Sensasi berlibur ke luar negeri tentu jauh berbeda ya dengan berlibur di tanah air. Banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari akomodasi, destinasi hingga kondisi alam negara yang akan kita pijaki. Namun selain itu, ada hal yang nampak sepele tapi justru bisa fatal lho kalau diabaikan. Apa itu? Kultur budaya orang-orang di negara tujuan wisata.
Ya, kebiasaan dan budaya orang-orang di negara destinasi terkadang bak langit dan bumi dengan negara kita. Salah sedikit saja, bisa-bisa liburan kita bisa berantakan. Seperti kata pepatah itu lho, di mana bumi dipijak, di situ langit harus dijunjung. Karena itulah kita harus paham dong perilaku-perilaku yang dalam keseharian dianggap sopan, tapi di negara lain ternyata sebaliknya. Apa sajakah itu, yuk kita simak berikut ini.
Memberi tip di Jepang dianggap merendahkan
Di tanah air, memberi tip dianggap hal yang wajar dan bentuk penghargaan terhadap bantuan yang diberikan. Namun di negara lain seperti Jepang, memberikan tip dianggap sebagai penghinaan. Sebab kebiasaan masyarakat negeri Sakura memang memberikan pelayanan terbaik tanpa mengharap imbalan. Karena itulah, tip dianggap bentuk ketidaksopanan.
Tersenyum diartikan kasar di Rusia
Orang Indonesia terkenal memiliki ramah tamah yang mencolok. Karena itu, umumnya orang-orang kita senang tersenyum kepada siapa saja untuk menghormati. Namun kebiasaan ini jangan sampai lho kamu bawa saat berlibur ke Rusia. Sebab senyummu bukan dianggap ramah, melainkan tindak tidak menyenangkan karena dianggap tak tulus. Orang-orang Rusia dalam kesehariannya memang hanya tersenyum kepada teman atau keluarga saja. Alih-alih ingin tampil ramah, kamu bisa-bisa dianggap sedang menggoda lho.
Di China, menyantap hidangan hingga bersih dianggap menghina tuan rumah
Kalau di Indonesia, makan hingga piring bersih adalah bentuk penghargaan bagi tuan rumah. Artinya, kita menganggap masakan tuan rumah lezat sehingga habis tak tersisa. Tapi jangan sekali-kali melakukan hal ini di negara China. Sebab di negara itu, piring bersih berarti tuan rumah tidak memberi makanan cukup untuk mengisi perut. Sisakan sedikit makanan, maka mereka akan menganggap kita sudah cukup menikmati makanan yang disajikan.
Membunyikan klakson di Norwegia artinya nggak sopan
Kamu pasti pernah ya mau menyapa orang namun sedang berada di dalam mobil atau di atas motor. Akhirnya alternatif yang kamu lakukan adalah membunyikan klakson untuk menyapa. Hal ini tentu sah-sah saja dan dianggap sopan di negara kita, sayangnya tidak di negara lain. Seperti di Norwegia, orang-orang hanya menggunakan klakson saat kondisi benar-benar darurat. Membunyikan klakson di negara ini di kondisi normal dianggap menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.
Nggak nyapa orang artinya kurang sopan di Prancis
Masyarakat Indonesia umumnya tidak segan untuk saling tersenyum dengan orang lain meski tidak saling mengenal. Namun untuk menyapa, umumnya hanya dilakukan pada orang-orang yang saling mengenal. Berbeda dengan di negara Prancis, tiap orang yang bertemu setidaknya saling sapa meski tidak saling mengenal.
Duduk di kursi belakang taksi dianggap diskriminasi di Irlandia
Jika selama ini kita naik taksi di bagian belakang, maka hindari hal ini saat plesiran di Irlandia. Karena duduk di kursi bagian belakang saat kursi di sebelah supir kosong dianggap bertentangan dengan peraturan egalitarianism (kesetaraan). Selain di Irlandia, hal ini berlaku juga di negara Australia, Selandia Baru, dan Skotlandia.
Hindari menanyakan hal sensitif ini di Belanda
Saat mengobrol dengan orang yang baru kita kenal, mempertanyakan pekerjaan atau apa yang orang lain lakukan sehari-hari adalah hal yang wajar. Namun saat berada di Belanda, menanyakan hal ini membuat kamu terlihat nggak berkelas. Sebab, apapun yang dilakukan warga Belanda, hampir semua orang di sana memiliki kesejahteraan yang sangat cukup
Jangan berbicara dengan mengantongi tangan (Jerman)
Mengantongi tangan di saku biasanya dilakukan beberapa orang tanpa ada maksud tertentu. Tapi di Jerman, tindakan ini diartikan sebagai bentuk perilaku kasar. Karenanya, jangan melakukan ini agar saat di Jerman kamu bisa nyaman berkomunikasi dengan masyarakat sekitar.
Hindari menggunakan tangan kiri untuk apa pun di India
Hampir sama dengan Indonesia, orang-orang India risih bila melihat seseorang menggunakan tangan kiri dalam melakukan apapun. Dan bahkan, di India tangan kiri dianggap tangan najis yang sama sekali tidak boleh digunakan untuk bersalaman, menerima barang, makan, dan interaksi lainnya.
Hindari langsung membuka hadiah di India
Masih di negara India, kebiasaan unik lain di negara ini adalah tidak dibenarkan membuka hadiah tepat di depan pemberi hadiah. Sebab hal itu di mata orang India merupakan perbuatan orang yang serakah. Berbeda dengan masyarakat kita yang memang senang jika hadiah pemberian langsung dibuka dan diapresiasi penerimanya.
BACA JUGA: Mirip Seperti Sasak, Inilah 4 Negara Dunia yang juga Punya Tradisi Culik Calon Pengantin
Gimana, nggak nyangka bukan kalau kebiasaan-kebiasaan di atas ternyata masuk daftar hitam di luar negeri. Maka dari itu guys, jangan lupa ya buat googling kebiasaan masyarakat yang akan kamu kunjungi. Selain untuk jaga-jaga agar nggak salah langkah, hitung-hitung juga untuk persiapan agar kamu bisa lebih membaur dengan masyarakat di sana. Jika begitu, liburanmu pasti jauh lebih berkesan.