Ada banyak sekali judul film Bollywood yang bisa dibilang mendulang sukses di dunia internasional. Sudahlah bila kita berbicara tentang film fenomenal Slumdog Millionaire maupun My Name is Khan yang meraih sukses karena alur ceritanya berbeda dari kebanyakan film India. Namun, ada satu lagi film India yang juga memiliki cerita tak kalah unik, sekaligus inspiratif, dan mampu membuat banyak orang termehek-mehek meski sudah menontonnya puluhan kali. Apalagi kalau bukan salah satu film bertema pendidikan, 3 Idiots.
Saking sukses dan fenomenalnya jalan cerita yang ditawarkan film ini, bahkan orang-orang yang awalnya mengaku sama sekali tidak tertarik dengan Bollywood pun ikut menontonnya. Bisa dibilang memang cerita seorang tokoh bernama Phunsuk Wangdu itu berhasil merebut hati banyak orang. Namun tahukah kamu siapa sebenarnya sosok Phunsuk Wangdu? Keterlaluan kalau sampai para pecinta 3 Idiots melewatkan sosok ini. Sonam Wangchuk adalah orang yang menjadi inspirasi terciptanya 3 Idiots yang dalam dunia nyata memang benar-benar menjadi panutan.
Sonam Wangchuk, insinyur yang berjuang keras dalam hidup
Sonam Wangchuk adalah seorang pria yang lahir di sebuah desa kecil bernama Uley Tokpo di daerah Ladakh, India pada 1 September 1966. Nama Sonam saat ini bisa dibilang sudah malang melintang di dunia internasional baik sebagai seorang insinyur, penemu, serta seorang yang sangat peduli pada pendidikan. Sebelum menjadi seterkenal saat ini, Sonam kecil ternyata tidak dapat duduk di bangku sekolah sampai umurnya mencapai 8,5 tahun karena di desanya tidak terdapat tempat belajar. Dari sang ibulah kemudian pria ini belajar membaca dan menulis. Sampai akhirnya salah satu pamannya mengajak Sonam menuju daerah Nubra agar bisa bersekolah.
Beruntungnya Sonam karena dia bisa mengejar segala ketertinggalan hanya dalam waktu enam bulan meski harus menjalani pendidikan di dua sekolah yang berbeda. Perjuangan Sonam tidak berhenti di situ saja. Sang ayah yang ternyata seorang politisi sempat mengajak putranya tersebut bersekolah di daerah yang lebih besar. Dan di sana tentu pendidikan berjalan sangat berbeda, hingga dia memutuskan kabur ke Delhi. Setelah sampai waktunya masuk perguruan tinggi, lagi-lagi sang ayah meminta Sonam belajar mengenai teknik sipil, padalah dia lebih tertarik pada hal berbau teknik. Dari situlah kemudian dia harus membiayai kuliahnya sendiri karena tetap kekeuh mempertahankan apa yang dipilihnya.
Sang sarjana teknik akhirnya dikenal di dunia internasional
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Sonam Wangchuk adalah seorang penemu atau ilmuwan yang sampai sekarang memiliki kurang lebih 400 hak paten sendiri. Sekarang sang ilmuwan memilih untuk tetap mengabdi di wilayah Ladakh, tepatnya pada ketinggian 3500 m antara Kunlun serta Pengunungan Himalaya. Tentu bukan tanpa alasan Sonam tinggal di sini, daerah ini terkenal dengan kekurangan airnya yang akut bila musim tanam serta panen tiba. Dari situlah kemudian pria ini membuat sebuah teknologi agar daerah tersebut bisa mendapat asupan air yang cukup. Bisa dibilang ide Sonam ini cukup gila, yaitu dengan membuat Ice Stupa.
Ice Stupa sendiri merupakan gundukan es berbentuk kerucut yang memang dibuat layaknya gletser kecil yang dapat melepaskan air untuk pertanian. Teknologi tersebut disiapkan sebagai fasilitas irigasi di daerah gurun Himalaya Barat. Adapun cara kerjanya yaitu dengan membekukan air saat musim dingin agar nantinya dapat mencair ketika musim panas, bahkan bertahan sampai musim semi tiba. Dan rencananya pria ini akan membangun 20 Ice Stupa yang mampu memasok air sampai jutaan liter. Dari sinilah kemudian si sarjana teknik mesin berhasil menerima penghargaan internasional, Rolex Award pada 2016 lalu. Temuan Sonam berhasil membuat namanya bersinar di antara ribuan ilmuwan terkemuka lainnya.
Sonam memiliki sekolah khusus
Tak hanya sudah menelurkan ratusan penemuan, seperti halnya di film 3 Idiots yang menyebutkan bahwa Sonam Wangchuk memiliki sekolah dengan sistem tersendiri. Bersamaan dengan beberapa rekannya, Sonam Wangchuk mendirikan sebuah sekolah bernama Students’ Educational and Cultural Movement of Ladakh atau SECMOL. SECMOL sekarang sudah menjadi rumah bagi murid-murid yang pernah gagal dalam sekolah. Sekolah ini tentu saja menyajikan hal yang berbeda untuk siswanya karena semua murid akan langsung diajarkan untuk mengaplikasikan materi pelajaran.
Di kala sekolah lain hanya mengajari siswanya membaca, menulis, lalu ujian, SECMOL bukanlah tempat seperti itu. Menurut Sonam,jika orang tua ingin anaknya menjadi pintar dan cerdas maka hanya duduk di kelas dan membaca buku pelajaran bukanlah jawabannya. Siswa lebih baik langsung melakukan apa yang mereka sukai, karena dengan begitu mereka secara tidak langsung bisa memahami hal tersebut. Di SECMOL, siswa-siswa langsung akan belajar berkebun, menjadi mekanik, teknisi, dan lainnya. Sehingga konsep ilmu yang mereka dapat adalah kongkrit dan bukan hanya abstrak semata.
Ternyata sosok Phunsuk Wangdu pada film 3 Idiots benar-benar nyata. Pria bernama Sonam Wangchuk yang masa kecilnya hanya belajar membaca dan menulis dari sang ibu, serta harus mendapat penentangan dari sang ayah saat akan berkuliah, sekarang telah sukses. Siapa sangka ratusan temuannya telah dipatenkan, bahkan sekolah yang diusungnya menggunakan sistem pendidikan berbeda sudah diakui secara internasional. Satu motivasi terbesar dari sang Sonam Wangchuk adalah, “Dunia ini membutuhkan akademisi yang nyata, yang mampu melakukan apa yang mereka pelajari.”