Petualangan adalah hal yang menyenangkan sekaligus menantang bagi sebagian orang. Sensasi menemukan tempat baru atau misterius dengan medan yang sulit ditempuh adalah memang menjadi tantangan seru tersendiri. Apalagi jika berhasil menaklukan tempat-tempat yang sulit dijangkau.
Namun terkadang, rencana tidak selalu berjalan sesuai harapan. Ada kalanya, petualangan yang diharapkan berlangsung menyenangkan dan penuh tantangan itu justru berakhir petaka seperti yang pernah terjadi berikut ini.
Foto ini diambil pada pukul 5 sore, 2 Februari 1959. Foto tersebut diambil dari sebuah roll film yang ditemukan di perkemahan 9 orang pendaki Soviet di Dyatlov Pass. Butuh waktu lebih dari 3 bulan untuk menemukan kesembilan mayat mereka dengan kematian yang misterius.
4 mayat sisanya ditemukan tercecer di jurang terdekat. Mereka adalah korban dari kekuatan hebat yang tidak diketahui. Apa sebenarnya yang terjadi malam itu mungkin tidak akan pernah diketahui. Hal ini karena investigasi tiba-tiba dihentikan oleh pemerintah Soviet, meskipun tingginya tingkat radiasi yang ditemukan di pakaian para pendaki tersebut dan penampakan piringan oranye yang sempat terlihat di langit di dekat lokasi kejadian.
Pada 1 Januari 2005, seorang gadis remaja terpisah sendirian dari rombongan pesta teman-temannya di sebuah makam bawah tanah Odessa, Ukraina. Terowongan yang gelap gulita tersebut berputar dan berkelok hingga sejauh 2.500km, dan keseluruhan jalurnya masih belum diketahui.
Dihadapkan pada kejatuhan finansialnya, seorang pelaut Inggris, Donald Crowhurst mempertaruhkan modal terakhirnya untuk lomba perahu Golden Globe 1968 yang merupakan kontes keliling dunia. Ia mengira-ngira bahwa dirinya hanya memiliki kesempatan selamat sebesar 50%, dan ketika perjalanannya benar-benar tidak ada harapan, ia memutuskan untuk memalsukan catatan pelayarannya.
Crowhurst menuliskan lebih dari 25 ribu kata dari data-data navigasi palsu, puisi, filosofi, dan pemikiran yang acak. Diduga ia kemudian menjadi gila dan melompat terjun ke laut hingga akhirnya tewas.
Tahun 1912, juara ski Swiss Xavier Merts, mengikuti ekspedisi Australasian Antarctic Expedition yang berakhir nahas. Lebih dari 501 km dari pangkalan, sebuah tim berisi 3 orang terjatuh ke dalam es dengan membawa serta kereta berisi suplai bersama mereka. Hanya tersisa Mertz dengan seorang penjelajah Australia, Douglas Mawson.
Pada 30 Januari 1925, Floyd Collins menjelajahi gua pasir di Kentucky tengah ketika ia kemudian terjebak di terowongan kecil. Collins tidak sengaja menggulingkan lampunya dan membuat sebuah batu terjatuh dan menjepit kakinya pada dinding di kegelapan. Meskipun hanya 50 meter dari jalan keluar, para penyelamat tidak bisa membebaskan Collins.
Terkadang ketika sudah begitu sering melakukan petualangan, seseorang menjadi merasa sudah profesional sehingga kurang waspada. Padahal, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di perjalanan melakukan petualangan. Karena itulah, sebanyak apapun pengalaman kita dalam melakukan penjelajahan, bukan berarti kita bisa bersikap sembrono.
Belakangan ini, dunia perfilman Indonesia dihebohkan oleh pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi…
Lagu ‘Garam dan Madu’ yang dibawakan oleh Tenxi, Jemsii, dan Naykilla menjadi fenomena musik yang…
“Ubur-ubur ikan lele. Kasus korupsi Pertamina nyembur, se-Indonesia heboh, le!” Heran melihat tiba-tiba banyak SPBU…
Kurma jadi salah satu makanan yang identik dengan bulan Ramadan. Setiap bulan suci ini datang,…
Komedian Nunung kembali menjadi sorotan setelah mengungkap perjuangannya melawan penyakit yang mengharuskannya menjalani pengobatan tanpa…
Band punk asal Purbalingga, Sukatani, menjadi sorotan setelah mengumumkan penarikan lagu mereka yang berjudul "Bayar…