Tentunya, di setiap negara di dunia memiliki permainan tradisional yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi. Sayangnya, beberapa permainan tradisional tersebut harus sedikit demi sedikit tersingkir ketika era gadget sudah merambah di setiap lini kehidupan, terutama kerap digunakan oleh anak-anak untuk bermain.
Mengesampingkan masalah era teknologi dan banyaknya permainan via gadget seperti sekarang ini, tahukah kamu jika ada beberapa permainan tradisional asli Indonesia yang ternyata juga ada di negara lain? Walaupun namanya berbeda, namun secara alur permainannya kurang lebih sama. Nah, berikut ini adalah beberapa permainan tradisional di Tanah Air yang juga dapat dijumpai di negara lain.
1. Gostra (Republik Malta)
Gostra adalah sebuah permainan tradisional yang berasal dari Republik Malta. Permainan seperti ini mirip dengan panjat pinang yang ada di Indonesia. Di Republik Malta, Gostra selalu dilakukan pada hari minggu terakhir pada bulan Agustus. Sejarahnya, Gostra dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada St Jossep dan St Julian.
2. Qiang gu (Cina)
Sama seperti Gostra di Republik Malta atau panjat pinang di Indonesia, di Cina pun ada permainan tradisional sejenis yang dikenal dengan nama Qiang gu. Pada umumnya, Qiang gu ini digelar saat dihelatnya Festival Hantu di Cina. Bahkan penggelaran permainan tradisional ini sudah sejak Dinasti Ming.
3. Bo Taoshi (Jepang)
Kembali sama seperti di Indonesia, Cina dan Republik Malta, di Jepang juga ada permainan serupa yang dinamakan Bo Taoshi. Permainan tradisional ini memang sekilas mirip dengan yang ada di Cina, Indonesia atau Republik Malta, namun ada perbedaan mendasar, yaitu untuk memainkan Bo Taoshi harus ada 2 kelompok yang masing-masing berisikan lebih dari 10 orang.
4. Agwan Base (Filipina)
Agwan Base adalah permainan tradisional anak-anak yang berasal dari Filipina. Permainan tradisional ini di Indonesia disebut dengan bentengan, di mana ada 2 kelompok dengan jumlah sama yang bertugas menjaga base atau titik pusat, sekaligus berusaha menyerang daerah lawan untuk dapat menyentuh titik yang dipertahankan.
5. Hopscotch (beberapa negara di Eropa)
Tentunya kamu akan mengetahui bagaimana cara memainkan permainan yang disebut engklek, bukan? Ternyata di beberapa negara di Eropa, ada permainan serupa yang dinamakan hopscotch. Permainan ini sama persis dengan yang ada di Tanah Air, mulai dari pola permainannya sampai dengan bentuk dari bagan yang dimainkan.
6. Kabaddi (India, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan)
Kabaddi adalah permainan tradisional dari India yang mirip dengan gobag sodor yang ada di Tanah Air. Di India, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan sendiri, kabarnya Kabbadi sudah dimainkan sejak 4000 tahun yang lalu sebagai bentuk hiburan rakyat yang cukup populer di masanya. Sayangnya, sekarang sudah tidak begitu sering dimainkan lagi.
7. Mancala (Timur Tengah)
Jika di Indonesia, Mancala yang berasal dari Timur Tengah ini disebut dengan congklak. Cara memainkannya hampir sama seperti di Tanah Air, yaitu menggunakan papan berongga yang diisikan beberapa biji-bijian sebagai medianya.
8. Chatha Olik (Pakistan)
Jika di Tanah Air ada yang namanya pukul guling yang mana sering dimainkan saat bertepatan dengan HUT Republik Indonesia, di Pakistan sendiri ada permainan serupa yang dinamakan Chatha Olik. Permainan tradisional masih sama seperti di Indonesia dengan menggunakan media bantal sebagai senjata dan balok kayu sebagai tempat pertempurannya.
9. Hakan Tuncer (Turki)
Hakan Tuncer adalah permainan tradisional yang berasal dari Turki. Permainan ini sama seperti yang ada di Tanah Air disebut dengan main kelereng atau gundu. Model atau cara permainan sampai medianya juga masih sama seperti di Indonesia, yaitu dengan menggunakan kelereng yang terbuat dari bola kaca.
10. Jimena Baquero (Kolombia)
Tentunya, banyak orang yang menyukai jenis permainan satu ini, yaitu lompat tali. Permainan tradisional tersebut ternyata juga ada di Kolombia yang dinamakan Jimena Baquero. Caranya dan media yang digunakan masih sama persis dengan yang ada di Tanah Air, yaitu melompati tali dengan ketinggian berbeda-beda dan menggunakan rangkaian karet yang disusun menjadi sebuah tali panjang.
Tentang permainan tradisional di atas, tidak diketahui apakah Indonesia atau negara-negara tadi yang memilikinya lebih dahulu. Bisa jadi kita, atau malah masyarakat Indonesia yang terinspirasi dari sana. Tapi, apa pun itu permainan tradisional harus selalu kita pertahankan. Gadget boleh di tangan, tapi permainan asyik jangan sampai dilupakan.