Namanya juga berdagang, setiap penjual pasti dong ingin mendapat kepercayaan dan menarik hati pelanggannya. Bermacam-macam cara mereka lakukan, dari membuat menu atau jualan yang unik, menawarkan dengan ramah dan murah senyum, atau berpakaian khas yang tidak dilakukan oleh orang lain.
Kali ini, Boombastis.com akan mengajak kalian berkenalan dengan para penjual yang memang serius berniat mencari uang dan menggaet pelanggan dengan cara yang unik. Mereka memakai jas dan dasi seolah seorang pegawai kantoran, meskipun sebenarnya mereka adalah penjual makanan kecil.
Tukang jualan tahu yang berjas rapi
Namanya Hikam Abdul Manan, pria berusia 20 tahun ini punya cara unik dalam berjualan. Ia yang awalnya menyusahkan orangtua –yang tadi kerjaannya hanya makan, tidur, main—sekarang memberanikan dirinya untuk mandiri. Ia kemudian berjualan tahu di pasar, namun penghasilan yang ia dapatkan tidak seberapa. Ia kemudian mencoba untuk berjualan keliling, namun ternyata hal tersebut tak juga membuat tahu miliknya laku. Setelahnya, ia mencoba memakai baju yang bagus dan rapi. Ternyata, hal tersebut membuat ia viral, tahunya laku, dan omset penjualan juga naik. Hikam juga sempat diundang ke acara Hitam Putih karena cara menarik pelanggannya yang tak biasa itu.
Abang penjual bakso yang bergaya ala James Bond
Pernah melihat pakaian ala James Bond? Nah, kalau belum, potretnya kurang lebih seperti kang bakso ini, Sahabat. Pria bernama Rinto Daeng Sitaba ini adalah penjual bakso yang berasal dari Makassar. Sebelum berjualan ia berdandan rapi dengan mengenakan kemeja, sepatu ala pegawai kantoran, celana kain, ditambah dengan jas. Ia mengatakan kalau apa yang ia lakukan itu terinspirasi dari sosok idolanya, James Bond. Ia mengaku, sangat senang melakoni profesi sebagai penjual bakso yang sudah 18 tahun berjalan tersebut. Ia pun selalu memastikan bahwa setiap masakan baksonya higienis dan bersih.
Penjual mie lidi yang sering diajak selfie pembeli
Sama seperti kedua penjual di atas, sutrisno juga merupakan penjual jajanan mie lidi yang viral karena berdandan bak orang kantoran. Ia selalu berdandan rapi dan necis sebelum menjajakan mie lidinya di sekitar alun-alun Pekalongan. Berjualan mie lidi awalnya sebagai kerja sampingan selain menjadi buruh pabrik. Karena tak sempat ganti baju, ia biasa berjualan dengan memakai pakaian karyawan. Nah, karena respon baik pembeli, ia malah menjadikan hal itu sebagai ciri khasnya. Sutrisno memilih mie lidi sebagai jualannya karena ia sendiri menyukai jajanan tersebut. Pemuda yang disapa Reno ini bisa meraup keuntungan hingga 600 ribu setiap hari. Menjanjikan sekali ya?
Sudah berjas, pakai dasi dan kacamata, ditambah pakai kopiah
Kalau 3 sosok di atas adalah anak muda, kali ini kita akan berkenalan dengan seorang penjual yang lebih tua usianya. Adalah Pak Masdi yang datang dari Banjarejo, Blora yang kesehariannya berprofesi sebagai penjual cilok. “Semua pembeli pasti senang dengan penjual yang berpakaian rapi, menarik, dan ramah. Selain itu, saya sengaja berpakaian rapi dan bersih seperti ini karena merupakan salah satu bagian dari keimanan,” ujar Pak Masdi saat ditanya alasan mengapa tampil berbeda dari penjual kebanyakan. Berjualan dari tahun 1993 hingga kini, Pak Masdi punya 12 dasi, 4 stel jas dan dua pasang sepatu kulit. Wah, ini mah fix lebih dari pegawai kantoran.
BACA JUGA: Tukang Siomay Seganteng Oppa Korea, Bikin Cewek Rela Ngantri Demi Dapetin Senyumnya
Cara yang dilakukan oleh 4 penjual di atas adalah untuk menarik pembeli. Ya, poin plusnya kalau sudah rapi, bersih, wangi, apalagi kalau ganteng, pembeli juga akan lebih percaya kalau dagangan yang dijual higienis. Tak akan ada lagi candaan ibu-ibu yang bilang kalau kuah bakso si bapak ‘A’ sudah ditetesi keringatnya agar lebih asin dan nikmat. Hehe.