Sebagai salah satu aktris yang memiliki banyak penggemar di seluruh dunia, Selena Gomez memang cukup membuat para fans panik saat ia mengaku tengah melakukan operasi transplantasi ginjal. Artis 25 tahun itu mengungkap bahwa operasi tersebut ia lakukan karena penyakit lupus yang dideritanya. Beruntung, ia memiliki Francia Raisa, sahabat yang begitu baik dan rela menyumbangkan ginjalnya.
Selama ini, mungkin sebagian besar masyarakat lebih akrab dengan Lupus, si tokoh fiksi karangan Hilman Hariwijaya yang dulu sempat booming dan diangkat ke layar kaca. Sementara itu, penyakit lupus sendiri masih cukup asing di telinga masyarakat, hingga tersiar kabar bahwa Selena Gomez merupakan salah satu penderita penyakit itu, makin banyak orang yang penasaran dengan penyakit satu ini. Biar nggak penasaran, berikut ini adalah beberapa fakta tentang penyakit lupus.
Seperti diketahui, banyak yang penasaran soal penyakit lupus sejak Selena Gomez mengunggah foto dirinya tengah melakukan transplantasi ginjal. Apa sebenarnya penyakit lupus itu? Adalah penyakit autoimun yang bisa menyerang seluruh sistem organ tubuh. Hal itu karena terjadi ketidakseimbangan sistem kekebalan yang menyebabkan reaksi tubuh terhadap jaringan yang sehat.
Penyebab penyakit mematikan itu sendiri hingga kini masih belum diketahui. Namun, riwayat genetik, hormon seks, dan juga lingkungan punya pengaruh dalam perkembangan penyakit tersebut. Untuk gejalanya sendiri juga beragam, mulai dari demam, lemas, berat badan menurun, butterfly rash atau warna kemerahan khas pada wajah yang membentuk kupu-kupu, nyeri otot sendi, gangguan jantung, gangguan saluran kemih dan masih banyak lagi gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini.
Dengan adanya segala gejala yang ada, ternyata penyakit ini masih sulit dideteksi. Kenyataan tersebut mungkin bikin banyak pihak ngerasa terkejut. Namun asal tahu saja, pada umumnya dokter membutuhkan waktu hingga lima tahun untuk mendiagnosa pasien menderita penyakit lupus. Hal itu justru karena banyaknya ragam gejala yang dialami oleh penderitanya.
Terlebih lagi, di negeri kita masih minim edukasi perihal penyakit lupus di kalangan professional medis dan juga masyarakat. Pendanaan untuk melakukan riset sendiri juga masih sangat kurang. Padahal, menurut Ketua Yayasan Lupus Indonesia, Tiara Savitri, penyakit mematikan tersebut bisa menyerang siapa saja. Hingga tahun 2016 lalu, data Yayasan Lupus Indonesia sudah mencatat sekitar 17.286 orang Indonesia menderita penyakit tersebut.
Diketahui bahwa 9 dari 10 penderita penyakit lupus adalah perempuan. Kenapa demikian? Mungkin kalian juga bertanya-tanya. Hingga saat ini, masih belum diketahui secara pasti kenapa wanita lebih tinggi risiko terkena lupus. Namun, dari kesimpulan para ahli diperkirakan bahwa adanya perbedaan hormon pria dan wanita yang jadi pemicunya.
Para peneliti mendapati kesimpulan dari banyaknya kasus lupus yang menyerang wanita pada saat mensturasi dan kehamilan. Pada saat menstruasi dan hamil, diduga hormon esterogen memicu timbulnya penyakit lupus. Namun ternyata, ada pula penderita lupus yang terserang penyakit ini pada masa pra menstruasi meski belum diketahui mengapa penyakit ini muncul pada masa pra-mens.
Selama ini, alasan orang menghindari sinar matahari mungkin karena takut kulit berubah jadi gelap. Selebihnya, sinar uv masih dianggap aman-aman saja. Tapi, tidak demikian dengan penderita lupus. Mereka harus menghindari sinar matahari karena bisa membahayakan. Karena ketika mereka terkenal sinar matahari akan menjadi fotosensitif, yaitu munculnya ruam kulit yang bisa muncul di pipi, hidung dan daerah tubuh yang terkena sinar matahari yang lain.
Diketahui jika ruam yang muncul dipicu oleh sinar matahari dalam 50 sampai 75 persen orang. Ternyata, sinar matahari juga bisa meningkatkan aktivitas penyakit lupus hingga dapat memperparah keadaan. Nggak heran, penderitanya bisa merasakan nyeri sendi dan tubuh melemah hanya karena terkena sinar matahari.
Kalau sebelumnya dibahas jika penyebab timbulnya penyakit ini belum diketahui secara pasti, terlebih penyakit lupus tidak bisa sembuh total. Karena autoimun sudah menempel di tubuh seumur hidup. Namun, banyak orang yang bertahan hidup hingga puluhan tahun meski penyakit tersebut masih menempel.
Yang bisa dilakukan oleh penderita lupus adalah berdamai dengan penyakit tersebut, yaitu menghindari pemicu penyakit tersebut kambuh, seperti menghindari makanan yang mengandung penyedap rasa, menjauhi masakan asam-asam, mengurangi konsumsi susu, mengurangi makan nasi putih dan lain sebagainya.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa penyakit lupus sampai membuat Selena Gomez harus melakukan transplantasi ginjal. Hal itu dikarenakan penyakit lupus memang bisa mempengaruhi banyak aspek kehidupan, dan beberapa diantaranya masalah dengan kardiovaskular dan gagal ginjal. Dan ternyata, karena hal itu pula Selena Gomez harus melakukan transplantasi. Meski tidak bisa sepenuhnya sembuh, tapi semoga saja aktris 25 tahun ini bisa berdamai dengan lupus, ya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…