Mungkin apabila direntet dan ditarik mundur ke belakang, aksi bullying sudah ada sejak lama. Akan tetapi, aksi seperti ini semakin marak dilakukan ketika era sosial media dan internet mulai berkembang pesat dan digunakan oleh siapa saja.
Walaupun sudah ada dan diterapkannya UU ITE yang di dalamnya mengatur tentang masalah hate of speech, akan tetapi aksi bullying massal yang dilakukan netizen kepada seseorang masih kerap terjadi. Bahkan para pelaku tidak peduli siapa yang bakal menjadi korbannya.
Selain para pejabat negara dan artis atau selebritis dan juga orang-orang yang terkenal di Tanah Air, ada orang-orang umum yang sebelumnya tidak terkenal sama sekali menjadi korban bullying massal di internet karena ulahnya memantik reaksi para netizen.
Berikut ini orang-orang umum yang akhirnya menjadi korban bullying massal para netizen Indonesia.
1. Meisya Candra Kartika
Sontak nama Meisya Candra Kartika menjadi terkenal bukan lantaran dia berprestasi atau menemukan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi banyak orang, melainkan suatu postingan status di Facebook yang menyulut kemarahan banyak netizen yang membacanya. Dalam statusnya tersebut, Meisya menuliskan, “Kaki gue tdi malem dipijitin nyokap. Mungkin dia pengen becanda ame gue. Eh dia kelitikan kaki gue. Gue geli dongs. Otomatis thu muka babu ketendang kaki gue. Dia nangis deh matanya sakit. Babu tolol sih.”
Tentu saja, hal ini membuatnya menjadi obyek bullyan secara massal oleh netizen yang tidak menyukai status tersebut. Akan tetapi, setelah kasusnya merebak dan menyebar luas, beberapa pihak yang mengaku mengenal Meisya mengatakan bahwa akunnya tersebut telah diretas seseorang dan digunakan untuk tujuan yang tidak semestinya, seperti menulis status penghujatan terhadap ibunya sendiri.
2. Melani Eka Kurniawan Indriyani
Selain Meisya Candra Kartika, ada satu lagi pemilik akun Facebook bernama Melani Eka Kurniawan Indriyani yang akhirnya menjadi korban bullying karena mengunggah status yang mengatakan bahwa hanya orang yang bodoh saja yang mau berbakti kepada seorang ibu. Bahkan tidak hanya sekali saja, ada beberapa status sejenis yang juga menghujat dan mengolok-olok ibunya dengan akta-kata kasar, sampai dengan berharap agar ibunya segera mati. Tentu saja, hal ini membuat para netizen yang membaca statusnya geram.
Banyak status-status Melani yang diabadikan atau screenshoot dan disebarkan di internet atau Facebook dan menuai banyak komentar, tentu saja komentar negatif. Selain komentar negatif tentang status tersebut, tidak sedikit dari netizen yang langsung menyerbu akun Melani dan ‘menghajarnya’ di akun pribadinya itu. Dikarenakan banyaknya komentar pedas dan bullying yang dilakukan netizen lain, akhirnya Melani menghapus akunnya tersebut.
3. Destiia Barbiie Trulula Asomething Jr
Dikarenakan statusnya yang terkesan sangat sombong dan mengatakan bahwa dirinya kaya dan menganggap orang selain dirinya adalah miskin, seorang pemilik akun bernama Destiia Barbiie Trulula Asomething Jr menjadi korban bullying massal. Walaupun ratusan netizen selalu mengomentari negatif dan membully dirinya ketika dia menuliskan satu status baru, Destiia terus mengumbar bahwa dirinya hanya pantas dipacari oleh seorang pria yang kaya raya dan anti-cowok miskin.
Diperkirakan sudah terlalu sering dan bosan terus-terusan menjadi korban bullying, Destiia akhirnya menuliskan status yang menyiratkan kejengkelannya kepada siapa saja yang membully dirinya.
4. Vhy Vhy Yrvhyee
Seperti setali tiga uang dengan Destiia Barbiie Trulula Asomething Jr, seorang pemilik akun Facebook bernama Vhy Vhy Yrvhyee juga menjadi bulan-bulanan para netizen yang tidak suka akan kepongahannya dan bakal meludahi pria miskin yang mendekatinya. Dalam akun Facebooknya, Vhy Vhy mengungga banyak status yang bernadakan sombong dan mengatakan bahwa dia sangat kaya raya serta memiliki berbagai macam barang yang tidak akan dimiliki oleh orang-orang pada umumnya.
Walaupun banyak netizen yang datang untuk membully dan menghujatnya, sang pemilik akun seakan tidak peduli dan terus mengumbar kesombongannya.
5. Ichy Ichy dan Kenji Kenji
Sebuah aksi penganiayaan yang dilakukan seorang remaja SMP terhadap siswi lainnya terekam dan tersebar di Facebook. Dalam video tersebut terlihat bahwa pelaku yang diketahui berinisial RK sedang melakukan penganiayaan terhadap temannya SR. Tentu saja dengan hadirnya video ini membuat para netizen yang melihatnya geram dan langsung mencari akun Facebook pelaku yang diketahui bernama Ichy Ichy (Ayangbebkenjiktl) dan melakukan pembullyan secara massal.
Seperti tidak takut atau sejenisnya, justru RK mengatakan, “Klo gak tau apa2 gk usah lah kau koment.” Bukannya berhenti, justru netizen semakin gencar dan keras melakukan bullying. Merasa pacarnya dibully, pacar RK yang diketahui memiliki akun Facebook pribadi bernama Kenji Kenji menantang para netizen. Tentu saja, tantangan tersebut disambut dengan bullying kepada 2 orang tersebut. Tidak hanya bullying berupa status atau komentar saja, meme-meme yang menggunakan foto 2 orang tersebut beredar luas di internet.
6. Ida Tri Susanti
Gara-gara mengunggah foto dirinya yang sedang memegang kucing hutan yang statusnya dilindungi negara karena terancam punah dan telah mati disertai dengan tulisan, “Hasil berburu hari ini. Nyam…nyam…,” seorang mahasiswi asal Jember bernama Ida Tri Susanti menjadi korban bullying di sosial media. Mungkin tidak tahu atau tanpa sadar bahwa foto yang awalnya dapat dibuat sebagai ajang pamer, justru berbalik menyerang dirinya sendiri. Ada ratusan bahkan mungkin ribuan netizen yang melakukan aksi bullying terhadap dirinya dan ada pula yang langsung mengirikan foto tersebut sebagai barang bukti bahwa Ida telah melakukan tindakan melanggar hukum.
Di depan pihak berwajib, Ida mengatakan bahwa sebenarnya kucing-kucing hutan yang telah mati tersebut bukanlah hasil buruannya melainkan merupakan pemberian saudaranya yang membeli dari temannya. Jadi dapat dikatakan bahwa yang memburu dan membunuh kucing hutan tersebut adalah teman dari saudaranya. Akan tetapi para netizen tidak mau peduli dan tetap melakukan bullying terhadap Ida karena dianggap telah membunuh binatang yang dilindungi negara.
7. Siagian Nehemia
Di kala kabut asap melanda dan menyelimuti Riau dan sekitarnya, seorang wanita pemilik akun Facebook bernama Siagian Nehemia mengunggah status bernada SARA, yaitu “Semoga kabut asap yang ada di Riau semakin pekat sehingga Orang Islam di Riau mati semua karena kehabisan Oksigen dan Mengurangi Populasi Islam di Dunia.” Dikarenakan statusnya tersebut, tidak sedikit temannya sendiri yang mencoba mengingatkan agar Siagian tidak berlaku SARA. Akan tetapi, apa daya nasi sudah menjadi bubur, status di Facebook sudah terlanjur menyebar, banyak netizen berdatangan ke akun Siagian untuk melakukan aksi bullying.
Setelah masalah menjadi semakin meluas, sang pemilik akun menghapus postingan tersebut dan menjelaskan bahwa akunnya telah diretas oleh seseorang sebelumnya dan telah berhasil diambil kembali. Siagian juga meminta maaf atas tulisan yang muncul di akun Facebooknya itu. Sayangnya, tidak sedikit dari netizen yang terlanjur marah dan menganggap klarifikasi Siagian tersebut hanya upaya untuk menyelamatkan dirinya saja.
8. Mahsina
Bukan hanya di Facebook saja, di Twitter, aksi bullying juga kerap terjadi karena seseorang mengunggah status yang dapat dikatakan kontroversi dan memantik reaksi netizen lainnya. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh seorang dosen yang memiliki akun Twitter @mahsina_se ini.
Dalam twitnya, Mahsina menyindir Kaesang, salah satu putra dari Presiden Joko Widodo yang berjualan martabak. Mahsina semakin geram ketika Kaesang dengan santainya menanggapi twit tersebut dengan menuliskan kata-kata yang kurang pantas diungkapkan oleh seorang dosen. Justru dengan twit keduanya itu, Mahsina akhirnya menjadi obyek bullying oleh para tweeps dan netizen lain.
9. Hesti Sundari
Masih ingat dengan kasus hancurnya taman Amaryllis di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul di tahun 2015 silam? Nah, dari kasus tersebut ada seorang pelaku bernama Hesti Sundari yang ikut berada di tempat tersebut sempat menuliskan ‘serangan balik’ kepada siapa saja yang mengatakan bahwa ulah selfie di tempat tersebut adalah alay. “Gue foto disini,masalah? Bodo amat,suka suka gue dong. Ngurusin hidup sendiri aja belum tentu bisa, sok-sokan ngurusin bunga yang layu di kebun,” tulis Hesti dalam akun Instagramnya.
Tentu saja, sikap masa bodoh dan terkesan arogan seperti itu memancing kemarahan netizen dan melakukan bullying massal terhadap Hesti. Bahkan fotonya yang berada di kebun tersebut pun digunakan sebagai meme dan beredar di internet. Mungkin tidak kuat menjadi bahan bullyan, Hesti akhirnya meminta maaf kepada siapa saja yang merasa tersinggung atas statusnya tersebut.
10. Unnamed
Dikatakan sebagai wanita unnamed karena memang foto yang akhirnya menyeruak dan tersebar di sosial media tersebut tidak memperlihatkan siapa nama wanita yang salah dalam menuliskan status ketika berada di Candi Borobudur tersebut. Dalam foto itu, wanita yang bersangkutan kemungkinan ingin berbagi kebahagiaan atau sekadar pamer bahwa dia sedang berada di Candi Borobudur, sayangnya, justru karena salah tulis dengan kata-kata, “Akhir nya nyampe juga di malioboro,” dia menjadi obyek bullying oleh para netizen.
Tidak sedikit yang menertawakan status dan foto dari wanita tersebut karena sudah jelas-jelas berada di Borobudur namun menuliskan sedang berada di Malioboro.
11. Dinda
Seorang pengguna Path bernama Dinda harus menerima konsekuensi menjadi obyek bullying setelah mengeluh karena mengomentari ibu-ibu hamil yang datang tiba-tiba dan minta tempat duduk, padahal menurutnya dialah yang berhak duduk karena sudah mengantre sejak pagi.
Dikarenakan hal ini, justru para netizen menganggap tulisan Dinda di Path tersebut tersebut terkesan arogan sekali. Oleh karenanya, aksi bullying langsung meluncur deras dan membuat Dinda pada akhirnya meminta maaf karena statusnya itu.
12. Florence Sihombing
Seperti halnya Dinda, Florence Sihombing adalah korban bullying karena statusnya di jejaring sosial Path. Dia menuliskan kekesalannya saat mengantre bahan bakar di sebuah SPBU di Kota Yogyakarta. Selain itu, Florence juga mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan dan membuat warga Yogyakarta geram.
Tidak hanya di dunia maya saja, di dunia nyata, aksi bullying dan penghujatan terhadap Florence terus bermunculan. Bahkan Florence sempat berurusan dengan pihak universitas, tempat di mana dia menuntut ilmu. Pada akhirnya, Florence mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada siapa saja yang kecewa dan tersinggung atas statusnya di Path itu.
13. Sonya Ekarina Sembiring Depari
Aksi bullying yang dialamatkan kepada seorang gadis cantik bernama Sonya Ekarina Sembiring Depari ini bukan dikarenakan statusnya di Facebook ataupun jejaring sosial lainnya, melainkan disebabkan ulahnya yang mengancam seorang polwan saat dia dan teman-temannya diberhentikan ketika sedang melakukan konvoi setelah Ujian Nasional.
Dalam aksi adu mulut dengan polwan tersebut, Sonya sempat mengatakan bahwa dia adalah anak dari Arman Depari yang tak lain adalah seorang petinggi di BNN. Ternyata setelah dilakukan cross check, apa yang dilontarkan Sonya tidak terbukti. Dari situlah satu demi satu hingga ratusan atau bahkan ribuan komentar pedas ditujukan kepada gadis cantik ini.
Kabarnya, dikarenakan bullying massal ini, Sonya sempat mengalami depresi berat sampai tidak mau keluar kamar dan menemui siapapun. Bahkan, kabar lain menyebutkan bahwa ayah Sonya yang tentu saja bukan Arman Depari, meninggal dunia karena aksi bullying yang dilancarkan kepada anaknya itu.
Jejaring sosial dapat dikatakan sebagai pedang bermata dua, satu sisi dapat menguntungkan jika menggunakannya dengan bijak, sisi lain dapat juga menjatuhkan jika salah sedikit saja.