria bernama Yustiyo Suyatno ini terdengar tak masuk akal atau bahkan mengundang decak kagum. Bagaimana tidak, lelaki kelahiran 1966 itu mengaku telah berjalan kaki keliling Indonesia selama 19 tahun lamanya. Dilansir dari laman antaranews.com, ia memulai petualangan pertamanya nnya pada tahun 2000 dengan menjelajahi pulau Jawa dan Madura.
Suka dan duka telah dialami oleh Suyatno selama melakukan perjalanan tersebut. Meski demikian, pria yang berprofesi sebagai paranormal tersebut memiliki pesan mulia di balik aksinya berkeliling Indonesia dengan berjalan kaki. Tak sekedar berpetualang, tapi juga memberikan kabar pada sesama bahwa ada sejumlah pelajaran yang bisa diambil. Terutama di daerah Papua yang membuat dirinya terkesan. Waktu selama 19 tahun pun seolah tak terasa saat dijalaninya.
Dimulai dengan berkeliling dari Pulau Jawa dan Madura, langkah Suyatno membawanya menjelajah hingga ke Bali, wilayah Nusa Tenggara, Timor Leste, Kalimantan, hingga ke Papua. Uniknya, ia bahkan telah menghabiskan 30 pasang sandal jepit saat berkeliling pulau Sumatera yang ditempuhnya dalam waktu 3 tahun. “Yang terakhir saya menempuh perjalanan dari Jawa menuju Aceh untuk ke tugu 0 kilometer. Saya menghabiskan waktu 3 tahun 4 bulan 73 hari mengelilingi pulau Sumatera dan 30 sandal jepit sudah habis saya pakai,” ujarnya yang dikutip dari regional.kompas.com.
Saat berada di Papua, Sutiyo mengalami kejadian unik sekaligus mengerikan yang bakal terus dikenang oleh dirinya. Secara kebetulan, dirinya melintas bersamaan dengan terjadinya perang adat antar suku. Alhasil, peperangan pun dihentikan sejenak demi Sutiyo agar bisa melanjutkan perjalanannya. Meski demikian, ia mengaku tak kapok dan ingin terus menjelajah ke tempat-tempat yang belum ia datangi. Terlebih, Keinginan berpetualang dengan jalan kaki ini sejatinya telah pikirkan saat menginjak usia 38 tahun.
Saat itu, ia merenungi akan melakukan perjalanan ke penjuru nusantara untuk menikmati keindahan alamnya. Sutiyo pun menamai keinginannya tersebut sebagai “Jejak-jejak Petualang Pejalan Kaki Mengelilingi Pulau Nusantara”. Meski telah terlaksana, kegiatan itu bukannya dilakukan secara asal-asalan. Ia juga kerap mengurus izin yang terus diperbaharui manakala hendak berkeliling di sebuah daerah. “Saya tidak asal melangkah harus ada izin legalnya dari desa tempat saya tinggal,” paparnya.
BACA JUGA: Heboh, Buruh Bangunan Ini Rela Jalan Kaki Jakarta-Indramayu Hanya untuk Bisa Mudik
Salah satu pesan Sutiyo selama melakukan perjalanan adalah, tentang kondisi alam di beberapa tempat yang menurutnya telah berubah karena adanya proyek dari industri atau pabrik. “Prihatin saya kalau melihat perubahannya. Hanya Papua yang menurut saya masih asri, karena di beberapa daerah alam sudah dirusak dengan adanya proyek ataupun industri. Pesan saya, jangan lagi rusak alam Indonesia, walaupun dengan dalih pemerataan pembangunan. Kasihan anak cucu nanti kalau tidak bisa menikmati alam nusantara. ucapnya yang dikutip dari regional.kompas.com.