Setelah beberapa kali hanya munculkan teka-teki siapa yang akan tangani Timnas, kini akhirnya terjawab sudah sosok pelatih yang akan menjadi nahkoda Tim Garuda senior. Lewat rapat Exco PSSI pada Minggu (21/10), nama Bima Sakti resmi diangkat menjadi juru taktik baru Tim Merah Putih. Hal ini juga sekaligus menyudahi drama tarik ulur serta agak sedikit mendayu-dayu antara pihak organisasi dan Luis Milla.
Tapi di balik itu semua, ada sedikit kisah perpisahan penuh haru antara Milla dengan sepak bola Indonesia. Seperti yang kita ketahui bersama ketika masih berkarier di tanah air, pria asal Spanyol ini memiliki hubungan baik dengan para insan bola tanah air. Lewat akun Instargramnya @Luismillacocah, pria asal Spanyol ini meninggalkan sepenggal pesan disertai foto momen-momen indah bersama skuad Merah Putih. Nah, seperti apakah keharuannya? Simak ulasannya berikut ini.
Surat Luis Milla tunjukkan cintanya kepada Indonesia
https://www.instagram.com/p/BpMwBXIg_ei/?hl=id&taken-by=luismillacoach
Sebagai pelatih Timnas perjalanan Luis Milla di sepak bola tanah air bisa dibilang tidaklah panjang. Tercatat semenjak 20 Januari 2017, mantan pemain Valencia ini telah habiskan satu tahun setengah untuk bergelut dengan sepak bola nasional. Meski dalam jangka waktu yang pendek, namun kesedihan meninggalkan Indonesia jelas-jelas terpancar darinya. Seperti salah satu contohnya di awal pesannya, ia mengungkapkan beratnya tinggalkan Indonesia. Tidak berhenti disitu saja, pelatih 52 tahun ini juga berujar tidak akan melupakan pemain dan staff Timnas.
Dalam pesannya Milla sedikit berikan kritik untuk PSSI
Selain beberapa hal tadi, Luis Milla juga terlihat menuliskan kritik di dalam pesan terakhirnya untuk PSSI. Pelatih yang sukses antarkan Timnas raih Perunggu Asean Games 2018 ini, mengungkapkan bagaimana “brobrokannya” induk organisasi sepak bola tertinggi Indonesia itu. Dilansir laman Kompas.com, Milla berujar “Meskipun manajemen sangat buruk, pelanggaran kontrak, dan para pemimpin yang kurang profesional selama 10 bulan terakhir, saya merasa telah melakukan pekerjaan dengan baik.” Sebuah kondisi yang pada akhirnya banyak diartikan netizen sebagai penyebab Milla enggan kembali.
Beberapa mantan anak asuhnya ikut melepas Luis Milla pergi
Bukan rahasia lagi sebagai pelatih, Milla merupakan figur yang baik di dalam atau luar lapangan. Berkat hal ini tak ayal kepergiannya meninggalkan sedikit duka untuk suporter dan pemain. Khusus sosok terakhir tersebut beberapa di antara mereka bahkan langsung mengucapkan salam perpisahan lewat komentar di kolom Instagramnya. Seperti dilakukan oleh Hansamu Yama yang menuliskan “Gracias profe”, lalu disusul oleh Rezaldi Hehanussa mengungkapkan pesan sama dengan emiticon sedih. Hubungan baik antara skuad garuda dengan Milla sebenarnya tidak terjadi saat ini saja, ketika pelatih asal Spanyol ini pergi setelah Asian Games 2018 beberapa pemain juga ucapkan kerinduan dan keinginan di latih Milla lagi.
Milla meninggalkan warisan sepak bola yang luar biasa
Selain tinggalkan pesan penuh haru seperti yang telah diungkapkan tadi, pria yang dulunya berposisi sebagai gelandang bertahan ini juga berikan warisan untuk sepak bola Indonesia. Eits, tunggu dulu sobat Boombastis bukan emas atau sebongkah berlian yaa, Milla meninggalkan kultur bermain bola yang bagus. Kendati belum berhasil hadirkan Tiki-Taka, tapi Timnas di bawah kepelatihannya mampu memainkan sepak bola lebih tertata dengan pengorganisasian yang baik. Fisik pemain yang sejak dulu jadi kendala kini mulai berangsur menghilang. Selain hal itu, ia juga seperti menunjukkan kepada kita bagaimana cara mengoptimalkan bakat pemain tanah air.
Melihat ulasan tadi, kepergian Luis Milla memang lah menyedihkan. Apalagi ia pergi dengan meninggalkan bangunan Timnas yang masih separo jadi dengan talenta-talenta luar biasanya. Ironi memang, namun kita harus tetap optimis untuk Timnas, pasalnya Bima Sakti juga bukan sosok yang sembarangan meskipun masih minim pengalaman.