Bagi sepak bola Indonesia mempunyai hubungan dengan orang-orang militer tentu bukan menjadi hal yang tabu. Mulai dari pengurus klub sampai pemain, banyak yang mempunyai latar belakang sebagai seorang prajurit TNI. Seperti salah satu contohnya ketua PSSI Edy Rahmayadi yang merupakan mantan Palingma Kostrad. Terus ada lagi, Manahati Lestusen pemain yang juga sekaligus bertugas di Polisi Militer.
Kehadiran mereka bisa dikatakan semakin mempertegas kalau olahraga ini begitu universal, yang tidak pernah membatasi orang untuk terlibat di dalamnya. Masih terkait militer di dunia sepak bola, nama-nama disebutkan tadi adalah sebagian kecil saja prajurit bergelut di jagad bola Indonesia. Lalu siapa lagi sosok-sosok Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang masih aktif atau pernah di sepak bola tanah air? Temukan jawabannya di ulasan berikut.
Ir Soeratin prajurit berperang melawan Belanda dan pendiri PSSI
Bila menarik sejarahnya ke belakang bisa dikatakan militer sudah lama menjadi penghias sepak bola Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pendiri PSSI yakni Ir Soeratin merupakan Letnal Kolonel dahulunya. Bahkan ketika masa-masa berdirinya induk organisasi sepak bola Indonesia tersebut, ia juga ikut berperang melawan Belanda. Tidak berhenti disitu, Soeratin juga tercatat sebagai ketua PSSI yang pertama. Di bawah kepemimpinannya sepak bola nasional dijadikan bagian dalam perjuangan bangsa meraih kemerdekaan.
Maulwi Saelan Mantan Komandan Cakrabirawa ketua PSSI
Sosok prajurit lain yang sempat menjadi pemimpin PSSI adalah Maulwi Saelan, mantan Komandan Cakrabirawa yang juga merupakan seorang ajudan Bung Karno. Melansir laman CNN Indonesia, pria kelahiran Makasar ini mengemban tugasnya mulai tahun 1964-1967. Selama tiga tahun menjabat prestasi Tim Merah putih adalah menjadi yang terbaik di Aga Khan Cup 1966. Selain terkenal jadi ketua, Maulwi Saelan juga dulunya merupakan pesepakbola handal berposisi sebagai kiper. Capaian terbaik adalah membantu Indonesia masuk Olimpiade Melbourne 1956.
Ketua PSSI era 70-an merupakan mantan komandan peton PETA
Selain beberapa prajurit tadi, Bardosono juga menjadi sosok dari militer yang pernah menghiasi sepak bola nasional. Bahkan ketika nyemplung di olahraga ini, teman lama Presiden Soeharto tersebut menjabat sebagai ketua PSSI. Melansir laman Tirto.id, ketika mengemban tugasnya itu, ia merupakan pemimpin yang otoriter. Seperti dilaporkan oleh Tempo.com, ia pernah merecoki pemilihan pemain yang mengisi skuad Garuda. Di masa-masa ia menjabat Tim Merah Putih sempat meraih gelar juara di kejuaraan Pesta Sukan di Singapura 1972 dan Anniversary Cup 1974.
Ali Sadikin prajurit yang juga duduk kursi ketua PSSI
Masih terkait kehadiran tentara di olahraga ini, Letjen TNI/Marinir Ali Sadikin juga sempat menjadi prajurit mewarnai sepak bola nasional. Menjabat sebagai ketua PSSI mulai tahun 1997 sampai 1981, ia terpilih lewat Sidang Luar Biasa (SLB) Majelis Permusyawaratan PSSI, Minggu (14/8). Pada Era kepemimpinannya tidaklah banyak prestasi di raih Timnas, namun pada eranya muncul gagasan sepak bola semi pro atau dikenal Galatama. Berkat hal tersebut kompetisi bola di tanah air terlihat lebih tertata rapi.
Mantan Panglima TNI jadi dewan pembina PS Tira
Nama prajurit lain yang bergelut di sepak bola nasional adalah Gatot Nurmantyo. Mantan Panglima TNI tersebut kini menjabat sebagai dewan pembina PS Tira. Sebuah kesebelasan yang skuadnya berisikan para pemain berdinas di dunia militer. Tim berjuluk The Young Army itu kini bermain di kompetisi teratas Indonesia. Dari penelusuran penulis, pada 22 Agustus 2017 lalu, Gatot menjadi sosok yang memegang mayoritas saham klub ini. PS Tira sendiri kini dalam masa yang sulit lantaran terancam turun kasta ke Liga 2.
BACA JUGA: Selain Para Pejuang, Sepak Bola Indonesia Juga Berhutang Budi Kepada Pelajar Tanah Air
Melihat beberapa nama tadi, tentu sebutan sepak bola adalah olahraga yang universal memang benar adanya. Selain itu juga semakin mempertegas kentalnya corak militer di dunia sepak bola Indonesia. Besar harapan kalau ketegasan kedisiplinan para prajurit bisa berimbas kepada olahraga nasional ini lebih baik lagi.