Indonesia merupakan negara yang berada di jalur cincin api pasifik. Kondisi inilah membuat Indonesia rawan akan bencana alam, mengingat kurang lebih ada sekitar 139 gunung api yang bisa meletus sewaktu-waktu. Bencana yang terjadi di Indonesia ini tak hanya letusan gunung saja, melainkan juga bencana lain, mulai dari gempa hingga tsunami.
Awal Januari lalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan potensi kebencanaan di tahun 2020. Mulai dari wilayah-wilayah yang akan terancam terkena banjir –terbukti tahun baru Jakarta banjir besar-besaran, gunung api meletus, serta bencana lain yang mungkin saja bisa datang tiba-tiba.
Erupsi dan gunung meletus
Seperti diketahui kalau Indonesia merupakan negara yang berada di cincin api pasifik. Maka tak heran ada bayak sekali gunung api aktif yang siap meletus kapan saja. Bencana letusan gunung ini bisa saja terjadi, bahkan secara bersamaan. Belum lama ini, Gunung Anak Krakatau (GAK) lagi-lagi erupsi dan memuntahkan beberapa letusan dini hari. Erupsi GAK ini ternyata juga dibarengi dengan aktivitas gunung api lain yang mengeluarkan reaksi yang sama.
Tercatat bahwa Gunung Kerinci (Jambi), Merapi, Dukono, serta Semeru (Jawa Timur). Namun, jika disebut gunung tersebut bisa meletus secara bersamaan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani mengatakan kalau hal yang sempat viral itu kurang tepat. Karena, setiap hari pasti ada gunung yang erupsi mengingat memang aktivitasnya.
Gempa dan tsunami raksasa
BNPB mengatakan bahwa potensi gempa serta tsunami sangat besar di Indonesia. Bahkan, di beberapa wilayah ada yang sudah diprediksi bisa saja terkena gempa megathrust (gempa raksasa), seperti di zona Papua, zona Jawa bagian selatan, Sumatera bagian barat, yang memungkinkan gempa di atas 8 skala richter.
Hanya saja, saat ini masih belum tau kapan hal tersebut akan terjadi, para pakar pun masih terus berusaha untuk bersiap dan meneliti perihal megathrust ini. Selain gempa, tsunami juga merupakan bencana yang bisa saja turut serta datang setelah gempa besar tersebut.
Bencana yang terjadi karena perubahan iklim
Indonesia beriklim tropis dan hanya punya 2 musim saja, yakni hujan dan kemarau. Dua iklim ini (kalau sudah ekstrem) bisa menyebabkan bencana yang tak terduga. Saat curah hujan sedang deras dan terus menerus mengguyur, maka banjir besar dan berkepanjangan bisa saja terjadi. Tak hanya itu, tanah longsor, bahkan angin topan juga bisa menimpa Indonesia.
Sebaliknya, di saat musim kemarau, kekeringan dan kebakaran hutan bisa saja terjadi. Hal ini sudah terbukti dengan api yang habis melahap ratusan bahkan jutaan hektare lahan Indonesia karena terlalu lama tidak turun hujan, sehingga bumi menjadi kering kerontang.
BACA JUGA: 4 Fakta Ini Ungkapkan Kenapa Indonesia Rawan Akan Bencana Alam
Bencana-bencana di atas bisa terjadi kapan saja dan kita harus tetap waspada. Bencana memang tak bisa dicegah karena memang sudah reaksi alam, namun kita bisa merencanakan dan melakukan usaha terbaik saat bencana terjadi.