Aksi prank memang menjanjikan konten yang menarik untuk dilihat. Terlebih jika hal tersebut dibumbui dengan sentuhan ‘horor’ yang melibatkan sosok macam pocong, tuyul dan sebagainya. Hal inilah yang saat ini tengah laris di Indonesia. Mulai dari tingkah lucu sasaran yang berhasil ditakut-takuti, hingga proses kreatif bagaimana trik dan ide mereka dalam melakukan prank.
Sayang, hal tersebut tak selamanya mengundang kelucuan. Meski sukses membuat korbannya lari terbirit-birit, prank bernuansa horor itu juga mengundang pihak kepolisian untuk meringkus pelakunya. Alhasil, beberapa dari mereka pun diamankan karena aksinya dianggap meresahkan. Seperti kisah di bawah ini, aksi prank ala netizen +62 pun kena batunya.
Seorang bocah diamankan Polisi setelah nge-prank berkedok tuyul
Baru-baru ini, seorang bocah berinisial A diamankan oleh Tim Jaguar setekah melakukan prank sebagai tuyul. Dilansir dari news.detik.com, sosok ‘tuyul’ berusia 13 tahun itu, tengah nge-prank bersama tiga orang temannya yang berperan sebagai pengambil video dari jarak jauh. Apes, ternyata salah satu target prank mereka ternyata Tim Jaguar yang tengah berpatroli.
A yang berusaha kabur dengan cara bersembunyi di semak-semak, akhirnya tertangkap karena wajahnya yang putih oleh lumuran tepung mudah dikenali. Sementara tiga orang temannya yang lain, berhasil kabur. “Dua kali nge-prank. Yang pertama nggak dapat korban, yang kedua keburu ketemu kita,” ujar Ketua Tim Jaguar Polresta Depok Iptu Winam Agus yang dikutip dari news.detik.com. Beruntung, si bocah ‘tuyul’ dikembalikan kepada orang tua dan dinasihati agar tidak mengulang perbuatannya.
Pocong palsu akhirnya diciduk oleh Tim Jaguar
Sebagai salah satu sosok ghaib yang menyeramkan, pocong menjadi salah satu daya tarik untuk digunakan sebagai konten prank. Meski sukses menakut-nakuti banyak orang, tindakan tersebut juga turut mengundang polisi yang kemudian meringkus mereka. Seperti yang terjadi di Jalan Juanda, Depok beberapa waktu lalu, Seorang remaja berinisial H diamankan menakut-nakuti masyarakat yang melintas.
Dikutip dari megapolitan.kompas.com, remaja berusia 13 tahun itu berhasil ditangkap lantaran kakinya terikat kostum pocong yang dikenakan. Alhasil, si ‘pocong’ palsu pun diangkut dibawa ke Mapolresta Depok untuk diberikan arahan agar tidak mengulangi hal tersebut. Saat ditanya oleh pihak kepolisian, remaja tersebut mengaku konten tersebut dibuat untuk menambah follower mereka Instagram.
Prank hantu lainnya yang berujung tangis dan minta maaf
Motivasi untuk menambah view di YouTube dan follower Instagram, membuat para kreator prank menyamar sebagai ‘mahkluk ghaib’ ini rela menempuh resiko. Seperti yang dilakukan oleh YouTuber EErlanggs dan kawan-kawannya beberapa waktu lalu, sempat heboh karena membuat seorang ibu-ibu marah atas aksinya. Didampingi orang tua, pria bernama asli Erlangga Alfreda Davian ini pun akhirnya minta maaf.
Lucunya, ada juga prank pocong berujung hukuman yang membuat pelakunya menangis. Dilansir dari laman news.detik.com, dua dari enam orang pelaku berhasil diamankan warga dan dihukum dengan cara tidur di kuburan, di mana kedua remaja tersebut masih berpakaian ala pocong dengan balutan kain putih. Entah karena takut atau malu, mereka pun menangis. Pas dihukum, mereka pada nangis di kuburan, terus kita bawa ke lapangan terus kita panggil orang tuanya masing-masing, ujar salah seorang warga.
BACA JUGA: Bukannya Menyenangkan, 4 Prank Ini Malah Timbulkan Kesialan Bagi Pelaku dan Korbannya
Pelajaran bagi mereka yang nekat melakukan prank demi konten YouTube dan follower Instagram, agar berpikir dua kali sebelum bertindak. Selain merugikan orang lain, hal tersebut juga bisa mengundang bahaya seperti kecelakaan secara tiba-tiba atau meninggal mendadak karena kaget. Mending bikin konten yang bermanfaat deh Sahabat Boombastis.