Kalau berbicara mengenai derby di sepak bola, umumnya pecinta olahraga ini akan langsung mengingat laga El-Clasico antara Barcelona dengan Real Madrid. Tidak dipungkiri memang laga tersebut menyimpan pertandingan yang seru dan menarik. Namun, selain pertandingan di Eropa tadi, kompetisi Indonesia juga memiliki laga derby-nya sendiri. Salah satunya adalah Persib Vs Persija yang akan bertanding pada Minggu (23/9).
Seperti yang sudah-sudah, laga beda daerah ini selalu hadirkan pertandingan ketat yang dimana harga diri atau gensi kerap menjadi bumbu pemanasnya. Kendati tidak selalu hujan gol, namun laga ini akan sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Nah, dalam rangka menyambut hajatan besar sepak bola tanah air itu, Boombastis akan memberikan fakta mengenai derby Persib Vs Persija. Seperti apakah itu? Simak ulasan berikut.
Kedua tim sudah bertemu sebanyak 38 kali di kompetisi bola Indonesia
Jika menarik sejarah ke belekang pertandingan Persib vs Persija bukanlah laga yang baru dimainkan satu atau dua pertandingan saja. Sebagai salah satu kutub sepak bola nasional mereka sudah bertemu lebih dari 20 kali sejak era liga digulirkan. Menurut penelusuran penulis laga Maung Bandung Vs Macan Kemayoran sudah hadirkan duel sebanyak 38 kali, terhitung sejak kompetisi bola perserikatan sampai Liga 1 putaran pertama yang lalu. Dari deretan pertandingan yang mempertemukan kedua tim, Tim Ibukota lebih banyak menang dengan torehan 17 kemenangan. Sedangkan, Persib hanya bisa 8 kali unggul atas Persija Jakarta.
Hasil imbang kerap menjadi penghias laga derby Persib Vs Persija
Sebagai sebuah pertandingan derby, pertemuan kedua tim bisa dibilang tidaklah selalu berakhir dengan saling mengalahkan. Ada kalanya laga sengit antara Tim Ibukota melawan kesebelasan Kota Kembang itu berakhir dengan hasil imbang. Dilansir laman Bolasport, tercatat pertemuan mereka sudah hasilkan skor sebanyak 16 kali. Jumlah yang menjadi bukti apabila El-Clasiconya Indonesia bukan laga sembarangan. Selain itu juga menjadi sedikit bukti jika pertandingan kedua tim kerap hasilkan jumlah gol yang minim. Apakah laga Minggu nanti berakhir dengan hal semacam itu?
Persija Jakarta pernah menang tanpa berkeringat
Selain rekor pertemuan yang terlihat imbang, laga kedua tim ternyata juga menyimpan beberapa hal yang unik. Seperti kemenangan Tim Ibukota di derby tersebut tanggal 4 September 2005 yang lalu. Melansir laman Jawapos.com, ketika itu Persija menang tanpa mengeluarkan keringat alias WO lantaran seluruh pemain Persib tidak muncul di lapangan. Kejadian tersebut sendiri terjadi akibat kekuwatiran masalah keamanan pihak Maung Bandung. Mereka berpendapat membludaknya suporter Persija Jakarta di Stadion Lebak Bulus bisa membuat pemain tidak nyaman.
Bambang Pamungkas menjadi top skore pertandingan ini
Sudah tidak terhitung beberapa banyak pesepakbola yang mewarnai laga derby itu. Mulai dari pemain bintang sampai punggawa muda silih berganti memeriahkan pertandingan spesial tersebut. Namun, di balik hal itu hanya nama Bambang Pamungkas lah yang mampu menjadi top skore di laga Persib Vs Persija Jakarta. Dilansir laman Liputan6, pemain yang disapa BP ini menjadi pencetak gol terbanyak dengan koleksi 9 gol. Jumlah yang mengalahkan deretan bintang baru Persib seperti Sergio Van Dick atau kapten Persib sekarang yakni Atep. Dan hebat jumlah tersebut sangat mungkin bertambah lantaran Bambang ada di skuad derby nanti.
Persib sempat kalah lantaran wasit kontroversi Shaun Evans
Bila dibanding dengan Persija, Persib lebih banyak ketiban apes di laga derby ini. Kalau tadi harus kalah WO, tahun lalu mereka harus rela gigit jari lantaran keputusan kontroversi seorang Shaun Evans. Ketika itu wasit yang juga berulah di Asian Games 2018 ini, menganulir gol Persib yang jika dilihat ditayangan ulang bola tandukan punggawa Pangeran Biru sah masuk ke gawang. Berkat hal tersebut Persib takluk dengan skor 1-0. Hasil yang menjadikan mereka harus rela menduduki papan tengah Liga 1 2017.
Melihat rekor-rekor ini memang tidak salah jika menyematkan laga ini adalah gelaran derby terpanas kompetisi Indonesia. Pertemuan keduanya seperti menjadi tolak ukur bagaimana sepak Indonesia sekarang. Besar harapan apabila pertandingan penuh kualitas ini tak dicedari oleh perilaku oknum suporter yang kerap hadirkan pertengkaran.