Cukup banyak kisah mualaf yang dilatarbelakangi oleh hal-hal menakjubkan. Misalnya ilmu pengetahuan yang berkorelasi dengan Al-Qur’an, hingga kejadian sehari-hari yang match dengan ajaran Islam. Namun begitu, banyak pula yang mendapatkan hidayah lewat kejadian mencengangkan menggugah jiwa. Misalnya apa yang dialami oleh seorang tentara asal Amerika Serikat bernama Terry Holdbrooks Jr ini.
Anda mungkin pernah mendengar sebuah tempat bernama penjara Guantanamo, bukan? Tempat ini adalah area pengasingan bagi musuh-musuh Amerika Serikat. Penjara ini diisi oleh para penjahat kelas kakap dan umumnya adalah mereka yang dianggap teroris. Bukan rahasia kalau tempat ini adalah seburuk-buruknya penjara di dunia. Para tahanan dilakukan dengan sangat tidak manusiawi jauh dari koar keadilan yang diusung.
Hal ini pula yang membuat Terry bertanya kepada diri sendiri tentang kejadian yang dilihat langsung olehnya tersebut. Hingga akhirnya ia benar-benar tercerahkan dan menjadikan dirinya sebagai true moslem warior. Bagaimana kisahnya? Simak ulasan menarik berikut.
1. Awal Mula
Banyak yang mengatakan kalau salah satu tugas paling tidak disukai para tentara Amerika Serikat adalah ketika mereka terkena giliran dinas di Guantanamo. Alasannya sudah barang pasti mereka akan melihat berbagai hal-hal mengerikan secara langsung, atau bahkan jadi pelaku penyiksaan kepada para tahanan. Sebagai manusia, hal ini tentu bertentangan dengan hati nurani.
Terry bertugas mulai tahun 2002 dan 2003. Waktu yang cukup lama untuknya menyaksikan banyak sekali ketidakadilan yang terjadi di Guantanamo. Dalam hati, sebenarnya ia menolak tugas ini, namun sebagai tentara ia tidak punya alasan untuk menghindar. Namun berkat waktu setahun ini ia malah menemukan jalan hidup yang lebih baik.
2. Penyiksaan di Guantanamo
Cukup banyak saksi mata yang mengatakan jika Guantanamo lebih mirip kandang hewan daripada penjara. Para tahanan diperlakukan bukan layaknya manusia. Ada terlalu banyak kejadian menjijikkan yang akan membuat siapa yang melihatnya mual dan merasa rasa kemanusiaannya sirna.
Salah satu contohnya adalah para tahanan diharuskan tidur dilantai, setelah sebelumnya dibanjiri dengan air terlebih dahulu. Kekerasan fisik seperti sudah menjadi santapan sehari-hari para penghuni penjara ini. Kejadian ini membuat nurani Terry berkecamuk. Ternyata apa yang ada sama sekali bertolak belakang dengan sistem hukum yang berlaku, dimana dikatakan kalau para tahanan harus diperlakukan dengan layak.
Ia pun terus bertanya pada diri sendiri meskipun doktrin para sipir tidak henti-hentinya berdengung di telinganya. Pada petugas selalu di-brief kalau para penjahat ini adalah yang paling buruk di dunia sehingga layak untuk diperlakukan seperti itu.
3. Kejadian yang Membuka Mata Terry
Ada beberapa fakta unik mengenai para penjahat yang dianggap teroris kelas kakap tersebut. Meskipun mereka disiksa sedemikian rupa, entah kenapa para tahanan ini malah kerap tersenyum. Bahkan mereka juga tetap berdoa 5 kali sehari meskipun dengan kondisi seperti itu.
Suatu ketika ia pernah bertanya kepada salah satu tahanan yang berhasil membuka sedikit batinnya. Si tahanan ini mengatakan alasannya kenapa bisa tersenyum dan terkesan tidak takut adalah keyakinan kalau tuhan bersama mereka. Mendengar ini, Terry pun merasa aneh sekaligus penasaran. Diam-diam ia pun mempelajari Al-Qur’an.
4. Titik Balik Terry
Sempat mempelajari Al-Qur’an, Terry pun makin tercerahkan namun ia juga cukup frustasi selama setahun penuh bertugas di Guantanamo. Ia pun melampiaskan kegundahan hatinya tersebut lewat minuman keras dan rokok. Hingga akhirnya pada tahun 2005 ia benar-benar sadar dan menerima Islam sepenuhnya.
Terry benar-benar tidak setengah-setengah dalam menjalankan ajaran Islam. Ia melakukan semua kewajiban layaknya muslim seperti sholat lima waktu serta menjauhkan diri kepada hal-hal buruk seperti rokok dan minum-minuman keras.
5. Dianggap Pengkhianat
Salah satu kewajiban muslim adalah menyampaikan ajaran Islam. Hal ini pun juga tidak ketinggalan dilakukannya. Bahkan Terry juga menyelipkan cerita-cerita miris tentang perlakukan para sipir kepada tahanan. Hal ini pun berbuah cemoohan kepada dirinya.
Memutuskan diri sebagai pendakwah, Terry dianggap pengkhianat oleh banyak orang. Namun ia sama sekali tidak memperdulikan hal tersebut selama yang dikatakannya tersebut adalah kebenaran. Salut!
Lewat sepenggal kisah menarik di atas, bisa ditarik kesimpulan kalau hidayah datangnya bisa dari mana pun. Hidayah juga tidak bisa datang sendiri, melainkan juga harus ditelusuri dan didalami seperti Terry yang terus mempelajari Al Qur’an dan akhirnya menemukan jalan hidupnya.
Saat ini Terry tergabung dalam organisasi Muslim Legal Fund di Amerika Serikat. Ia bertugas sebagai pembicara dan kerap membuka mata banyak orang tentang Islam.