Kalau kalian berpikir Tentara Nasional Indonesia hanya berperang saja, agaknya anggap tersebut salah kaprah. Pasalnya, beberapa TNI kita ada juga yang mengikuti beberapa kejuaraan luar negeri. Seperti apa yang dilakukan oleh TNI Angkatan Darat saat ambil bagian dalam kejuaraan menembak tingkat Asean. Bernamakan Armies Rifle Meet (AARM) para prajurit tersebut bertanding di Lapangan 400 Terendak Camp, Melaka, Malaysia.
Seperti yang sudah-sudah kala para prajurit tanah air berlaga di mancanegara, Praka Bagus dan kawan-kawan mampu unjuk gigi dengan sangat baik. Bahkan kegemilangan mereka membuat kontestan lain dari negara tetangga dibuat seperti ‘tidak ada apa-apannya’. Dan berikut ulasan mengenai penampilan gemilang para prajurit AD di Armies Rifle Meet (AARM).
TNI AD menjadi kontingen paling banyak meraih medali
Meski saat berita ini dituliskan perlombaannya belum selesai, namun agaknya mereka AARM bisa menjadi yang terbaik di akhir kompetisi. Hal ini lantaran saat pembukaan dan masuk di hari kedua TNI AD menjadi perserta dengan koleksi medali terbanyak. Melansir laman Kompas.com, prajurit Indonesia di hari pertama dan kedua sukses mengumpulkan 1 trofi, 6 medali emas, 2 medali perak, dan 3 medali perunggu.
Hasil bagus itu dipersembahkan oleh prajurit-prajurit tanah air seperti Praka Bagus, Pratu Hendro dan Praka Roky merebut emas. Sedangkan medali perak dipersembahkan oleh Pratu Ali dari cabang Karaben pada Match 2 Individual. Untuk medali perunggu berasal dari cabang SO Match 2 Individual yang dipersembahkan oleh Serka Priyanta dan Pratu Angga.
Sementara menjadi negara kokoh di puncak klasemen
Capaian bagus ini tidak hanya membuat beberapa nama prajurit harum di AARM, tapi juga membuat posisi TNI AD menduduki posisi puncak ajang tersebut untuk sementara. Posisi kedua sendiri di tepati oleh kontestan dari Thailand dengan 1 trofi, 5 medali perak dan 2 perunggu. Lalu dilanjutkan secara berurutan Filipina dengan 1 emas dan Malaysia 2 perunggu.
Sedangkan nasib berbeda dirasakan oleh negara lainnya seperti Vietnam, Singapura, Myanmar, Laos, Brunei dan Kamboja yang dari dua hari ajang tersebut digelar belum mengoleksi medali. Dalam ajang ini sendiri, diikuti oleh 10 negara Asia Tenggara. Besar harapan para prajurit tersebut mampu menjadi terbaik.
Menggunakan senjata-senjata dalam negeri
Selain torehan manis dan untuk sementara bercokol di posisi puncak, dalam ajang TNI AD juga bisa bilang luar biasa. Hal ini lantaran mereka menggunakan senjata buatan dalam negeri untuk berpartisipasi di AARM. Sebuah hal menarik karena juga menunjukkan kepada negara lain kalau Indonesia bisa membuat senjata hebat.
Tidak berhenti disitu dengan menggunakan alat dari PT Pindad juga membuktikan kalau kualitas senjata buatan dalam negeri tidak kalah dengan produk luar. Apabila nantinya bisa menjadi juara agaknya pemerintah boleh berpikir kalau untuk memenuhi alusista tidak perlu ekspor-ekspor lagi. kalau menurut kalian bagaimana sobat?
Para prajurit AD mempunyai track recond bagus di ajang ini
Masih berbicara tentang pasukan TNI AD yang berlaga di ajang ini, ternyata mereka mempunyai sebuah cerita manis selama berlaga di AARM. Melansir laman Merdeka.com, kontingen Indonesia mencatkan 12 kali gelar juara di kompetisi menembak Asia Tenggara tersebut. Jumlah yang membuktikan bagaimana besar dominasi TNI AD.
Para prajurit Angkatan Darat memulai kampanye gelar juara pada 2008, lalu berlanjut sampai 10 kali berturut-turut menjadi yang terbaik. Terlepas dari hal itu, berkat capaian bagus ini membuat negara tetangga tidak pernah berani memandang sebelah mata para prajurit milik negara ini.
BACA JUGA: Fatal Beauty, Tentara Cantik Tapi Mematikan yang Tergabung dalam Pasukan Khusus Rusia
Melihat hal di ulasan tadi memang tidak salah kalau saat ini para prajurit negara kita disebut menjadi terbaik di Asia Tenggara. Dan hebatnya lagi dalam kompetisi tersebut mereka menggunakan senjata buatan dalam negeri. Kondisi baik lantaran bisa jadi ujuk gigi produk-produk kemiliteran Indonesia.