in

Seperti Bumi dan Langit, Beginilah Beda Nasib Timnas Malaysia dengan Indonesia di Piala AFF

Bukan sebuah rahasia lagi meski mempunyai potensi besar dan talenta hebat, dalam Piala AFF Suzuki 2018 ini Timnas kita begitu katrok penampilannya dibandingkan negara besar Asia Tenggara lain. Apalagi kalau membandingkannya dengan Malaysia bisa dibilang mempunyai nasib layaknya bumi dan langit. Seperti yang kita ketahui bersama di tengah tangis Tim Merah Putih gagal lolos, kesebelasan Harimau Malaya malah terus tunjukkan kehebatannya.

Bahkan mempunyai peluang sangat besar sekali untuk menjadi juara ajang ini lagi. Dan bila hal itu terjadi, kemungkinan besar ada kemunduran di sepak bola Indonesia yang dulu disebut-sebut sebagai macan Asia. Dan berikut capaian-capaian bagus kesebelasan Negeri Jiran di Piala AFF Suzuki Cup 2018. Awas buat para sobat Boombastis yang sampai baper ya melihatnya. Yuk let’s go

Timnas Malaysia mempunyai peringkat jauh lebih baik dari Indonesia

Bila membandingkan peringkat kedua negara di ajang ini bisa dibilang Malaysia unggul jauh dari pada Indonesia. Tim Harimau Malaya yang hanya kalah sekali menduduki peringkat kedua dengan poin 9 atau berselisih 3 angka dari pemuncak klasemen grup A Vietnam. Sedangkan Tim Merah Putih seperti kita ketahui bersama duduk di peringkat empat di bawah negara macam Singapura dan Filipina.

https://www.youtube.com/watch?v=gDyy00aVR8E

Hasil bagus ini juga membuat anak asuh Tan Cheng Hoe, memastikan satu tempat untuk masuk ke babak semifinal. Dan ini menjadi babak empat besar mereka ke empat kali dalam empat edisi Piala AFF terakhir.

Harimau Malaya berpotensi lolos ke babak Final

Seperti yang telah dijelaskan tadi, capaian mereka lolos ke babak semifinal tentu menjadi suatu hal bagus. Pasalnya berkat kondisi tersebut kesebelasan negeri tetangga ini terbuka peluangnya untuk menjadi pemenang kejuaraan ini. Meski pada babak empat besar nanti harus bertemu raksasa Asia Tenggara Thailand, namun dalam olahraga ini tidak ada kemustahilan.

Harimau Malaya berduel [Sumber Gambar]
Apalagi mereka juga mempunyai modal yang bagus selama di babak penyisihan, dengan menorehkan tiga kali kemenangan dan hanya sekali kalah. Bahkan dari kaca mata penulis, kesebelasan yang identik dengan kostum kuning tersebut memiliki strategi permainan yang bagus. Seperti contoh kala menumbangkan tim kuat Myanmar.

Mempunyai jumlah gol lebih banyak

Selain hal tadi perbandingan mencolok kedua negara tetangga ini juga bisa dilihat dari rasio mencetak gol selama babak penyisihan. Dengan modal 3 kali kemenangan, punggawa Harimau Malaya sukses mejebol gawang lawan-lawannya sebanyak tujuh kali. Dan salah satunya mampu membuat tiga gol dalam satu pertandingan.

Aksi pemain Malaysia [Sumber Gambar]
Nasib berbeda ditunjukkan Tim Merah Putih yang hanya mampu membuat 5 gol dalam lima pertandingan yang telah dijalani. Meski terlihat memiliki rata-rata satu gol per-laga, namun selama babak penyisihan AFF 2018 Timnas hanya mampu menang sekali saja atas Timor Leste. Sedangkan sisa berbuah dua kekalahan dan satu hasil imbang.

Tim negeri jiran sudah merasakan gelar juara ajang ini

Masih terkait perbandingan Tim Garuda dan Timnas Negeri Jiran, dalam sejarahnya Indonesia juga harus mengakui keunggulan Malaysia atas jumlah trofi yang didapatkan. Dalam sebelas edisi kejuaraan termasyur Asia Tenggara ini, mereka sukses memperoleh satu gelar pada tahun 2010 kala mengandaskan Indonesia di partai pamungkas.

Malaysia juara AFF 2010 [Sumber Gambar]
Sedangkan Indonesia prestasi terbaiknya adalah menjadi peringkat kedua dalam ajang ini. Kondisi yang sebetulnya nahas, kalau melihat potensi dan geliat sepak bola nasional begitu besar. Besar harapan meski gagal sekarang , ke depan Tim Merah Putih bisa menjadi Timnas yang kuat mampu berjaya di jagad sepak bola dunia.

BACA JUGA: Nestapa Timnas di AFF Suzuki 2018, Mulai Kalah Memalukan sampai Gagal Lolos

Begitulah sobat Boombastis yang tercinta, perbandingan kedua kesebelasan di Piala AFF Suzuki 2018. Meski terus alami hal pahit dan membuat fansnya harus terus gigit jari, namun semangat kita mendukung mereka tidak boleh padam. Mari kita sanjung saat menang, dan ketika kalah kita tetap dukung.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

4 Rumah Ini Sakit Siap Tampung Caleg Gila, Bukti Jadi Pejabat Itu Bisa Bikin ‘Sakit’

4 Fakta Bus ‘Tayo’ Sukoharjo yang Lagi Viral di Medsos, Terinspirasi Kartun?