Dunia penerbangan Indonesia kembali berduka. Setelah kejadian yang membuat tahun baru 2015 penuh haru lewat kecelakaan Air Asia QZ8501, kini kembali terjadi kecelakaan yang juga tak kalah mengejutkan. Pesawat Hercules C-130 yang membawa sekitar 121 penumpang, terjatuh di Jalan Jamin Ginting, Sumatera Utara pada Selasa siang.
Dipastikan semua penumpang tewas termasuk kapten pilot bernama Sandy Permana. Diketahui, pesawat mengalami gagal mesin sesaat ketika take off hingga akhirnya jatuh dan menimpa apa pun yang berada di bawahnya. Kapten Sandy Permana sendiri adalah pilot yang sudah berpengalaman. Ia tercatat sebagai salah satu yang terbaik di angkatannya. Namun takdir berkata lain dan membuat si kapten handal ini harus istirahat untuk selamanya.
Berikut adalah fakta-fakta mengenai sang kapten pilot Sandy Permana.
1. Profil Sandy Permana
Sandy lahir di Parittiga, Kepulauan Bangka Belitung. Ia lahir di keluarga guru dengan ayahnya yang bekerja sebagai guru di SD setempat. Sandy menghabiskan masa kanak-kanak hingga remaja di tanah kelahirannya. Namun beranjak dewasa ia memutuskan untuk terjun ke ranah kemiliteran. Usahanya cukup berhasil dengan lulus di pendidikan Akmil-nya.
Ia kemudian menikah dengan Fitriana Hapsari, seorang dokter TNI AU, dan mempunyai dua anak perempuan. Sandy sendiri menetap di Malang dan beroperasi di Lanud Abdul Rachman Saleh.
2. Mantan Siswa Terbaik
Fakta membanggakan tentang kapten pilot satu ini adalah ternyata Sandy merupakan siswa terbaik Pasis Sekkau A-97. Ia mengungguli ke 73 rekannya yang lain dan mendapatkan piagam serta ucapan selamat dari berbagai pihak. Termasuk para petinggi TNI AU.
Selain cerdas dan berprestasi, kiprah kependidikannya juga diwarnai dengan berbagai raihan membanggakan. Salah satunya adalah jabatan ketua senat Pasis Sekkau A-97. Sangat tidak mudah menjadi ketua apalagi di ranah pendidikan militer seperti itu, namun Sandy berhasil melakukannya dengan baik.
3. Sandy akan Dimakamkan di Semarang
Meskipun Belitung adalah tempat lahirnya, tapi keluarga akan memakamkan pilot berprestasi ini di Semarang. Kota ini merupakan asal dari sang istri dan mertuanya.
Beberapa orang perwakilan keluarga Sandy saat ini tengah menjemput jenazah sang pilot di Medan untuk kemudian dibawa pulang ke Semarang. Keluarga sendiri tengah menanti kedatangan sang pilot dengan melakukan berbagai macam persiapan.
4. Keinginan Terakhir Sandy
Setiap orang yang akan meninggal biasanya sering menunjukkan tanda-tanda. Entah gelagat yang tidak biasa maupun pesan-pesan terakhir. Sandy pun sama, ternyata beberapa waktu sebelum mengalami kecelakaan nahas tersebut ia sempat melontarkan sebuah keinginan.
Sandy pernah mengatakan kepada sang mertua jika dirinya akan pulang seminggu sebelum lebaran. Kemudian ia dan keluarganya akan menghabiskan hari raya bersama-sama. Sayangnya, sebelum sempat berkumpul takdir sudah terlebih dulu memanggilnya.
Hasil identifikasi mengatakan sesaat sebelum peristiwa nahas ini terjadi, sang pilot mengetahui ada yang tidak wajar dengan pesawatnya. Sandy pun memutuskan untuk kembali ke pangkalan atau return to base. Sayangnya ketika kembali ke pangkalan pesawat terlebih dulu gagal mesin dan jatuh.
Mudah-mudahan peristiwa seperti ini tidak terjadi di kemudian hari. Satu hal yang juga harus diperhatikan adalah masalah kelayakan pesawat yang digunakan. Mengingat Hercules sendiri sudah berumur lebih dari 50 tahun.