Beberapa waktu terakhir publik dibuat heboh oleh rencana pertemuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan Donald Trump. Pasalnya, hubungan kedua negara yang bertahun-tahun naik turun dan bersitegang lewat perang kata-kata serta beragam ancaman perang. Karena itu, pertemuan yang dilaksanakan 12 Juni 2018 di Singapura ini akan menjadi peristiwa bersejarah.
Menurut jadwal yang dirilis Gedung Putih, Trump dan Kim akan bertemu pertama kalinya tepat pada pukul 09.00 waktu Singapura. Tak seperti dengan negara lainnya, pertemuan Trump dan Kim ternyata diawali jalan panjang yang berliku. Beragam fakta menarik pun mewarnai pertemuan bersejarah ini. Apa saja itu? Berikut ini uraiannya.
Pertemuan sempat dibatalkan sepihak oleh Trump
Melalui twitter pada 10 Mei 2018 silam, Trump mengumumkan akan bertemu dengan Kim pada 12 Juni 2018. Sayangnya, Trump membatalkan acara itu secara sepihak pada 24 Mei 2018. Melihat pembatalan itu, Kim Jong Un mengirim sepucuk surat yang ditandatangani dan disegel pada 1 Juni 2018 lalu untuk Trump. Surat itulah yang kemudian membuat Trump menyetujui pertemuan itu kembali. Meski belakangan diketahui bahwa Trump menyatakan jika tak membaca isi surat tersebut.
Biaya pertemuan capai angka sekitar Rp 207 miliar yang ditanggung Singapura
Dipilih menjadi tempat pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump, Singapura merasa berkontribusi positif bagi negaranya. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loon. Dilansir Channel News Asia, Lee mengungkapkan jika dengan menjadi tuan rumah pertemuan besar tersebut Singapura akan mendapat nama baik di mata dunia internasional. Hal positif lain, Singapura dianggap memiliki suasana kondusif dan keamanan yang baik. Karena itu, dana sekitar Rp 207 miliar akan digelontorkan Singapura demi upaya internasional yang menurut mereka sesuai dengan kepentingan Singapura.
Hotel Capella dipilih untuk privasi yang lebih terjaga
Terpisah dengan Singapura, Hotel Capella dipilih sebab memberikan privasi yang lebih. Selain itu, hotel ini juga memiliki fasilitas setara hotel bintang lima yang tak diragukan lagi. Bangunan luar hotel bergaya kolonial dengan dilengkapi kolam renang cantik karya desainer Indonesia Jaya Ibrahim. Pemandangannya pun sangat indah, sebab memiliki taman tropis dan kamar-kamar yang langsung menghadap ke laut China Selatan. Pemerintah Singapura sendiri telah menutup akses Pulau Sentosa tempat Hotel Capella berada sejak 10 Juni hingga 14 Juni 2018.
Pertemuan pertama diawali jabat tangan 10 detik yang bersejarah
Dikenal telah berseteru selama bertahun-tahun, masyarakat dunia sangat penasaran seperti apa pertemuan pertama antara Kim dan Trump. Di Hotel Capella, keduanya pertama kali bertatap muka dan berjabat tangan di hadapan media. Jabat tangan 10 detik itu berlangsung dengan senyum kedua pemimpin yang terlihat sumringah. Keduanya lantas berjalan beriringan dan masuk di suatu ruangan didampingi penerjemah. Tujuannya tak lain adalah untuk membicarakan tentang kesepakatan-kesepakatan politik antara keduanya.
Tujuan pertemuan diduga kuat kesepakatan nuklir dan kebijakan ekonomi
Setelah Kim dan Trump berjabat tangan pertama kali di hadapan media, Trump menyatakan jika keduanya akan mengadakan pembicaraan besar dan merasa pertemuan tersebut akan berhasil. Pun begitu dengan Kim Jong Un, orang nomor satu Korea Utara tersebut mengaku jika perjalanan hubungan kedua negara tersebut terhambat oleh prasangka. Perlu diketahui, sebelum pertemuan bilateral ini berlangsung, AS terlebih dulu telah menekankan agar Korut menyerahkan senjata nuklirnya secara penuh, terverifikasi, dan tidak dapat dikembalikan lagi. Sebagai balasan, AS akan memberikan imbalan berupa pencabutan sanksi ekonomi bagi Korut.
Koin untuk memperingati pertemuan Kim dan Trump
Merupakan peristiwa bersejarah, pertemuan Kim dan Trump bahkan dibuat sejumlah rancangan desain koin. Salah satu koin yang sudah dirancang Badan Komunikasi Gedung Putih adalah uang logam bernilai 24,95 dolar. Uang logam tersebut menampilkan wajah pemimpin Korut dan AS yang saling berhadapan. Tak ketinggalan di bagian latar belakang terdapat bendera nasional kedua negara tersebut.
Makan siang Kim dan Trump berisi menu kuliner khas Timur dan Barat
Selain kesepakatan kedua negara yang membuat penasaran, menu santap siang Kim Jong Un dan Donald Trump pun jadi perbincangan. Diliris gedung putih, menu pembuka yang akan dihidangkan adalah koktail udang tradisional saus alpukat, menu tradisional melayu, dan oiseon (makanan khas Korea). Sedang untuk makanan utama akan disajikan daging rusuk sapi, kentang, daging babi renyah lengkap dengan ikan rebus dan sayuran Asia. Untuk pencuci mulut sendiri disiapkan berbagai menu yang salah satunya merupakan es krim Haagen Dazs. Seusai serangkaian gelar makan siang, Trump menyatakan pada media bahwa dirinya dan Kim akan melakukan penandatanganan kesepakatan.
Hingga kini, belum ada yang tahu apa sebenarnya kesepakatan yang dilakukan oleh Kim Jong Un dan Donald Trump. Hanya santer terdengar kabar jika pertemuan ini dominan membahas perdamaian tatanan dunia kaitannya dengan nuklir milik Korut. Sebab Korut diduga memiliki senjata nuklir yang kecanggihannya sampai membuat AS ketar-ketir. Ya semoga perdamaian keduanya bisa membuahkan perdamaian dunia juga ya guys. Bukan malah sebaliknya.