Erri Yunanto, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta tiga minggu sebelum meninggal dunia sempat memposting ungkapan “Kelak semua akan terlihat kecil di hadapan Tuhan” bersama gambar deretan pegunungan di kaki langit. Dia sukses menaklukkan Puncak Garuda Gunung Merapi pada ketinggian 2.913 meter di atas permukaan laut, Sabtu (16/5). Namun, Puncak Garuda juga menjadi akhir petualangan Erri Yunanto.
Keinginannya hanya sederhana, berfoto pada ketinggian gunung yang dia daki. Keinginan itu jadi luar biasa karena lokasi yang dituju adalah Puncak Garuda titik tertinggi Gunung Merapi yang sering menjadi incaran para pendaki. Kebahagiaannya memandang dunia dari Puncak Garuda disusul tragedi. Erri terpeleset saat hendak turun, lalu terjatuh dan terguling menuju kawah sedalam 200 meter yang menguarkan asap belerang pekat.
Erri bukannya awam sama sekali tentang pendakian. Dia adalah seorang petualang. Mendaki gunung bukan hobi yang asing baginya. Buktinya dapat dilihat di akun instagram miliknya, @Erriyunanto. Puluhan foto menggambarkan aksi bungsu dari tiga bersaudara itu. Semua foto menggambarkan dirinya mengagumi keindahan alam Indonesia.
Salah satunya memperlihatkan keindahan Danau Segara Anak di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat yang dikelilingi pepohonan dan diselimuti kabut. Meskipun Erri telah menjelajah hingga ke Lombok, tetapi mendaki Gunung Merapi yang dekat dengan tempat tinggalnya di Sleman, Yogyakarta justru pertama kali baginya.
Salah satu pendaki asal Semarang, Muhammad Chamdun menceritakan pemandangan di puncak Merapi yang amat sangat menakjubkan sekaligus mengerikan. Asap dan gemuruh kawah begitu menyeramkan. Namun dari puncak jagat itu terlihat kota-kota seperti Yogya, Boyolali, dan Magelang menghampar di kaki langit. Belum lagi pemadangan matahari yang terbit di ufuk timur.