Kesuksesan selalu datang untuk orang-orang yang ggigih dan tidak pernah menyerah. Namun, para pengusaha sering kali berada dalam kenyataan bahwa usaha mereka akan bangkrut. Pada titik inilah biasanya mereka akan memutuskan untuk berhenti.
Sayangnya, kebanyakan orang berhenti untuk alasan yang salah. Seperti karena produk tidak laku atau promosi yang kurang gencar. Sebenarnya ada alasan lain di balik itu. Nah, sebelum berada di titik terbawah usaha, kamu perlu menyimak 5 alasan yang membuat pengusaha zaman sekarang susah berkembang sampai kapanpun.
1. Target penjualan salah
Sebelum mulai berjualan, kita harus mengetahui terlebih dahulu siapa target penjualannya dan apakah produk yang dilempar sesuai dengan kriteria target alias pelanggan. Target penjualan yang salah bisa menjadi alasan calon pembeli tidak tertarik dengan usaha kita karena mungkin mereka memang tidak membutuhkannya. Target yang salah juga akan menyebabkan banyak penyesuaian yang tidak pas juga. Mulai dari strategi, marketing, dan lain sebagainya.
2. Kurangnya inovasi
Inovasi dalam sebuah bisnis bukan hanya dibutuhkan di awal pada saat mencari ide bisnis. Inovasi juga diperlukan untuk menentukan strategi penjualan, pengembangan produk dan hal-hal lainnya. Maka dari itu, ciptakanlah sebuah inovasi atau terobosan yang membuat kamu terlihat lebih unggul dibandingkan si kompetitor.
3. Tidak melakukan networking
Dalam sebuah usaha, membangun networking sangat perlu dilakukan karena kalau Anda tidak memiliki networking, maka bagaimana Anda bisa mengenalkan produk/usaha Anda kepada khalayak? Networking-nya sendiri juga bisa kepada orang-orang yang memiliki massa atau pengaruh. Tapi, untuk itu produk kita harus benar-benar bagus agar malah tidak jadi bumerang.
4. Tidak membuat perencanaan marketing yang jelas
Kita perlu membuat perencanaan marketing yang terorganisi dengan jelas, kemudian mengeksekusinya dengan baik. Satu kesalahan yang bisa membuat usaha diam di tempat, yaitu hanya membuat planning, tapi tidak membuat timeline untuk menyelesaikannya hingga tuntas. Untuk itu, setiap plan yang dibuat harus memiliki tenggat waktu, seperti tanggal berapa program akan dimulai hingga selesai.
5. Tidak segera berjualan online
Tahukah Anda? Di Indonesia, jumlah pengguna internet tahun 2017 sudah mencapai 143,26 juta jiwa. Angka tersebut setara dengan 54,68% dari total jumlah penduduk Indonesia dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Data lain juga menyebutkan bahwa orang Indonesia rata-rata menghabiskan 5-6 jam untuk online dan berseluncur di dunia maya setiap harinya. Dan yang lebih mengejutkan, 50 juta orang Indonesia senang berbelanja online. Bayangkan bila kita berjualan online, mereka semua merupakan calon konsumen yang sangat berpotensi membeli produk dan menjadi pelanggan. Maka tak ada alasan untuk tidak membuat wadah online agar produk semakin dikenal dan laris.
Khusus untuk nomer lima, di masa sekarang hal tersebut memang harus jadi pertimbangan. Pasalnya ketika kita go online, maka produk juga semakin dilihat banyak orang yang artinya kesempatan untuk laku pun semakin besar. Seperti kisah pak Kholis, di mana sekarang penjualannya luar biasa lantaran memutuskan untuk membuat sebuah lapak online berbentuk website. Sebelumnya ia hanya door-to-door, dan tidak selaris sekarang. Hari ini produknya bahkan tembus mancanegara.
Nah, sudah terbukti jika website mampu mengubah usaha menjadi lebih greget. Kalau kamu juga mengalami masalah serupa, tak usah bingung langsung kunjungi Webpraktis. Di sana kamu akan dibimbing untuk memiliki sebuah website yang benar-benar siap digunakan. Percaya atau tidak, Pak Kholis sendiri juga berangkat dari Webpraktis. Usaha ingin tersebar di seluruh penjuru jagat maya? Segera bikin di Webpraktis.