in

Inilah 6 Perbedaan Bung Karno dan Bung Hatta yang Justru Membuat Keduanya Kompak Membangun Indonesia

Penampilan Bung Karno dan Bung Hatta [ Image Source ]
Penampilan Bung Karno dan Bung Hatta [ Image Source ]

Jika harus menyebut nama Bung Karno, tidak lengkap rasanya jika tidak menyebut nama Bung Hatta dibelakangnya, begitu pula sebaiknya. Keduanya adalah Sang Dwi Tunggal, artinya dua orang yang menjadi satu-kesatuan. Hal ini tidak berlebihan, karena sejak awal republik berdiri, keduanya selalu bersama di garda terdepan.

Namun tahukah Anda, ternyata ada banyak perbedaan yang melekat di antara pribadi Bung Karno dan Bung Hatta. Meski berbeda, ternyata perbedaan ini justru membuat keduanya makin kompak dan saling melengkapi dalam membangun Indonesia. Nah, kira-kira apa saja sih perbedaan keduanya itu yang justru menghasilkan hal positif? Biar tidak tambah penasaran, simak ulasan berikut ini.

1. Berkolaborasi Lewat Fokus Keahlian yang Berbeda

Sebagai seorang yang memiliki jiwa pemimpin, sudah selayaknya memang Bung karno memiliki pemikiran ideoligis dan politis untuk membangun negaranya. Apalagi di awal masa kemerdekaan, Indonesia masih buta dengan ideologi negara dan kemudian Bung Karno-lah yang memperkenalkan konsep Pancasila yang kita kenal seperti saat ini.

Pemerintah Republik Indonesia [ Image Source ]

Pemerintah Republik Indonesia [ Image Source ]

Untuk mengokohkan kondisi negara, di samping mambangun ideologi dan politik, pemerintah Indonesia juga harus menguatkan perekonomian guna mengangkat kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang kemerdekaan. Nah, dalam hal inilah Indonesia beruntung karena Bung Karno memiliki duet selayak Bung Hatta yang sangat fokus dalam pembangunan ekonomi. Selama menjadi pejabat negara, sudah banyak kebijakan Bung Hatta yang berusaha mengangkat kesejahteraan rakyat, salah satunya berupa usaha koperasi yang meninggalkan jejak Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

2. Kharisma Berbeda Tapi Memberi Dampak Luar Biasa

Sebagai seorang pemimpin, Bung Karno sudah berhasil memperlihatkan kharisma kepemimpinannya yang sampai disegani dunia internasional. Bung Karno, bagi mata dunia merupakan simbol Indonesia yang sangat dihormati, sehingga dahulunya pun negara-negara asing juga menaruh hormat terhadap Negara Indonesia sebagai negara yang patut diperhitungkan kedudukannya.

Penampilan Bung Karno dan Bung Hatta [ Image Source ]

Penampilan Bung Karno dan Bung Hatta [ Image Source ]

Berbeda dengan Bung Karno, Bung Hatta tampil sebagai pemimpin negara yang sederhana dan bersahaja. Bung Hatta pernah mengembalikan uang negara sebesar 25 ribu rupiah karena menganggap itu bukan haknya. Walaupun pernah menjadi pejabat negara, Bung Hatta di masa tua ternyata tidak bergemilang harta dan justru harus menabung terlebih dahulu untuk membeli sepatu Bally yang diinginkannya. Jika seseorang mengingat Bung Hatta, maka kesederhanaan inilah yang akan selalu diingat hingga masa sekarang.

3. Visi Pembangunan Yang Saling Menguatkan

Bung Karno dan Bung Hatta bisa dibilang sebagai konseptor negara yang handal. Dengan pemikirannya, Bung Karno melahirkan Pancasila yang kemudian diterima oleh semua pendiri bangsa dan sekaligus dijadikan sebagai ideologi negara hingga saat sekarang. Melengkapi pemikiran Bung Karno, Bung Hatta pun hadir untuk membangun konsep undang-undang dasar yang juga bertahan hingga sekarang.

Pancasila [ Image Source ]

Pancasila [ Image Source ]

Bung Hatta merupakan orang dibalik lahirnya pasal 27, 28, 29, 33, 34, dan 37 Undang-undang Dasar 1945. Meski beberapa pasal pernah diamandemen, tapi ternyata semua pasal usulan Bung Hatta tersebut tidak pernah diulik dan bertahan hingga sekarang. Hal ini membuktikan, visi kedua pendiri bangsa ini sudah jauh ke depan sekaligus menunjukkan kematangan dalam pengelolaan negara.

4. Cara Komunikasi Boleh Berbeda Namun Saling Melengkapi Satu Sama Lain

Mungkin tidak ada yang tidak setuju jika menyebut Bung Karno adalah orator terhebat yang pernah dimiliki Indonesia. Dengan pidatonya yang berapi-api, Bung Karno mampu membakar nasionalisme rakyat Indonesia untuk melawan penjajahan. Dan hebatnya, sampai saat ini, cara orasi Bung Karno begitu dikenang dan menjadi contoh bagi anak-anak muda yang ingin belajar cara berorasi dengan benar.

Pidato Bung Karno [ Image Source ]Pidato Bung Karno [ Image Source ]

Pidato Bung Karno [ Image Source ]

Bung Hatta cara berkomunikasinya justru lebih berkembang dalam hal diplomasi. Sebab, bilamana terjadi perundingan penting dengan pihak penjajah, Bung Hatta seringkali ada dalam delegasi Bangsa Indonesia. Salah satu diplomasi terpenting yang pernah ditangani Bung Hatta adalah Konferensi Meja Bundar yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Negara Indonesia oleh pemerintah Negara Belanda.

5. Sama-sama Suka Menulis, Tapi Berbeda Tema

Antara Bung Karno dan Bung Hatta, dikenal sama-sama suka menulis. Tulisan-tulisan Bung Karno banyak ditemukan di surat kabar Oetoesan Hindia dan Fikiran Ra’jat. Semantara, tulisan Bung Hatta juga banyak ditemukan di surat kabar Pandji Islam dan Pedoman Masjarakat. Meski sama-sama menulis di surat kabar, ternyata cara penulisan antara keduanya berbeda satu sama lain.

Surat Kabar Fikiran Ra’jat [ Image Source ]

Surat Kabar Fikiran Ra’jat [ Image Source ]

Bung Karno, seperti karakternya yang selalu berapi-api dalam berorasi, artikelnya pun ditulis dengan intonasi yang berapi-api. Tema yang sering diambil Bung Karno pun lebih sering berupa propaganda dan politik yang memperlihatkan kekuatan pendapatnya sekaligus mengedukasi pembaca. Sementara, tulisan Bung Hatta terlihat lebih kalem dengan tema-tema ekonomi dan filsafat yang sering diangkat untuk mempengaruhi jalan pikiran pembacanya.

6. Akrab dan Bersahabat Sampai Urusan Rumah Tangga

Dalam urusan kaum hawa, Bung Hatta memang tidak sejago Bung Karno. Seperti diketahui, Bung Karno semasa hidupnya pernah memiliki sembilan orang istri. Sementara, Bung Hatta sampai akhir hayat hanya beristrikan satu orang. Justru karena perbedaan inilah yang kemudian menambah keakraban antara keduanya.

Bung Hatta bersama keluarga [ Image Source ]

Bung Hatta bersama keluarga [ Image Source ]

Sampai di usia 43 tahun, Bung Hatta belum memiliki pendamping hidup. Lalu datanglah Bung Karno hendak membantu sahabatnya itu supaya lekas mendapatkan pasangan. Singkat cerita, akhirnya Bung Hatta menikah dengan Rachmi berkat ‘campur tangan’ Bung Karno. Tentu saja karena inilah Bung Hatta akan sangat berterima kasih kepada presiden pertama Indonesia tersebut karena membantunya untuk membangun rumah tangga.

Nah, itulah 6 perbedaan dari pribadi Bung Karno dan Bung Hatta yang justru membuat keduanya kompak dalam pembangunan Indonesia. Bung Karno memiliki kekurangan dan ada Bung Hatta untuk menutupinya. Demikian juga, Bung Hatta memiliki kekurangan dan Bung Karno-lah yang melengkapinya. Indonesia memang patut bersyukur pernah memiliki kolaborasi yang hebat ini.

Written by Anas Anas

Leave a Reply

Dear HMI, Haruskah Kebenaranmu Diperjuangkan dengan Aksi Anarkis?

7 Pasangan Paling Aneh Ini Akan Membuat Para Jomblo Merasa Sangat Beruntung