Generasi millennial a.k.a kids zaman now selalu diidentikkan dengan segala sesuatu yang tak lazim dilakukan, menjadi ganjalan di hati, serta berbuat onar yang membuat resah orang sekampung. Entah karena terpengaruh pergaulan, kurang didikan, atau efek dari kecanggihan teknologi, selalu saja ada pemberitaan buruk tentang mereka.
Ya, di tengah-tengah anggapan buruk masyarakat terhadap mereka, ternyata masih banyak sosok dengan segudang prestasi membanggakan yang membuat nama Indonesia harum. Tak hanya dikenal di dalam negeri, mereka juga menorehkan tinta emas di kancah dunia. Daripada penasaran, inilah sosok mereka.
Masih duduk di bangku SD, prestasinya terkenal hingga Korea
Apa sih yang bisa dilakukan oleh anak SD zaman sekarang? Pasti masih tidak jauh-jauh dari mainan, cinta monyet, dan serangkaian kelakuan ala anak kecil lainnya. Namun, hal tersebut sukses dibantah oleh kedua bocah asal Semarang ini. Arya Nardhana Syariendrar dan Sanika Putra Ramadhan berhasil menunjukkan kehebatan mereka. Walaupun masih duduk di kelas 6 sekolah dasar, mereka sudah bisa menciptakan kulkas tanpa listrik. Dengan keikutsertaan mereka dalam ajang World Creativity Festival yang diselenggarakan di Korea Advanced Institue and Technology (KAIST) di Daejon, Korsel ini nama Indonesia juga ikut harum.
Gadget itu tak selalu jahat, ini buktinya
Anak generasi Z memang tak akan bisa dijauhkan dari gadget, bahkan bayi yang belum genap berumur setahun pun sudah mulai diperkenalkan dengan teknologi ini. Berbeda dari yang dialami oleh siswa SD bernama Muhammad Rifqi Ardiansyah ini. Dari kesukaannya berada di depan layar laptop dan matengin game kesukaan, anak kelas 6 ini berhasil menciptakan aplikasi game atau permainan edukasi yang diberi nama AR Transportation. Aplikasi ini memperkenalkan transportasi Indonesia secara detail dengan animasi tiga dimensi. Hebat bukan?
Tak laku di negeri sendiri, karya siswa ini malah dilirik Google
Fenomena karya, penelitian para ilmuwan yang ditolak di Indonesia memang banyak sekali, salah satunya adalah siswa SMAN 8 Yogyakarta, Christoper Farrel Milenio Kusuma. Di negara sendiri, hasil kerja keras mereka seolah tak laku dan dipandang remeh. Namun, hal tersebut tidak membuat ia putus asa. Alhasil, dengan segala kesabarannya, penelitian berjudul “Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data” yang fokus pada pengecilan data ini dilirik perusahaan IT raksasa, Google. Walaupun sudah mendapat penolakan di mana-mana, Farrel bisa menapaki markas Google diCalifornia, USA awal 2017 lalu.
Lyodra, sang jawara tarik suara di Italia asal Medan
Berbagai ajang pencarian bakat tarik suara telah digelar di Indonesia demi menghasilkan para penyanyi berkualitas. Namun, salah satu anak muda Indonesia ini seperti melakukan hal berbeda. Alih-alih mencoba ajang dalam negeri, Lyodra Margaretha Ginting (13) malah mengadu nasib dalam kompetisi menyanyi internasional khusus penyanyi solo dalam Festival Sanremo Junior di Italia 2017 lalu. Berkat kekuatan lagu ‘Dear Dream’ ciptaan Erwin dan Gita Gutawa, Lyodra keluar sebagai jawara dan mengharumkan nama Indonesia.
So, enggak semua anak yang berlabel kids zaman now itu bisanya hanya berbuat onar ya Saboom. Dari seribu orang, pasti ada mereka yang mementingkan masa depan, karier, dan bisa membawa bangsa kita lebih dikenal dunia. Apakah kalian termasuk salah satu di antara mereka –yang berprestasi maksudnya?