Menumbuhkan minat baca masyarakat Indonesia memang hal yang susah susah gampang untuk dilakukan. Faktanya saja sekarang sudah banyak sekali perpustakaan di seluruh daerah Indonesia, tapi tetap saja peminatnya hanya orang itu-itu saja. Apalagi banyak yang beralasan lebih suka membaca dan mencari refrensi dari internet karena cukup bisa dilakukan di rumah saja.
Hal itulah yang kemudian membuat beberapa orang berinisiatif membuat perpustakaan keliling dalam rangka ‘menjemput bola’. Bila alasan selama ini adalah rasa malas mengunjungi perpustakaan, kali ini justru perpustakaan yang mengunjungi kita. Dan di bawah ini ada empat perpustakaan keliling di Indonesia yang unik dan dicetuskan oleh orang-orang inspiratif.
Kuda pustaka
Di lereng Gunung Selamet setiap hari selasa sampai kamis kita akan disuguhkan pemandangan seekor uda berjalan dengan seorang pria paruh baya dengan membawa buku di punggungnya. Kuda pustaka, seperti itulah masyarakat sekitar Desa Serang, Purbalingga mengenalnya. Laki-laki bernama Ridwan itu berinisiatif membuat perpustakaan keliling dengan bantuan kuda milik kawannya.
Bemo penebar ilmu
Jakarta juga memiliki sosok pahlawan yang fokus menumbuhkan minat baca anak-anak dengan membuat perpustakaan keliling dari demo kebanggaanya. Sutrisno Hadi, atau yang biasa dikenal dengan nama Kinong adalah seorang sopir bemo yang dulunya gemar memodifikasi kendaraannya untuk menarik para penumpang. Itulah yang kemudian membuat Kinong diajak oleh dosen Universitas Tarumanegara untuk menjalankan proyek bemo listrik.
Angkot pustaka
Tidak jauh dari Jakarta ada sepasang suami istri yang memiliki keinginan mulia untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Pian dan Elis adalah pasangan suami istri yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir angkot dan guru honorer. Suatu hari sang istri yang sangat ingin membangun perpustakaan ini memberi saran pada Pian untuk membawa serta buku-buku dalam angkotnya. Dengan begitu para penumpang bisa menikmati perjalanan sambil membaca.
Motor pustaka
Di Lampung ada seorang pria bernama Sugeng Haryono yang memprakarsai lahirnya motor pustaka. Program ini dilakukan Sugeng karena merasa prihatin atas kurang tersedianya akses bahan bacaan bagi anak-anak Indonesia di daerah-daerah kecil. Sarjana jurusan Ilmu Perpustakaan ini kemudian memodifikasi motor GL Max nya agar dapat digunakan sebagai perpustakaan keliling.
Ada banyak cara memang yang bisa kita lakukan untuk berbuat kebaikan sekaligus membantu masyarakat Indonesia untuk meningkatkan minat bacanya. Seperti empat pria di atas yang dengan kreatifnya mengubah kendaraan pribadi dan hewan kesayangannya agar dapat digunakan membawa buku untuk dibaca masyarakat. Jadi, rencana apa yang kalian punya untuk meningkatkan minat baca orang di sekitar?