in

Kisah Tragis 5 Polisi yang Disiksa Oleh Korban Tilangannya Sendiri

Polisi disiksa korban tilangnya

Di mana-mana polisi lalu lintas tugasnya adalah menjaga ketertiban di jalan raya. Maka nggak heran jika terkadang mereka mengadakan razia di jalan yang sering dilewati. Tapi sering kali orang-orang menganggap bahwa hal yang digunakan untuk penertiban itu hanyalah akal-akalan oknum polisi yang ingin cari uang aja, padahal razia itu adalah untuk kepentingan pengendara sendiri. Dan biasanya hal tersebut menjadi konflik yang berkepanjangan antara polisi dan orang yang terkena razia. Banyak kasus yang terjadi di razia dari yang menyebalkan sampai membuat tertawa. Tapi sih kalau dilihat-lihat lebih banyak yang membuat geram. Seperti beberapa kejadian yang polisinya menjadi korban gara-gara razia yang ia adakan.

1. Menyeret polisi karena takut kena tilang

Pria yang satu ini sungguh keterlaluan. Ini karena ia telah menyeret polisi yang bernama Bripda Dimas Prianggoro dengan mobil Cadillacnya sejauh 10 meter. Lelaki berkepala botak ini melakukan hal tega tersebut setelah ia diberhentikan polantas karena ia menerobos jalur transjakarta Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur.

Tessa yang menyeret polisi dengan mobil Cadillacnya [image source]
Argo Yuwono selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini mneyebutkan jika pelaku menyeret polisi yang tak bersalah itu karena takut ditilang. Padahal Bripda Dimas sudah melakukan hal yang benar. Ketika pria bermobil Cadillac itu menerobos jalur transjakarta, Bripda Dimas menghentikan mobil itu dan meminta Tessa sang pelaku untuk menunjukkan surat kendaraannya. Bukannya menuruti perintahnya, pria ini langsung menarik tangan Bripda Dimas dan melajukan mobilnya.

2. Nggak mau ditilang, pemuda ini bacok polisi yang bertugas

Kejadian sadis juga terjadi di Manggarai, Jakarta Selatan. Surobin yang kala itu melawan arus, tiba-tiba dihentikan oleh Aiptu Deni Mahue. Polantas tersebut menyuruh Surobin untuk menunjukkan surat-surat kendaraannya. Karena pemuda ini tak membawa, jadi ia disuruh oleh Aiptu Deni untuk mendorong motornya ke pos polisi terdekat. Tak terima, akhirnya Surobin mengambil golok dari penjual kelapa yang melintas dan kemudian polantas malang tersebut dibacok.

Polisi yang dibacok oleh korban tilangnya [image source]
Warga yang ada di sekitar jalan tersebut langsung menghajar pemuda kejam itu. Setelah itu Surobin dibawa ke Polres Jakarta Selatan dengan keadaan wajah yang sudah babak belur. Sedangkan Aiptu Deni dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Akibat perbuatannya ini, Surobin dikenai hukuman maksimal 15 tahun penjara. Makanya mas, kalau ditilang ya nurut aja..

3. Marah karena ditilang, akhirnya polantas dibunuh

Emosi memang menghilangkan akal sehat sesaat ya.. Seperti peristiwa yang ada di Sulawesi Selatan ini. Tanrang yang memang seharusnya ditilang malah membunuh polisi yang ingin menilangnya. Berawal dari pria 42 tahun ini mengendarai motor bersama temannya Sakaria. Karena menurut mereka ini sudah malam dan tak mungkin ada polisi, Sakaria memutuskan untuk tidak memakai helm.

Brigpol M Ridwan dibunuh oleh Tanrang [image source]
Tak sesuai dengan apa yang mereka kira, ternyata ada Brigpol M Ridwan yang sedang bertugas. Melihat Sakaria tak memakai helm, akhirnya polantas itu menghentikan motor dua pria ini dan menyuruh untuk memperlihatkan surat kendaraannya. Karena Tanrang dalam keadaan buru-buru, ia langsung emosi dan memukul sang polisi tersebut. Tak puas sampai di situ, Tanrang langsung menghunus badik (pisau asal Bugis) ke perut Brigpol M Ridwan. Melihat hal itu, lelaki satu ini langsung melarikan diri dan ada anggota polisi yang mengejar Tanrang. Akhirnya Tanrang ditangkap dan masuk penjara selama 12 tahun. Sedangkan Brigpol M Ridwan sudah meninggal di tempat.

4. TNI memukul polantas karena tak terima dirazia

Aiptu Edi Siswanto terkena pukulan dari seorang TNI yang bernama Angga. Angga melaju dari arah Tangerang ke Jakarta bersama sang adik. Sesampainya mereka di lampu merah Jalan Peta Selatan, Kalideres Aiptu Edi menghentikan motor Angga dan meminta surat-surat kendaraan. TNI tersebut memberitahukan kalau dia adalah anggota.

Aiptu Edi dipukul sampai berdarah [image source]
Tak percaya begitu saja, Aiptu Edi langsung menanyakan kartu anggota. Karena Angga merasa dirinya benar, ia meninju Edi dengan tangan kosong hingga polisi tersebut mengeluarkan darah. AKP B. Silalahi selaku Kanit Lantas Polsek Kalideres yang melihat kejadian itu langsung datang dan melerai mereka. Tapi ternyata, Silalahi juga ditendang tulang rusuknya oleh TNI kejam itu. Keadaan semakin memanas, sehingga Silalahi memanggil Koramil Kalideres untuk menyelesaikan masalah ini. Setelah kejadian tersebut, akhirnya TNI itu membuat surat pernyataan yang berisi janji untuk tidak melakukan tindakan penganiayaan lagi. Walaupun TNI ya kudu taat aturan dong mas..

5. Tilang pelajar SMP, polisi ditonjok oleh orang yang ‘katanya’ TNI

Lagi-lagi kasus yang terjadi gara-gara emosi berlebihan.. Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Seberang Ulu 2, Palembang. Mulanya, Aiptu ZL sedang bertugas seperti biasanya. Kemudian ia melihat ada pelajar SMP yang mengendarai sepeda motor dan tak memakai helm. Polantas itu langsung menghentikan motor siswa tersebut dan menilangnya.

Aiputu ZL dipukul orang yang mengaku TNI [image source]
Tetapi beberapa saat kemudian, ada pria yang mengaku sebagai anggota TNI datang menghampiri Aiptu ZL. Tak berbasa-basi, pria itu menonjok pipi sang polantas hingga bibirnya robek. Sontak kejadian itu dihentikan oleh Ipda Edi Mulyono dan kemudian dibawa ke pos polisi. Sampai saat ini, entah siapa pria yang memukul Aitu ZL. Kemungkinan besar ia adalah keluarga dari pelajar SMP yang ditilang tadi.

BACA JUGA: 5 Kelakuan Nyeleneh Saat Ditilang Polisi, Ada yang Sempet-Sempetnya Bikin Vlog

Polisi lalu lintas memang telah menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka tidak akan menilang jika kita telah menaati aturan yang ada. Kalau diri kita ditilang, maka memang kesalahan ada pada diri sendiri. Tetapi jika kita benar dan tetap ditilang pasti bisa diomongkan dengan baik. Segala hal bisa diselesaikan dengan baik asalkan tidak memakai emosi.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

5 Fakta Lukisan Prabu Siliwangi yang Dipercaya Bisa Mengikuti ke Mana Kita Pergi

Belajar dari Sys Ns yang Kisah Hidupnya Bagaikan Roller Coster tapi Hebat