in

5 Kisah Nyata Persahabatan Manusia Dan Hewan yang Menggetarkan Hati

Hewan dikatakan tidak memiliki akal, tapi entah kenapa mereka juga bisa merasakan yang namanya kasih sayang. Bahkan, tak jarang hewan juga menjadi sahabat paling setia untuk manusia. Hewan akan dengan sangat setia menemani tuannya, tanpa mau beranjak dari sisi itu sama sekali.

Tak jarang, hewan juga tampil sebagai pahlawan yang berhasil menyelamatkan nyawa tuannya. Semua itu tentunya mereka lakukan demi menyenangkan hati tuannya. Nah, berikut adalah lima kisah nyata tentang persahabatan manusia dan hewan yang dijamin bikin terharu. Yuk kita simak bersama!

1. Kisah Joao Pereira de Souza dan seekor penguin bernama Jingjing

Hewan saja tahu caranya berterima kasih kepada orang yang sudah menyelamatkan hidupnya. Sesuatu yang mungkin gampang dilupakan oleh manusia. Ya, kisah mengharukan ini dialami oleh seorang pria bernama Joao Pereira de Souza. Joao adalah seorang pensiunan yang sudah berusia 71 tahun saat itu. Ketika sedang menyusuri pantai di dekat rumahnya di Brasil, Joao menemukan seekor penguin yang terdampar, yang diyakini berasal dari Patagonia. Peristiwa itu terjadi pada Maret 2011 lalu.

image 1
Kisah Joao Pereira de Souza dan seekor penguin bernama Jingjing [ Image Source ]
Tubuh Jingjing – penguin itu biasa disapa – tertutup minyak dan tampak berjuang untuk hidup. Terharu melihat kondisi Jingjing yang begitu lemah, Joao membawa penguin itu pulang dan membersihkan tubuhnya. Dia kemudian memberinya makan dan merawat kesehatan Jingjing. Setelah sembuh, Joao berusaha melepaskan penguin itu kembali ke laut. Tapi anehnya, Jingjing justru tak mau meninggalkan pria itu.

Sejak itu, keduanya menjalin hubungan yang sangat erat. Ketika sedang bersama Joao, Jingjing akan mengikuti sahabatnya ke mana pun dia pergi. Dan sekarang Jingjing bahkan sudah dianggap sebagai maskot di desa Joao. Meski begitu, Jingjing akan tetap pergi ke laut selama beberapa hari, minggu atau bulan. Namun setelah itu, dia akan tetap kembali ke tempat sahabatnya, Joao.

2. Kisah Gabi Mann dan sekawanan burung gagak

Gabi Mann yang saat itu masih berusia 8 tahun tidak pernah menyangka kalau apa yang dilakukannya akan membuat sekawanan gagak begitu mencintainya. Semua berawal ketika gadis kecil itu menjatuhkan makanannya secara tak sengaja di halaman rumahnya di Seattle, Washington. Melihat itu, burung-burung tersebut mulai mengikuti Gabi dan memakan sisa makanan yang dijatuhkannya. Mengetahui hal itu, Gabi pun mulai memberi makan kepada kawanan gagak lokal itu secara rutin. Dia biasanya akan menaruh kacang di kebunnya untuk disantap oleh kawanan gagak itu.

image 2
Kisah Gabi Mann dan sekawanan burung gagak [ Image Source ]
Menariknya, setelah Gabi rutin melakukan kegiatan itu, burung-burung tersebut sering datang membawakan “hadiah” untuknya. Hadiah yang diterima oleh Gabi memiliki beragam rupa seperti kancing, manik-manik, tembaga, dan masih banyak lagi. Namun, ada satu hadiah yang menurutnya paling berharga, yakni sebuah liontin berbentuk hati. Meski begitu, Gabi tetap mengaku menyukai semua hadiah yang diterimanya dari para gagak itu. Bahkan, ibu Gabi, Lisa Mann, mengatakan bahwa anaknya bersikap sangat protektif terhadap hadiah-hadiah itu. Gabi juga tak memperbolehkan siapa pun menyentuh barang-barang yang diterimanya dari kawanan gagak itu.

3. Kisah Damian Aspinall dan gorila Kwibi

Damian Aspinall adalah seorang pengusaha dan ahli konservasi yang berasal dari Inggris. Namanya cukup terkenal di dunia internasional, mengingat beberapa video Damian yang menunjukkan kedekatannya dengan kawanan gorila berhasil menjadi viral di dunia maya. Selain menjadi seorang entrepreneur, Damian juga memiliki organisasi yang diberi nama The Aspinall Foundation.

image 3
Kisah Damian Aspinall dan gorila Kwibi [ Image Source ]
Organisasi tersebut didedikasikan untuk perkembangbiakan dan pengembalian gorila atau hewan lain ke alam liar. Dan salah satu gorila yang memiliki ikatan cukup kuat dengannya adalah Kwibi. Gorila itu lahir di taman satwa liar yang didirikan oleh keluarga Damian di sebuah pedesaan di Inggris. Jadi bisa dipastikan ikatan di antara keduanya memang benar-benar sangat erat. Namun, ketika usia Kwibi sudah dianggap cukup dewasa, Damian terpaksa melepaskannya ke alam liar bersama enam gorila muda lainnya. Sejak itu, Kwibi pun hidup tenang di hutan dan membangun keluarganya sendiri.

Meski Damian merasa senang dengan kehidupan baru yang dimiliki oleh sahabatnya itu, Kwibi rupanya telah memiliki tempat istimewa di hatinya. Lima tahun setelah melepaskan Kwibi ke hutan, Damian bersama timnya kembali menelusuri alam liar di Afrika demi menemukan sahabatnya. Kerinduan itu akhirnya terbayar setelah dia berhasil menemukan Kwibi bersama kawanannya. Gorila jantan itu bahkan langsung mengenali Damian dan berteriak memanggilnya. Video pertemuan mereka yang sangat mengharukan itu sukses menyedot perhatian dunia dan menjadi viral di dunia maya.

4. Kisah Kylie Brown dan anak bebeknya

Ketika anak usianya sibuk bermain dengan Barbie, Kylie Brown justru memiliki hobi yang bisa dibilang tak biasa. Dia mengaku lebih suka berjalan-jalan di teman bersama bebeknya. Ya, gadis yang masih berusia 5 tahun itu menganggap kalau dirinya adalah ibu dari sang bebek yang dipeliharanya.

image 4
Kisah Kylie Brown dan anak bebeknya [ Image Source ]
Bebek itu diberi nama Snowflake. Meski apa yang dikatakan Kylie terdengar aneh, dia sungguh-sungguh percaya bahwa Snowflake memang anaknya. Pun, Snowflake sepertinya juga memiliki kepercayaan yang sama dengan tuannya, bahwa Kylie memang benar-benar induknya. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama, seperti pergi ke taman, pantai, atau bermain di rumah.

Kylie pertama kali bertemu dengan Snowflake ketika orang tuanya membawa pulang bebek itu ke rumah. Entah kenapa, bebek itu seakan tak mau beranjak dari dekat Kylie dan ingin selalu berada di sisi gadis itu. Ketika akhirnya Snowflake menolak untuk ditempatkan di halaman belakang, orang tua Kylie , Ashley dan Mike, tidak punya pilihan selain memberinya popok dan membuatnya jadi bebek rumahan.

5. Kisah gadis autis dan seekor kucing bernama Thula

Iris Grace Halmshaw adalah seorang gadis autis yang menjalin hubungan persahabatan dengan seekor kucing bernama Thula. Pada pertemuan pertama mereka, Iris masih berusia enam tahun. Seakan sudah saling mengenal lama, anak kucing itu langsung meringkuk manja di dekat Iris ketika pertama kali dibawa pulang ke rumah oleh ibu Iris, Arabella Carter-Johnson. Iris juga tak segan untuk membelai dan merawat Thula. Dan dalam waktu singkat, keduanya pun langsung menjadi sahabat dekat. Ketika Thula merasa tidak nyaman berada di dalam mobil, Iris akan datang dan membelainya untuk menenangkan. Begitu pula sebaliknya, ketika Iris terbangun di malam hari, Thula akan datang dan menemaninya hingga jatuh terlelap kembali.

image 5
Kisah gadis autis dan seekor kucing bernama Thula [ Image Source ]
Sebelum Thula datang ke dalam kehidupan mereka, Arabella Carter-Johnson dan suaminya, Peter-Jon Halmshaw, harus melalui “masa-masa gelap” di mana mereka harus mencoba mencari tahu cara terbaik untuk menangani kondisi Iris – setelah gadis kecil itu diagnosis dengan autisme. Ciri-ciri autism yang diderita oleh Iris ditandai dengan pola tidur yang tidak teratur, perilaku obsesif, menolak untuk melakukan kontak mata, menghindari bermain dengan orang tuanya atau anak-anak lain, dan merasa tertekan di sekitar orang yang tidak dia kenal. Namun, sebuah keajaiban muncul setelah kedatangan Thula. Kucing itu membuat Iris mulai mau berbicara. Dia sering mengatakan “duduk, kucing” dan Thula akan langsung mematuhinya. Iris juga suka bermain dengan Thula di sekitar rumahnya. Dia biasanya akan meniru gerakan yang dilakukan oleh Thula dan tertawa lepas bersamanya.

Inilah lima kisah mengharukan tentang persahabatan manusia dan hewan. Untuk itu, stop menyiksa hewan-hewan yang berada di sekitar kita, karena sudah sepatutnya kita semua hidup berdampingan dengan mereka.

Written by Destriyana

Leave a Reply

Bahaya! 5 Kota Besar ini Punya Tingkat Pembunuhan Manusia Terparah Sejagad

Liburan di 7 Pulau Cantik Ini Justru Akan Membuat Nyawamu Terancam Bahaya!