Sesuai dengan peraturan, klakson digunakan untuk memberikan peringatan kepada pengguna jalan lain. Seperti mengingatkan lampu lalu lintas sudah berubah hijau atau menegur pengendara lain karena ingin lewat. Tapi, seiring berjalannya waktu, klakson berubah fungsi. Bukan untuk mengingatkan orang lagi, melainkan sebagai pertanda dari awal datangnya perang.
Loh, kok bisa begitu? Ya bisa, karena banyak pertengkaran di jalan raya terjadi hanya karena klakson. Kebanyakan sih mereka tidak terima dibunyikan klakson karena dianggap mengganggu pendengaran. Seperti halnya kejadian di bawah ini yang rela lakukan baku hantam hanya karena bunyi klakson.
Mobil klakson, pengendara motor tak terima dan langsung mengeroyok sopir
Beberapa hari lalu, ada pertengkaran gara-gara klakson di Jakarta Timur. Belum tahu apa penyebab pastinya, pada awalnya sopir mobil mengklakson pengendara motor. Merasa tersinggung, pemilik motor pun memanggil teman-temannya yang lain untuk mengeroyok sopir dari mobil tersebut. Tak peduli di jalan raya, mereka tetap mengeroyok sopir tersebut hingga lalu lintas macet. Bahkan, karena ulah dari para pengendara motor, kondisi sopir saat ini sangat memprihatinkan. Di mana ia mengalami patah tangan, bibir sobek dan sehingga mengeluarkan darah yang banyak.
Menegur dengan klakson, ibu cantik ini ditinju hingga kening berdarah
Di tahun 2017 lalu, seorang ibu bernama Kristin mengalami hal tidak menyenangkan di jalan raya. Pada saat itu, wanita ini sedang mengarungi kemacetan di Jalan Reog, Bandung. Tapi, bertepatan itu pula ada seorang laki-laki berperawakan tinggi besar tiba-tiba parkir di depan mobilnya sehingga menutupi jalan. Akhirnya, wanita 30 tahun ini pun membunyikan klakson agar pria itu minggir. Namun, bukannya meminta maaf, lelaki tadi turun dari mobil dan mengucapkan kata tidak pantas. Sontak Ibu Kristin turun untuk membela diri. Nah, tetap tidak terima dengan perlakuan Ibu Kristin, pria itupun langsung meninju kening Ibu Kristin hingga berdarah.
Emosi diklakson, sopir pick up menikam pengemudi angkot
Macet memang menjadi suatu masalah bagi setiap pengguna jalan. Begitu juga dengan Imam, sopir angkot yang tidak sabar untuk kejar setoran karena hari sudah menjelang malam. Namun, karena ia sudah emosi tingkat tinggi, pria asal Jambi tersebut tak bisa berpikir jernih sehingga membunyikan klakson kepada pick up di depannya. Sopir pick up yang awalnya hanya marah karena macet, kini emosinya jadi tersulut karena bunyi klakson dari Imam tadi. Pria yang bernama Adiyar ini pun akhirnya turun dan saling adu mulut dengan Imam. Tak hanya itu, mereka pun juga terlibat kejar-kejaran di jalanan. Sampai pada akhirnya, Adiyar tak sabar dan menikam perut dari Imam hingga bersimbah darah.
Kesal mobilnya diklakson, pria ini nekat tembak pengendara motor
Entah apa yang dpikirkan pria bernama Pronda ini. Di Bulan April 2017 lalu, Pronda menembak seorang remaja bernama Wahid karena tak terima mobilnya diklakson. Mulanya, Pronda sedang mengemudikan mobilnya di Jl. RE. Martadinata, Gresik. Lalu, tak tahu mengapa, Pronda tiba-tiba menghentikan mobilnya dan ingin balik arah dan tidak menyalakan lampu sein. Akibatnya, Wahid pun kaget dan langsung membunyikan klakson. Tidak terima atas perlakuan Wahid, Pronda pun langsung mengambil senjata di tasnya dan menembak remaja usia 15 tahun tersebut di sebelah mata kirinya.
BACA JUGA : Bunyikan Klakson Jangan Asal Pencet, Ada Etikanya yang Wajib Kamu Ketahui
Duh, ada-ada saja ya kelakuan orang-orang di jalan raya. Susah sekali dijauhkan dari yang namanya emosi. Seharusnya, sebagai pengendara yang baik, ada kalanya untuk selalu bersabar di jalan raya. Jangan dulukan emosi, agar tidak ada yang dirugikan nantinya. Nah, untuk penggunaan klakson, lebih baik gunakan satu atau dua kali saja. Supaya tidak bising dan mengganggu pengendara lainnya.