Angka kecelakaan di Indonesia masih sangat tinggi nih. Tahun ini saja tak kurang dari 31.234 orang meregang nyawa di jalanan. Ada berbagai faktor yang melatarbelakanginya, mulai dari kondisi jalan yang kurang laik, sampai pengemudi yang belum mahir mengoperasikan kendaraannya. Nah, selain itu masih ada satu lagi alasan kenapa banyak kecelakaan di jalan. Yup, tukang becak.
Tidak semua tukang becak nyebelin sih, tapi mayoritas dari mereka memang suka seenaknya. Mulai dari belok mendadak sampai potong jalur tanpa merasa salah. Alhasil, cukup banyak kecelakaan yang terjadi gara-gara tukang becak ini. Anehnya, mereka justru seperti bebas dari tanggung jawab. Nah, selain hal tersebut, ada berbagai keistimewaan lain yang sepertinya hanya berlaku untuk profesi ini. Berikut ulasannya.
1. Lawan Arus Justru Kendaraan Lain yang ‘Ngalah’
Polisi selalu menghimbau agar pengguna jalan selalu berkonsentrasi. Walaupun tidak tertuliskan secara deskriptif, tapi salah satu tujuannya adalah untuk jaga-jaga kalau ada tukang becak sewaktu-waktu melintas di depanmu. Ya, meskipun jalanan tersebut adalah one way road alias searah.
Sering sekali ditemui kasus seperti ini dan entah kenapa kita juga sepertinya tidak terlalu mempermasalahkannya. Bahkan tanpa sadar malah kita yang minggir sendiri untuk menghindari mereka.
Anehnya lagi biasanya kejadian ini juga kerap terjadi di perempatan besar yang notabene ada pos polisi di sana. Tapi, lagi-lagi tidak ada tindakan apa pun yang dilakukan aparat selain hanya membiarkan mereka lewat. Nah, biar tidak terjadi kecelakaan gara-gara kelakuan ngawur para pengemudi becak ini, sepertinya tidak ada salahnya untuk membuat satu rambu lalu lintas baru. Yup, benar sekali, isinya adalah ‘Hati-Hati Tukang Becak’.
2. Bawa Muatan Super Ekstrem
Jika dilihat dari konstruksinya, becak bukan lah kendaraan yang baik. Terutama karena posisi pengemudi di belakang menyebabkan kurang sempurnanya penglihatan ke depan. Namun desain dua roda di depan untuk menopang bagian muka harus diakui memang jenius. Ya, tidak hanya bisa muat untuk dua orang, desain ini membuat tukang becak mampu mengangkut barang bawaan yang banyaknya tidak tanggung-tanggung.
Potret seperti ini bisa kamu lihat ketika seseorang tengah memborong belanjaan di pasar rumah. Becak yang sekecil itu mampu membawa bungkusan belanjaan yang mungkin beratnya lebih dari becak itu sendiri plus pengemudinya. Pindah rumah pun juga sama, becak kadang mampu membawa satu set kursi atau bahkan springbed.
Hal ini tentu saja menyalahi aturan. Jika motor membawa boks besar saja sudah membuat pengguna jalan di belakangnya kelimpungan, apalagi becak yang mengusung spring bed di atasnya? Tentu akan bikin macet jalan. Belum lagi laju kecepatan becak yang lambat akan membuat jalan jadi macet beratus-ratus meter. Ditambah kalau posisi mengikatnya kurang kuat sehingga barang bawaannya jatuh, bisa mencederai si pengemudinya sendiri atau bahkan pengguna jalan.
3. Bawa Becak Motor Tak Perlu Pakai SIM
Belakangan cukup marak becak modifikasi. Bukan yang diberi velg racing atau air brush, tapi mengganti bagian belakangnya dengan motor. Sama sekali tak ada syarat khusus dari kepolisian untuk modifikasi ini. Asal punyanya sendiri, sah-sah saja mau dibikin apa.
Meskipun sudah sah dianggap kendaraan bermotor, tapi becak motor ini masih punya keistimewaan becak biasanya. Salah satunya mereka tidak perlu membawa SIM atau STNK ketika menggunakannya untuk bekerja. Lagi pula kita juga jarang sekali melihat polisi menindak yang seperti ini. Hal tersebut pun jadi semacam lampu hijau bagi para pengguna becak motor.
Ya, jika kamu terlalu malas untuk memperpanjang SIM atau pas kebetulan tidak ada uang untuk bayar pajak tahunan motor, sepertinya tak ada salahnya untuk memodifikasi kendaraanmu menjadi becak motor. Tak perlu khawatir soal SIM atau STNK, dan sekalian bisa buat kerja.
4. Punya Kartu Bebas Tilang
Jika kamu perhatikan, mana pernah yang namanya becak ditilang polisi? Jika aparat benar-benar melakukannya, mungkin orang-orang akan menggapnya gila. Benar sekali, selain sepeda, becak juga kendaraan yang aman dari tilang. Jadi, tak perlu khawatir jika ada razia, sekalian lawan arus juga takkan kena tilang.
Sebenarnya aturan tentang becak ini cukup rumit lho. Dibilang kendaraan penumpang bisa, dikatakan transportasi umum juga bisa, tapi kenapa kedudukannya begitu ringan di mata hukum? Misalnya soal tilang menilang tadi. Jika memang sudah ada aturannya, kenapa jarang sekali ditemui penindakan ketika melakukan pelanggaran? Hmm, kalau begitu urusannya berarti si polisi sendiri yang malas menegakkan hukum.
5. Selalu Menang Melawan Kendaraan Apa pun
Sudah menjadi hukum tak tertulis jika kedudukan becak di jalan itu sama seperti sepeda. Jadi, jika ada kendaraan yang menabraknya walaupun posisinya tidak salah, maka becak lah yang lebih unggul. Sudah cukup sering hal ini terjadi dan realitanya memang demikian. Sehingga tak usah heran jika banyak kendaraan yang lebih baik ‘ngalah’ daripada kena apes.
Anggapan yang beredar seperti ini membuat becak jadi kendaraan superior di jalan. Jadi, tak usah jadi geng motor kalau kamu ingin ugal-ugalan di jalan tapi tidak kena hukuman. Simpan motormu di rumah dan kayuhlah kendaraan roda tiga ini dan silahkan lawan arus sesukamu.
Setuju kan kalau hal-hal ini hanya dimiliki para tukang becak? Walaupun demikian, tidak semua tukang becak punya perangai buruk dan suka melanggar aturan. Banyak dari mereka yang benar niat kerja dengan selalu memperhatikan aturan lalu lintas dan juga keselamatan diri serta penumpangnya. Bahkan ada pula tukang becak berhati emas asal Surabaya bernama Abdul Syukur yang tanpa pamrih memperbaiki jalanan selama hampir 10 tahun.