33 Potret Hitam Putih yang Tampilkan Kehidupan ‘Normal’ Warga Jerman Selama Nazi Berkuasa
Nazi dikenal sebagai sebuah partai asal Jerman yang didirikan pada tahun 1920 dan kemudian menjelma menjadi salah satu kekuatan paling berpengaruh di dunia. Dengan segala kebencian, ketakutan, dan tragedi yang mereka akibatkan selama mereka berkuasa pada salah satu masa paling gelap yang pernah menyelubungi dunia, Nazi pada akhirnya tercatat dalam sejarah sebagai partai yang bertanggung jawab atas banyak kejahatan kemanusiaan yang terjadi selama Perang Dunia ke II.
Lebih kurang uraian seperti itu yang menancap dalam otak kita ketika mendengar kata Nazi, bukan? Akan tetapi, sekejam apapun Nazi saat itu, tak semua warga Jerman ikut “meramaikan” kerusuhan dan lebih memilih untuk menjalani hidup yang “normal.” Foto-foto di bawah ini akan menunjukkan kepada kamu seperti apa kehidupan “normal” warga Jerman pada masa sebelum dan ketika Perang Dunia II sedang berkecamuk.
1. Para siswa memberi hormat kepada gurunya, dengan cara yang “khas” tentunya. Foto ini diambil di Berlin.
2. Anak-anak berkerumun untuk membeli roti es krim dari seorang pedagang kaki lima.
3. Relawan tengah menghimpun donasi perayaan Natal bagi kaum Duafa, Berlin, Desember.
4. Anak-anak mengayunkan bendera seiring kepergian mereka dari Berlin. Mereka dievakuasi dari kota untuk menghindari gempuran udara sekutu. Mereka terpisah dari keluarganya.
5. Gadis-gadis sedang berlatih senam. Mereka tergabung dalam Asosiasi Perempuan Jerman, divisi wanita dari Hitler Youth, organisasi pemuda-pemudi bentukan Nazi.
6. Anak-anak Jerman belajar geografi di sekolah berjalan milik Nazi di wilayah Silesia, Polandia. Tak jarang mereka dipertontonkan film propaganda di tempat ini.
7. Anak laki-laki dari Hitler Youth bermain tarik tambang di kota Worms sembari menggunakan topeng pelindung.
8. Orang-orang di tempat pengungsian di Lublin, Polandia menerima foto Adolf Hitler yang telah dibingkai untuk digantungkan di dinding apartemen mereka masing-masing.
9. Anggota kemah Hitler Youth berpose di sebuah tenda. Tak diketahui di mana lokasi pengambilan foto ini.
10. Sekelompok pria membaca papan reklame propaganda berjudul “The Jews Are Our Misfortune” atau secara literal berarti “Yahudi adalah musibah bagi kita” di kota Worms.
11. Para pemuda yang tergabung dalam Reich Labor Service. Unit ini dibentuk untuk mengurangi pengangguran serta menciptakan pasukan Nazi yang terindoktrinisasi.
12. Anak-anak pengidap gangguan mental ini disteril paksa agar tak dapat menghasilkan keturunan. Jauh lebih kejam, mereka bahkan dibunuh untuk menjaga ras Arya tetap “murni.”
13. Anggota asosiasi perempuan Jerman memasang poster kelompok mereka di kota Worms.
14. Pose bahagia keluarga kecil.
15. Seorang wanita Yahudi melihat-lihat dagangan penjual kaki lima di Polandia.
16. Dua anggota asosiasi perempuan Jerman sedang mencuci peralatan makan di rumah kediamannya, di Berlin. Tanggal tak diketahui.
17. Antrean panjang warga Yahudi yang menunggu di luar perusahaan travel guna dapat segera angkat kaki dari Jerman. Berlin.
18. Seorang suami yang tampak bangga dan semringah dalam balutan seragam SS di hari pernikahannya. Bulan Desember.
19. Kader partai Nazi memamerkan spanduk propaganda di luar sebuah gereja di Berlin, Juli.
20. Anak lelaki melompati api unggun secara seremonial dalam rangka festival titik balik matahari musim panas di Berlin.
21. Reichsbischof Ludwig Mϋller tengah menyampaikan pidato di Katedral Berlin. Bendera Nazi terjumbai dari mimbarnya. Bulan September.
22. Anggota partai Nazi di Berlin menempelkan secarik pemberitahuan di etalase kaca toko orang Yahudi yang berisi ajakan untuk memboikot toko tersebut, 1 April.
23. Seorang wanita memandang takjub cincin pemberian kekasihnya.
24. Bayi-bayi baru lahir dari sebuah program bernama program Lebensborn. Bayi-bayi ini adalah keturunan yang terlahir secara selektif dari orang tua dengan “ras alami.”
25. Dua prajurit SS yang berpartisipasi dalam proses pembaptisan seorang bayi.
26. Anak-anak hasil relokasi sedang memberi hormat kepada bendera Nazi. Tanggal tak diketahui.
27. Toko milik kaum Yahudi yang jadi target vandalisme di Berlin, seiring dengan digencarkannya program Kristallnacht, sebuah program di mana rumah ibadah dan tempat usaha kaum Yahudi dihancurkan, 10 November.
28. Wanita Perancis, yang dipaksa bekerja di sebuah pabrik di Berlin.
29. Sekelompok buruh asing sedang makan siang di rumah penerbitan Scherl di Berlin, Februari.
30. Anak-anak beserta orang tua mereka berjalan menuruni tangga menuju tempat perlindungan serangan udara di Berlin, Oktober.
31. Para bocah di tempat perlindungan Kementerian Transportasi Udara Jerman tetap bersenang-senang meski dalam keadaan genting.
32. Pria, wanita, dan anak-anak gotong royong memadamkan kobaran api akibat serangan udara musuh. Lokasi tak diketahui.
33. Pada tahun 1945, dengan diambil alihnya Jerman oleh pihak sekutu, banyak pejabat yang takut pada reprisal, lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya secara mandiri. Dalam foto ini adalah walikota Leipzig.
Itulah sebagian potret hitam putih yang menunjukkan betapa sekejam apapun suatu rezim berkuasa, akan selalu ada orang-orang yang memilih untuk hidup tenang, menjauh dari hirup pikuk ramainya perburuan kekuasaan dan menjalani hidup yang normal dan damai seutuhnya.