Masa anak-anak sudah sewajarnya jika dihabiskan dengan belajar dan bermain. Namun sepertinya hal tersebut tidak berlaku di negara ini. Alih-alih untuk menempuh pendidikan dan bermain, anak-anak di negara ini malah diperbudak untuk bekerja. Mirisnya lagi hal itu seolah menjadi sesuatu yang umum di sana.
Ya, di Bangladesh, pemandangan pekerja anak berumur mulai lima tahun menjadi hal yang wajar di sana. Mulai dari kuli bangunan hingga pekerjaan kasar lainnya, ternyata mereka lakukan. Belum lagi upah yang diberikan seolah tidak layak dengan apa yang mereka kerjakan. Jadi seperti apa potret eksplotasi kejam anak di negara itu? Simak ulasan berikut.
Bahkan sejak mereka masih belia, terpaksa harus bekerja
Tidak ada waktu bagi mereka untuk bermain
Bahkan jika harus melakukan sebuah pekerjaan kasar
Yang ada hanya kerja, kerja dan kerja
Bisa dibilang itu adalah “Neraka” bagi anak-anak
Pekerjaan tidak sebanding dengan upah
Bahkan pekerjaan yang diberikan sangat tidak manusiawi
Bukan hanya diperbudak, bahkan diperlakukan seperti “Binatang”
Jangan pernah bandingkan dengan apa yang ada di Indonesia
Bahkan pekerjaan yang mempertaruhkan nyawa mereka lakukan
Hidup segan, mati tak mau
Miris memang kalau melihat keadaan eksploitasi anak yang ada di Bangladesh. Bukan seharusnya mereka bekerja, masa muda adalah saat di mana anak-anak itu bermain dan belajar. Melihat ini harusnya kita sangat bersyukur. Meskipun pernah hidup susah, setidaknya kita di masa kecil pernah sangat bahagia dengan bermain atau menempuh pendidikan yang layak.