Permasalahan terkait pernikahan dini ini menjadi problem yang tak kunjung selesai. Banyak anak-anak yang dinikahkan secara paksa, sedangkan usia mereka masih di bawah umur. Salah satu negara yang masih banyak menerapkan pernikahan dini ini adalah India. Hampir sepertiga dari anak perempuan India menikah pada usia remaja awal mereka.
Praktik pernikahan ini bahkan menjadi tradisi yang turun temurun. Bahkan, hingga sekarang, masyarakat sudah sangat sulit untuk menghilangkan tradisi ini. Simak ulasan Boombastis.com berikut ini deh!
Para anak perempuan yang menikah dengan lelaki yang lebih tua
Melansir republika.coi.id, sekitar 30 persen anak perempuan menikah pada usia 13 atau 14 tahun. Orang tua mereka secara efektif memaksa mereka untuk memiliki komitmen awal, umumnya dengan pria yang lebih tua. Anak perempuan tidak diberi prioritas atau kepentingan apa pun, berbeda dengan anak lelaki.
Praktik yang dilakukan secara turun-temurun
Bukan merupakan sesuatu yang baru, praktik pernikahan dini ini sudah menjadi tradisi turun-temurun, sehingga sangat sulit dihentikan—terlepas dari adanya larangan menikahkan anak perempuan di bawah 18 tahun dan laki-laki di bawah 21 tahun.
Praktik yang selalu gagal ditangani oleh pihak berwajib
Melansir Vice.com, perkawinan anak di India ini sebenarnya sudah masuk dalam pelanggaran hukum. Sayang, karena hampir semua orang di daerah-daerah pelosok melakukannya –seperti di Shravasti, Rajasthan bahkan Benggala Barat—maka pemerintah tak lagi mampu mengendalikan.
Tradisi yang melanggengkan kekerasan seksual
Tradisi perkawinan ini jelas saja terus melanggengkan kekerasan seksual. Karena, anak yang menikah harus melayani pasangan mereka. Mereka juga harus melakukan serangkaian pekerjaan rumah, mematuhi suami dan juga mertua.
BACA JUGA: Pernikahan Dini Muncul ke Permukaan, Gimana Menurut Kacamata Hukum?
Perkawinan anak di India ini menjadi salah satu sasaran pembangun berkelanjutan PBB menetapkan tahun 2030 sebagai tahun penghapusan perkawinan anak. Harapannya sih, semoga tak hanya di India saja, tetapi juga di semua negara yang masih melegalkan anak-anak di bawah umur untuk menikah, termasuk Indonesia.