Sosial media sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Kita menggunakannya untuk mengetahui informasi terkini dari seluruh dunia. Selain itu, lewat sosial media kita bisa berkabar dengan yang berada nun jauh di sana atau stalking gebetan. Yang paling belakangan ini pasti sering kamu lakukan kan?
Lewat sosial media kita juga bisa dengan bebas berbagi apa saja. Mulai dari kegiatan sehari-hari, makanan yang kita nikmati, lagu yang sedang kita dengarkan, film yang sudah kita tonton, kutipan favorit, foto, dan masih banyak lagi. Saking bebasnya berbagi, kadang kita lupa akan etika yang berlaku di dunia maya. Kita abai terhadap etiket yang berlaku secara nggak tertulis, akibatnya UU ITE mengincar kita. Kalau keblablasan bisa menginap di hotel prodeo nih. Serem kan? Nah biar kita nggak sampai mencicipi rasanya berada di balik jeruji besi, mendingan hindari deh postingan seperti berikut ini.
1. Posting Screen Shot Chat Mesum
Di era kemudahan berbagi ini, privasi orang lain maupun diri sendiri seakan butiran debu. Kita bisa dengan mudah menyebar hal-hal yang bersifat pribadi ke ranah sosial media. Yah, seperti kasus yang belakangan ramai dibahas yaitu bocornya salah satu chat mesum petinggi FPI.
Meskipun diragukan kebenaran chat tersebut, postingan seperti ini memang nggak layak untuk dijadikan konsumsi publik. Akibatnya kamu bisa dijerat UU ITE dan bisa mendekam di penjara. Belum lagi sanksinya, baik materiil maupun moril yang akan kamu terima. Mulai sekarang, mending kurangin deh posting screen shot chatting dengan siapa saja di sosial media.
2. Menyebarkan Berita yang Nggak Jelas Kebenarannya atau HOAX
Karena mudahnya mengakses dunia maya dan kemudian berbagi di sosial media, citizen journalism-pun menjadi hal yang lumrah. Siapa saja bisa menjadi wartawan dan mengabarkan berita ter-update dari lokasi. Bahkan bisa pula lho live dengan dukungan Instagram atau Facebook Live.
Hal tersebut ada untung dan buntungnya. Coba kalau hal yang berguna seperti ini berada di tangan yang salah, bisa saja jadi berita yang nggak benar dan dipelintir sana-sini. Akhirnya berita tersebut menjadi bias dan ujung-ujungnya menjadi HOAX. Menebarkan HOAX ini sangat berbahaya lho guys. Efeknya bisa laten, seperti ungkapan, ‘kebohongan yang disebar terus-menerus lama-lama akan berubah menjadi kebenaran’. Di samping itu, turut menyebarkan HOAX juga bisa dijerat dengan UU ITE.
3. Saling Caci Maki atau Menghina Pihak Tertentu
Sosial media sering disalahfungsikan, salah satunya digunakan sebagai ajang curhat. Di lingkaran sosial mediamu pasti ada kan satu orang yang doyan curhat? Entah itu soal pacarnya, masalah lain, dan banyak hal lainnya lagi. Kadang mereka ini kebablasan dan terkesan menghina pihak lain.
Wah, kalau sudah seperti ini bisa berbahaya banget. Sudah kelewat batas namanya. Kalau orang yang dihina nggak terima dan minta diperkarakan, bisa dianggap mencemarkan nama baik dan menjadi kasus. Sudah banyak kasus seperti ini, beberapa ada yang berawal dari curhat, sebagian lagi memang sengaja mengungkapkan kekesalan dengan frontal. Menuruti emosi sesaat bakalan merugikan guys.
4. Melakukan Hal Konyol dan Menyebarkannya di Sosial Media
Jujur deh, sebagai manusia kita kadang pernah melakukan satu atau beberapa hal yang konyol. Niatnya sih lucu-lucuan saja, tapi kadang kita nggak sadar kalau kelakuan tersebut sudah melewati batas. Akan bertambah parah lagi kalau kelakuan konyol tersebut kita posting di sosial media. Waduh!
Padahal awalnya cuma niat lucu-lucuan, tapi membuat kita terjerat masalah. Seperti contohnya kasus sholat di zebra cross, mungkin mereka nggak berniat menghina agama tertentu, tapi berhubung konyol dan memang kurang sopan akhirnya jadi perkara deh.
5. Melakukan Plagiarisme Terhadap Tulisan Orang Lain
Jika kita mempunyai hobi menulis, sosial media bisa menjadi salah satu wadah untuk menampung tulisan-tulisan kita. Di paltform sosial media apapun kita bisa menuangkan bermacam-macam ide segar dalam bentuk artikel, cerpen, puisi, essay, dan masih banyak lagi.
Namun, menulis di sosial media juga rentan mengalami pembajakan. Pembajakan atau plagiarisme ini jelas merugikan. Nggak etis kan kalau kita tinggal copy paste karya seseorang yang sudah capek-capek mikir? Kalau sampai ketahuan, kamu bisa dijerat hukum lho.
Kegiatan bersosial media memang mengasyikkan, tapi jangan lupa etika yang berlaku. Mematuhi etika yang nggak tertulis tersebut nggak cuma bikin kamu selamat dari jerat hukum, tapi juga bisa membuat imagemu menjadi positif. Kalau positif, bakalan banyak yang mau jadi pengikut setiamu. Semakin asyik kan?