Makan adalah salah satu cara yang kita gunakan untuk mempertahankan hidup. Seiring perkembangan zaman, makan bukan lagi soal pemenuhan kebutuhan dan mempertahankan hidup. Kini, makan dikaitkan dengan kepuasan, seni, kelas sosial dan banyak aspek lain. Makan menjadi sesuatu yang jauh dari sekadar urusan pemenuhan kebutuhan fisik.
Baca Juga :15 Hal Gila yang Hanya Dapat Ditemukan di Jepang
Beragam penyajian unik dan menarik dilakukan untuk membuat manusia lebih berselera akan hidangan yang akan dia makan. Demi penyajian dan rasa yang nikmat, manusia rela mengeluarkan uang jutaan bahkan ratusan juta rupiah untuk sebuah hidangan. Namun, penyajian yang kita bahas kali ini bukanlah penyajian mewah lagi mahal. Penyajian berikut justru menunjukkan seberapa kejam kita dalam memakan sebuah makhluk hidup.
Masakan ini berasal dari negeri China, dimana hampir semua penduduknya menjadi pengkonsumsi rutin makanan laut. Bahan dasar masakan ini sangat sederhana. Hanya dibutuhkan segelas Baiju, minuman khas China yang mengandung sekitar 40 hingga 60 persen alkohol. Selain itu, anda hanya butuh beberapa ekor udang segar yang masih hidup.
Udang-udang tersebut dimasukkan ke dalam mangkuk dan disiram dengan baiju. Dalam video ini kita bisa melihat bahwa udang-udang tersebut masih bergerak-gerak. Mereka lama kelamaan akan lemas karena mabuk. Meski begitu, udang-udang harus dimakan sebelum mereka mati. Dalam video ini kita bisa melihat, udang tersebut masih bergerak-gerak bahkan ketika bagian badannya telah digigit dan dikunyah.
Anda tentu kenal dengan makanan khas Jepang, Shashimi. Makanan yang dimakan dengan setengah mentah atau benar-benar mentah ini adalah makanan umum yang dimakan warga Jepang ketika musim panas. Biasanya, sashimi menyajikan daging ikan. Namun, kali ini sashimi yang disajikan adalah sashimi kodoh hidup. Bagi anda yang tidak kuat, sebaiknya tidak usah menonton video di bawah, karena banyak sekali orang yang mengeluhkan gambar menjijikkan yang ada di sana.
Dalam hidangan ini, setengah bagian tubuh kodok dari mulai perut ke bawah akan dibelah sehingga ususnya terburai. Sementara bagian perut hingga kepala dibiarkan hidup. Tampak kodok itu masih bergerak-gerak, berusaha mengeluarkan diri dari piring yang juga diisi dengan sayur-sayuran. Sebuah hidangan yang sangat menjijikkan.
Masih dalam jenis sashimi, ikizukuri dalam Bahasa Jepang bearti “disajikan hidup-hidup”. Bahan dasar masakan ini adalah ikan segar, yang bisa anda pilih sendiri di restoran yang menyajikannya. Ikizukuri juga tersedia dalam jenis gurita atau lobster. Dalam video ini anda akan melihat betapa sadisnya manusia dalam menyantap hidangannya.
Dalam video berdurasi sekitar dua menit ini anda akan melihat bagaimana proses pembuatan ikizukuri. Para koki akan mengiris-iris bagian badan ikan, sementara bagian kepalanya dibiarkan begitu saja. hingga makanan ini sampai di piring anda, anda bisa melihat mulut dari ikan tersebut masih bergerak-gerak.
Masakan ini berasa dari Korea. Sannakji adalah bayi gurita yang harus anda santap dalam keadaan hidup. Bumbu masakan ini juga sangat sederhana. Hanya perlu menyiram si bayi gurita dengan minyak dan sedikit garam.
Ketika anda memakan sannakji, anda bisa merasakan sensasi gurita yang masih “menari-nari” dalam lidah anda. Gurita dalam keadaan matang saja sangatlah alot, jadi, silahkan bayangkan sendiri gurita dalam keadaan segar dan hidup. Banyak kasus kematian akibat makan sannakji terjadi di Korea. Penyebabnya? Gurita ini melakukan “balas dendam” dengan menggantung dan lengket di tenggorokan orang yang memakannya.
Masakan kali ini masih datang dari Negeri Sakura. Odori ebi adalah salah satu tipe sashimi berbahan dasar udang. Ketika masih dalam keadaan hidup, udang ini dicabut cangkang atau kadang kepalanya. Ketika hidangan ini disajikan di hadapan anda, jangan heran jika udang tersebut masih menggerakkan antenanya atau bahkan mencoba melompat.
Cara memakannya cukup sadis. Anda harus mencelupkan udang ini ke dalam sake (minuman beralkohol khas Jepang, hasil fermentasi beras) dan mengunyahnya. Anda harus menjepitnya dengan hati-hati karena udang-udang tersebut sangat agresif.
Makan pada hakikatnya adalah usaha kita untuk memenuhi nutrisi tubuh kita. Sebagai manusia yang bijak dan bisa berpikir, kita tentu tahu bahwa kebutuhan nutrisi kita bisa dipenuhi tanpa harus membuat makhluk lain tersiksa. Kita bukanlah hewan buas yang suka menyiksa mangsanya.
Bagaimana pendapat anda? Apakah anda tertarik mencoba masakan di atas? Atau anda justru jijik dan tidak setuju terhadap cara penyajiannya? (HLH)
Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tengah berbahagia setelah istrinya, Erina Gudono, melahirkan anak…
Musik dan tren sosial terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah fenomena "Sound Horeg" yang…
Kehilangan orang yang kita sayangi itu berat, apalagi kalau kepergiannya tiba-tiba. Seperti yang dialami oleh…
Cinta sejati yang terjalin antara Ikang Fawzi dan Marissa Haque telah melewati waktu yang panjang…
Kabar gembira datang dari presenter aktor kondang dan pengusaha top, Raffi Ahmad. Suami dari Nagita…
Nama Elaine Low beberapa waktu belakangan mencuat terutama di dunia bisnis dan investasi setelah menerima…