Kendati Indonesia sedang berduka karena terorisme kembali menyerang, sejarah kelam di bulan Mei 20 tahun juga tak boleh dilupakan. Mulai dari tragedi 12 Mei 1998, di mana 4 mahasiswa Trisakti yang sedang memperjuangkan hak untuk memperoleh keadilan malah diadili dengan peluru. Dilanjutkan lagi dengan penjarahan masyarakat Tionghoa yang dipandang sebelah mata.
Toko-toko mereka dihancurkan dan dibakar, pusat perbelanjaan besar ditutup aksesnya lalu dibakar meski masih banyak manusia terkunci di dalamnya. Serta diakhiri dengan demo yang tiada berkesudahan oleh seluruh mahasiswa Indonesia dan mengakibatkan Presiden Soeharto lengser dari jabatannya. Untuk mengenang 20 tahun reformasi ’98, ada baiknya kita menapak tilasi sejarah Indonesia lewat 10 potret lawas di bawah ini, yang dirangkum dari cuitan netizen dalam tagar #Cerita98.
Seorang penjual minuman di area demo, pemilik akun twitter @kata_atina, keberadaan Sultan Hamengkubuwono X membuat unjuk rasa di Yogyakarta tak sebrutal kota-kota lain
Gedung-gedung dan kawasan pertokoan di Klaten habis oleh api
Di salah satu sudut Jakarta, masyarakat ramai-ramai mengeroyok mereka yang beragama Kristen dan disebut-sebut sebagai perusak masjid. Diabadikan oleh seorang fotografer bernama James Nachtwey dan mendapat penghargaan di World Photo Contest tahun 1999
Keberanian seorang perempuan memimpin sekawanan mahasiswa
Negosiasi alot dengan aparat
Jepret-jepret dulu sebelum menegakkan keadilan, bagaimana kabar mereka sekarang ya?
Serangan gas air mata yang sudah menjadi “sahabat lama” bagi para aktivis
Unjuk rasa pun terlihat di salah satu sudut Pulau Dewata, Bali
Lengsernya Presiden Soeharto direkam juga oleh media senior Amerika Serikat, The New York Times pada halaman utama
Kemenangan rakyat yang disimbolkan dengan teriakan riuh mahasiswa di sekitar gedung MPR/DPR
20 tahun berlalu sudah, tetapi suasana mencekam dari 10 potret di atas masih terasa hingga sekarang. Meski pada akhirnya kita akan berpikiran “yang lalu biarlah berlalu,” tapi tak ada salahnya mengingat dan menapaktilasi sejarah sendiri agar tak terjadi lagi kekelaman tahun 1998 di masa sekarang.