Selama ini Vietnam dikenal dengan negara yang punya banyak stok wanita cantik serta destinasi wisata Halong Bay yang indahnya bak surga. Namun ternyata di daerah bagian selatan ada kehidupan ‘neraka’ yang teramat sangat menyeramkan. Adalah Penjara Phu Quoc, sebuah rumah tahanan yang dibangun oleh para penjajah Perancis untuk menahan para tentara komunis.
Tidak tanggung-tanggung, di penjara ini kamu akan disuguhkan dengan pemandangan yang menyayat hati karena para tahanan yang disiksa dengan membabi buta tanpa ampun. Inilah sepenggal kisah Phu Quoc yang menjadi ‘neraka dunia’ untuk para narapidana Vietnam.
Dibangun oleh para penjajah Perancis sebagai rumah tahanan komunis
Rumah Penjara Phu Quoc berlokasi di desa Cay Dua, Phu Quoc, Vietnam Selatan. Dibangun di atas lahan seluas 400 hektar, Phu Quoc adalah penjara terbesar di Vietnam yang awalnya dibuat khusus untuk menahan para patriot Vietnam pada tahun 1967. Namun, seiring berjalannya waktu penjara ini dijadikan sebagai bui untuk para tahanan perang, para komunis, serta narapidana yang tersangkut kasus politik dari berbagai periode.
Napi akan mendapat siksaan terhitung hari pertama masuk penjara
Nama lain yang pantas untuk penjara ini mungkin adalah ‘neraka dunia’. Bagaimana tidak, terhitung semenjak menginjakkan kaki ke dalam penjara, para narapidana sudah mendapat penyiksaan di luar batas kewajaran. Tahanan akan diberi pukulan mematikan yang akan menciutkan mental mereka. Di hari berikutnya, para tahanan akan dijemur di bawah sinar matahari, di atas kerangka timah panas sampai kulit melepuh dan pingsan. Apa yang akan terjadi jika mereka memberontak? Mereka akan mendapat pukulan di kepala dan ditembak. Membayangkan saja sudah bikin merinding, bagaimana yang menyaksikan?
Dibutakan mata, dimasukkan kandang macan hingga dibakar hidup-hidup, beginilah siksaan di Phu Quoc
Penjara di Indonesia terlalu ‘elit’ untuk bisa dibandingkan dengan Phu Quoc ini. Jangan berfikir untuk bisa mendapat pelayanan yang layak, hantaman siksaan adalah makanan ringan bagi para napi di penjara ini. Ada segudang siksaan yang mereka terima dan tidak akan pernah kamu bayangkan sebelumnya. Sebut saja yang paling ringan adalah mengarahkan lampu dengan intensitas tinggi ke mata tahanan hingga buta. Siksaan lain adalah tahanan dimasukkan ke kandang macan dengan kawat berduri, dipukuli, dipatahkan giginya kemudian dimasukkan karung untuk dibakar hidup-hidup. Apa yang bisa kamu bayangkan untuk siksaan semacam ini?
Ibarat neraka, Phu Quoc dijaga oleh banyak ‘Malaikat Malik’
Persis bagaikan neraka, penjara yang mendapat sebutan Coconut Tree Prison ini dilindungi oleh 10-15 lapisan kawat berduri sepanjang zona penjara. Bukan hanya sipir, ada 4 batalyon serdadu jaga dengan mendapat perlengkapan bermacam jenis senjata yang berpatroli siang dan malam. Selain itu Phu Quoc menerapkan sistem penjagaan satu aparat untuk 2 orang tahanan. Lebih dari 4.000 aparat yang menyebar di sekitar penjara, termasuk daerah pantai dan udara. Jangan pernah berfikir untuk lolos, nyawa bisa langsung melayang.
Penjara yang memakan korban terbanyak sepanjang sejarah
Ada 32.000-40.0000 tahanan yang mendiami penjara sadis ini, namun siapa yang sanggup bertahan dengan siksaan yang super duper brutal seperti di atas. Dalam catatan sejarah, terhitung dari pertama berdiri pada 1967 hingga 1973, selama kurun 6 tahun tersebut penjara ini sudah memakan 4000 jiwa korban yang meninggal dunia, sedangkan puluhan ribu napi lain menderita cacat seumur hidup. Sampai saat ini ada berapa ribu nyawa melayang ? Sungguh penjara yang kejamnya luwar binasah!
Resmi dijadikan meseum sejak tahun 1993
Untuk mengenang para pejuang revolusioner yang gigih dan pantang menyerah ketika menjadi tahanan di Phu Quoc, pada 1993 dibangunlah sebuah museum Phu Quoc yang berisi patung ilustrasi penyiksaan tahanan. Museum ini setiap tahun selalu ramai dikunjungi oleh turis dari berbagai belahan dunia. Patung yang tampak nyata tersebut akan membuatmu bergidik dan membayangkan betapa brutalnya aksi penyiksaan yang dialami oleh para penghuni rutan ini.
Phu Quoc adalah saksi sejarah jika di Vietnam terdapat tempat yang tidak berbeda jauh dengan neraka yang sesungguhnya. Sekali lagi mungkin para tahanan tanah air masih bisa bersyukur untuk segala fasilitas dan perlakuan layak para penjaga bui. Setiap kejahatan tentulah harus mendapat balasan yang setimpal, tapi tentulah sangat tidak ‘manusiawi’ jika manusia harus diperlakukan keterlaluan seperti para penghuni penjara Phu Quoc ini.