Dari dulu sepertinya utang memang membawa bencana, khususnya untuk orang yang meminjamkan. Bahkan banyak orang yang tak tahu diri setelah ditagih oleh si pemilik uang. Contohnya saja marah-marah tak jelas dan bikin orang yang meminjamkan uang jadi takut sendiri untuk menagihnya.
Kejadian yang tak kalah bikin geleng-geleng kepala ada di bawah ini. Tapi bedanya, peristiwa yang bakal Boombastis.com suguhkan ini berakhir tragis. Dan ada juga yang berujung pertumpahan darah.
Dikeroyok tanpa baju karena menagih utang
Peristiwa yang tak kalah miris adalah berada di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Siswa SMP bernama Riska dikeroyok oleh ketiga temannya di depan sekolah mereka. Parahnya, Riska dihantam habis-habisan tanpa mengenakan pakaian.
Seorang guru rela jadi pengamen karena terlilit utang
Seorang guru di Purwakarta bernama Afif Afiatullah rela menjadi pengamen demi menutupi semua utangnya. Tunggakan yang menumpuk ini terjadi lantaran usaha sampingannya menjual baju gagal total. Dan juga ijazahnya sebesar Rp6 juta belum ditebus karena kendala administrasi. Tapi sayangnya, mengamen tidak cukup untuk menutupi semua pinjamannya sehingga ia sempat untuk memakai tabungan para siswa.
Tak punya uang untuk bayar utang, keponakan tega menghabisi nyawa tantenya sendiri
Salah satu cerita miris terakhir akibat utang piutang adalah yang dialami oleh Beti. Wanita 45 tahun tersebut tewas di tangan tiga orang suruhan dari keponakannya sendiri. Gidion Meldina, otak dari pembunuhan ini tega membunuh tantenya sendiri lantaran ia tidak mempunyai cukup uang untuk membayar utangnya kepada sang tante.
Jadilah ia berani membunuh bibinya sendiri dan membuang mayatnya ke Tebing Baru Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Untungnya, pihak kepolisian dengan sigap menangkap Gidion dan teman-temannya yang berusaha kabur. Sehingga kini mereka berada di kepolisian dan masih diputuskan apa hukuman yang pantas untuk keempat orang tersebut.
BACA JUGA : Ironis, 5 Keluarga ini Memutuskan Bunuh Diri Bersama Karena Terlilit Utang
Miris. Begitulah kata yang bisa diungkapkan ketika melihat beberapa kejadian di atas. Hanya karena utang, masalah menjadi semakin dibesar-besarkan. Padahal, dengan cara kekeluargaan akan lebih cepat terselesaikan ketimbang harus memilih jalan seperti di atas.