Semakin maju zaman, makin berkembang pula hiburannya. Kalau dulu anak-anak sering bermain di lapangan kini keadaan berubah 180 derajat. Anak zaman sekarang lebih memilih bermain dengan gadget atau ke warnet ketimbang panas-panasan di lapangan. Selain bikin ketagihan, juga tidak perlu repot-repot keluar keringat. Paling-paling keluar uang goceng sampai sepuluh ribu saja.
Sekarang bukan zamannya lagi lompat tali, petak umpet, kejar-kejaran. Bagi anak muda zaman sekarang itu sudah “Jadul banget” begitu mereka menyebutnya. Yang ada DOTA, PES, PB dan segala macam permainan yang sering bikin orang tua kepleset mulutnya saat menyebutkannya. Memang benar sih, namanya juga kemajuan zaman seharusnya mau tidak mau kita juga mesti mengikutinya. Kalau tidak bisa, paling gak, pahamlah dengan permainan-permainan yang sering digandrungi anak muda zaman sekarang itu.
Masih soal permainan anak muda yang lagi trend, ternyata kalau diamati secara seksama, tidak selamanya permainan di warnet dan di handphone itu selalu membawa dampak baik bagi anak-anak. Memang sih, dengan adanya permainan seperti itu kita jadi leluasa mengamati sang anak karena lebih sering di rumah. Tapi, apa kita paham dengan percakapan saat anak-anak itu sedang melakukan game?
Kebanyakan yang terjadi sih, anak-anak lebih sering mendengar dan mengatakan kata kotor semenjak bermain game. Mulai dari hewan berkaki empat yang sering menggonggong, hingga alat organ vital manusia, sudah dengan fasih mereka lontarkan. Kalau ibaratkan ilmu tajwid, pelafalannya sudah benar sempurna.
Berasal dari keresahan tersebut, seorang penjaga warnet membuat sebuah peraturan yang lumayan bisa menyentil bocah-bocah yang sering berkata kotor tersebut. “Bagi yang ketahuan berkata kotor, akan dipotong waktunya 10 menit”. Sederhana memang, namun besar dampaknya.
Bayangkan saja kalau kata tersebut selalu saja dilontarkan tiap hari, yang ada bukan lagi menjadi sebuah umpatan mungkin malah hal yang biasa untuk diucapkan. Apalagi kalau didengar oleh anak-anak yang baru mengenal warnet, bisa teracuni pula itu kepalanya.
Menyelamatkan generasi muda itu penting, meskipun dimulai dari hal sepele seperti yang dilakukan penjaga warnet di atas. Jadi teringat kata filsafah kuno “Perkataan yang baik tidak akan muncul pada jiwa yang kotor, layaknya benih tidak akan tumbuh pada tanah yang gersang.” Kalau begini jadi sadar bukan kualitas jiwa kita kalau sering berkata kotor.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…