Menjadi seorang calon legislatif (caleg), tentu merupakan kebanggaan sekaligus idaman bagi banyak orang. Tak heran jika musim pilkada tiba, ada banyak dari mereka yang menyodorkan dirinya untuk maju sebagai calon wakil rakyat. Bertaruh perolehan suara demi kursi empuk di parlemen. Sayangnya, jalan menuju ke sana tidaklah mudah. Butuh perjuangan keras dan kadang biaya yang tidak sedikit.
Soal biaya, salah satunya calon legislatif (caleg) Dapil 4 Kabupaten Pekalongan dari Partai Demokrat yag bernama Candra Saputra. Dilansir dari regional.kompas.com, ia berniat menjual ginjalnya karena terlilit hutang hingga Rp 400 juta lebih untuk modal kampanye. Selain Candra, perjuangan beberapa caleg lainnya juga cukup berwarna. Datang dari latar belakang yang sederhana, begini perjuangan mereka menembus asa demi kursi wakil rakyat.
Para disabilitas yang gigih meraih cita-citanya sebagai anggota legislatif
Meski memiliki keterbatasan secara fisik, para penyandang difabel juga memiliki keinginan untuk terjun sebagai wakil rakyat di parlemen. Tak ingin kalah, mereka juga memiliki program yang tersusun rapi demi menggaet perolehan suara. Diusung oleh beberapa partai berbeda, mereka adalah Anggiasari Puji Aryatie (Nasdem), Ifwan Sahara (DPRK Aceh Besar), Suryatiningsih Budi Lestari (PSI), dan Hamdanil (Partai Bulan Bintang).
Mantan Satpam berjuang demi raih kursi legislatif di parlemen
Mimpi besar sebagai wakil rakyat, terpatri dalam benak Antonius Yogo P. Momen pemilihan calon legislatif (caleg) pun tak disia-siakan oleh dirinya. Berbekal kemampuan organisasi dan pendekatan kepada masyarakat, mantan satpam ini dipastikan lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta, Jawa Tengah periode 2019-2024. Anton sendiri maju sebagai caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari daerah pemilihan (dapil) 5 Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.
Perjuangan keras tukang antar galon air hingga lolos jadi anggota DPRD
Menjalani profesi sebagai tukang air mineral galon, tak memupus keinginan seorang Agung Darma untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi. Ya, ia memilih adu nasib dengan maju sebagai caleg pada Pemilu 2019 yang diusung oleh Partai Demokrat. Tak disangka, nasib baik berpihak pada dirinya. Jaringan konsumen yang ia bangun lewat usaha galon air miliknya, digunakan untuk bersosialisasi dan terus membangun komunikasi hingga mendapatkan dukungan. Hasilnya, Agung kini berhasil duduk di DPRD Kabupaten Muna Barat.
Hampir jual ginjal hingga terpilih sebagai wakil rakyat
Tahun 2014 bakal menjadi sebuah cerita tersendiri bagi sosok Candra Irfan. Bagaimana tidak, kala itu ia harus terlilit hutang hingga Rp 400 juta lebih untuk modal kampanye. Ya, keinginan menjadi wakil rakyat sempat membuat dirinya terpuruk hingga mengalami kebangkrutan. Saat itu, ia juga sempat berpikir untuk menjual ginjalnya. Beruntung, hal tersebut tak terjadi karena dirinya berhasil melunasi utang tersebut. Yang membahagiakan, Candra bersama sang Istri, Shinanta Previta Anggraeni akhirnya berhasil melenggang ke gedung DPRD Kabupaten Pekalongan pada pemilihan caleg 2019.
BACA JUGA: Kisah Caleg DPD yang Digugat ke MK Hanya Karena Masalah Edit Wajah Terlalu Cantik
Menjadi caleg sebenarnya sah-sah saja diikuti oleh siapa pun yang hendak mencalonkan dirinya. Asal memiliki tekad dan memenuhi syarat untuk diusung sebagai wakil rakyat. Memang, kita tidak memungkiri adanya praktik uang seperti yang sudah terjadi sebelumnya. Meski demikian, perjuangan mereka seperti kisah di atas jadi bukti bahwa semua orang bisa jadi caleg. Terlepas dari latar belakang masing-masing.