Kita pasti setuju kalau makin ke sini kelakuan para pejabat semakin tidak karuan. Entah itu soal mereka korupsi, memanfaatkan jabatan, sampai istri-istri pejabat yang sok ikut-ikutan kuasa. Padahal mereka ini dipilih bukan berangkat sendiri. Soal pejabat yang demikian hendaknya diberikan sanksi khusus agar jera. Seperti yang dilakukan oleh pemerintah Ukraina misalnya. Mereka memberlakukan hukuman yang bikin pejabat belagu ciut nyalinya.
Tak hanya Ukraina, di beberapa negara lain juga ada hukuman yang ditujukan kepada para pejabatnya yang semena-mena. Hukumannya sendiri macam-macam, tapi yang jelas bakal bikin para pejabat di negara itu kapok dan malu setengah mati. Seperti apa hukuman tersebut? Simak ulasannya berikut.
Kebijakan merugikan rakyat, pejabat dibuang ke tempat sampah
Ada yang menarik di Ukraina, lantaran warga tidak setuju dengan kebijakan yang dinilai merugikan rakyat, seorang pejabat menerima hukuman super pahit. Bagaimana tidak, pejabat ini diketahui telah memberikan sebuah peringanan hukuman bagi para narapidana yang mencoba melakukan agresi. Hal ini jelas membuat geram rakyat. Alhasil, secara serentak rakyat Ukraina berbondong datang menemui pejabat itu untuk meminta kejelasan.
Namun ketika masyarakat datang si pejabat tersebut langsung pergi meninggalkan demonstran dan seolah tidak peduli. Alhasil, orang-orang semakin marah, selain karena kebijakan yang merugikan, juga suara rakyat tidak didengar. Akhirnya para demonstran ini mengejar penjabat tersebut dan menyiramkan minuman ke kepalanya. Tidak puas dengan hal tersebut, para demonstran melempar pejabat itu ke dalam tong sampah. Tidak ada yang mencoba menghentikan, baik tentara maupun polisi, lah wong mereka sama-sama sependapat dengan para demonstran.
Mengkhianati negara, siap-siap jadi santapan anjing
Lagi-lagi Korea Utara membuat sebuah aturan kejam bagi pejabat yang ketahuan bersalah. Memang bukan lagi hal yang aneh kalau negara ini terkenal dengan eksekusi matinya, tapi yang satu ini agak berbeda. Alih-alih melakukan eksekusi seperti ditembak atau disuntik mati, negara yang dipimpin Kim Jong Un ini malah memberikan hukuman dengan membiarkan anjing menggerogoti para pejabat yang terbukti bersalah.
Tidak tanggung-tanggung paman Kim Jong Un sendiri juga menjadi korban dari hukuman gila ini. Paman Kim waktu itu yang diketahui juga menjabat posisi penting di Korea Utara dan dituduh melakukan pengkhianatan. Akhirnya eksekusi gila ini dipilih sebagai jalan untuk mengakhiri hidup pamannya. Memang tidak manusiawi sih, tapi namanya saja Korut, jadi sah-sah saja.
Berlaku tidak adil, bersiap dilempari kue cokelat
Lain Korut lain pula Jerman, para pejabat yang tidak adil di sana bakal mendapatkan perlakuan yang memalukan. Seperti yang terjadi belakangan ini, seorang pejabat begitu keukeuh melarang pengungsi untuk datang dan berlindung di negara ini. Pernyataan tersebut ternyata bertentangan dengan banyak anggota lain dan sebagian besar aktivis. Akhirnya orang-orang yang tidak setuju ini pun menghimbau kepada masyarakat untuk membawa kue coklat.
Akhirnya saat dalam rapat, pejabat yang anti pengungsi itu ngotot tidak mau mengubah kebijakannya. Rakyat langsung melemparnya dengan kue cokelat yang mereka bawa. Pasti malu bukan main pejabat yang satu ini. Kalau di Indonesia sih bukan cokelat, kan mahal. Mungkin opsinya kalau tidak batu yang kotoran.
Pejabat yang korup dipaksa bunuh diri
Serupa dengan Korea Utara, Tiongkok juga memberlakukan hukuman gila bagi pejabatnya. Tiongkok memang dikenal dengan eksekusi matinya bagi para koruptor, namun paksaan bunuh diri mungkin jarang didengar. Ya, ketimbang dieksekusi rakyat Tiongkok malah memaksa para pejabat korup untuk bunuh diri.
Akhirnya, bunuh diri seolah menjadi trend bagi para pejabat yang ketahuan menyelewengkan uang negara. Mungkin kedengarannya sangat gila, tapi hal ini terbukti menurunkan jumlah para koruptor yang ada di negara tirai bambu itu.
Macam beginilah kebijakan negara-negara di luar sana untuk mengatasi para pejabatnya yang kurang ajar. Indonesia jelas juga harus mencontoh ini. Tapi, karena kita bangsa yang santun dan pemaaf, mungkin hukumannya jangan jadi makanan anjing atau dipaksa bunuh diri. Coba saja dengan memotong gaji atau menyita harta, itu saja pasti sudah lebih dari cukup sebagai hukuman. Kalau belum cukup ya potong dan sita lebih banyak hartanya.