Nasib para mantan pejuang di Indonesia memang kadang menjadi kisah pilu tersendiri. Pasalnya ibarat bumi dan langit, ada yang benar-benar sejahtera di masa tuanya, namun ada pula yang menderita. Namun bagaimana lagi, bukannya pemerintah tidak mau berusaha, namun karena satu dan beberapa hal nasib para veteran itu jadi ada yang terlunta.
Masih soal veteran, kalau seumpama dibandingkan dengan luar negeri, apa mungkin keadaannya sama ya? Mengingat sistem di negara-negara luar sama yang terbilang lebih maju. Yuk mengintip perbandingan tunjangan antara veteran Indonesia dan beberapa negara di dunia.
Mungkin kita selama ini mendengar mengenai nasib pilu para veteran perang yang mengalami kekurangan tunjangan, namun sayang belum pernah tahu jumlah pastinya. Dilansir website resmi Veteranri, rupanya para pejuang perang itu memiliki tunjangan berbeda tergantung kelasnya. Untuk kelas A, mereka akan mendapatkan uang sebesar 1,6 juta setiap bulannya. Hingga yang golongan E akan mendapatkan 1,4 juta.
Penggolongan tersebut berdasarkan jabatan dan peran dulu saat mereka bertugas. Akan tetapi jika mereka memiliki status janda atau duda, maka tunjangannya akan dipotong lagi. Beruntung presiden Jokowi tahun ini sempat mencanangkan bahwa veteran Indonesia tahun depan tunjangannya akan dinaikkan 25 persen.
Berbeda dengan negara Paman Sam, rupanya di sana sistem pemberian tunjangan lebih maju. Pemerintah di sana telah menggolongkan lebih spesifik masalah untuk siapa dan berapa dana pensiun nantinya akan diberikan. Semisal, veteran yang hidup sendiri, penyandang disabilitas, lanjut usia, atau punya keluarga, ]masing-masing memiliki jumlah tunjangan yang berbeda.
Contohnya veteran yang hidup sendiri, maka dirinya bisa mendapat tunjangan sekitar $407 atau sekitar Rp 5 juta dengan kompensasi 30 persen. Dan bayangkan veteran itu memiliki tanggungan anak dan istri maka jumlah tunjangannya akan meningkat beberapa kali lipat. Namun demikian veteran di Amerika juga memiliki permasalahan yang sama dengan Indonesia, yaitu pemerataan tunjangan yang belum merata sehingga banyak yang jadi tunawisma di sana.
Dilansir dari Departemen Veteran Affairs (DVA), rupanya Australia memberikan cara berbeda untuk memberikan penghidupan layak bagi para veteran di sana. Sebagai satu-satunya lembaga resmi yang menangani masalah para pejuang perang, DVA tidak hanya memberikan uang bagi mantan tentara melainkan tunjangan lain seperti misalnya kesehatan, pendidikan gratis bagi keluarga hingga masalah pinjam-meminjam.
Sepertinya pemerintah Amerika memang serius dalam mensejahterakan garda pembela tanah air itu. Namun sayang kadang masih banyak mantan tentara yang akhirnya jadi tunawisma, bukan karena kurang tunjangan melainkan masalah internal seperti konflik keluarga, mengalami trauma perang hingga mabuk-mabukan dan masalah lainnya.
Rupanya di Malaysia juga menggunakan sistem yang mirip dengan Amerika, penggolongan dengan status-status khusus. Bagi mereka veteran Malaysia bisa mendapatkan sampai lebih dari 1,4 juta (RM450.00) sebagai tunjangan untuk hidup sehari-hari. Tentu hal itu bisa bisa saja bertambah atau berkurang tergantung keadaan.
Misalnya saja saat mereka punya anak yang sekolah, maka biaya pendidikan akan ditanggung oleh negara mulai dari mulai dari 300 ribuan hingga jutaan rupiah. Belum lagi masih ada tunjangan kesehatan yang bakal menanti. Bisa dibilang tunjangan veteran Malaysia bisa lebih besar dari Indonesia jika ditotal semua.
Rupanya kalau ditengok-tengok, masalah tunjangan veteran ini sebenarnya juga dialami negara-negara lain. Namun demikian, paling tidak Indonesia akan tetap berusaha terbaik untuk mensejahterakan mereka di hari tuanya sebagai balas budi jasa. Toh, kalau bukan karena jasa mereka juga, Indonesia tidak akan merdeka.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…