Luar biasa menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan start Timnas di ajang Piala AFF-U19. Bertanding di rumah sendiri yakni di Gelora Delta Sidoarjo mereka mampu mengandaskan lawan-lawannya di fase group. Tidak berhenti disitu saja, para anak asuh Indra Sjafri juga bungkam negara hebat seperti Singapura dan Vietnam. Kendati selatah itu kalah beruntun, namun perjuang mereka tetap layak diberikan apresiasi.
Apabila berkaca dari beberapa yang telah dijalani Timnas, ketidakhadiran Egy Maulana Vikri di babak perebutan tempat ketiga Piala AFF U-19 agaknya bukan sebuah masalah besar untuk Tim Garuda Muda. Hal ini dibuktikan dengan tetap mampu tampil hebat meski tanpa dirinya. Bahkan nama-nama lain di skuad Timnas U-19 mampu menjadi pengganti sepadan yang menjadikan absenya si pemain Lechian Gdanks tidak terasa. Lalu siapa sajakah mereka? Simak ulasan berikut.
Witan Sulaiman tampil ciamik di laga pembuka
Selain Egy Maulana, Witan juga menjadi pemain yang memiliki kemampuan hebat. Ia kerap menjadi solusi tim ketika seorang Egy tidak bisa berkutik. Dan benar saja, ketika kompatriotnya itu tidak ada ia kembali mampu menjadi bagian penting tim. Satu golnya memecah kebuntuan saat bertemu Laos menjadi buktinya. Pergerakannya yang mobile menjadikan serangan Timnas tetap berbahaya meski ditinggal pemain asal Medan tersebut. Witan juga memiliki kemampuan layaknya Egy yang mampu mengacak-ngacak pertahanan lawan lewat sektor sayap atau tengah.
Saddil Ramdani menjadi motor serangan tim
Dari dua pertandingan yang telah dijalani Timnas U-19 di Piala AFF, Saddil Ramdani juga menjadi seorang pemain yang menonjol. Ia sukses menjadikan ketidakhadiran seorang Egy Maulana tidak begitu terasa untuk Tim Garuda Muda. Skill olah bola yang menawan ditambah visi permainan yang bagus menjadikan pemain Persela ini hampir selalu terlibat dari semua gol yang diciptakan Timnas U-19. Hal ini dibuktinya kala menjamu Filipina mampu cetak 2 gol. Pergerakan di sayap kanan juga sukses membuat lawan-lawan harus terus mewaspadainya. Kendati bagus, namun Saddil harus terus berbenah dengan meningkatkan kemampuan mengambil keputusan di pertandingan dan mengedalikan emosi.
M Rafli membuat Timnas tajam di lini serang
Raffli memang tidak berposisi sebagai sama dengan Egy Maulana Vikri, namun ketajaman sukses menjadikan absennya pemuda Medan tersebut bukan sebuah masalah. Meski gagal tampil moncer saat menghadapi Laos, namun dua gol saat menjamu Singapura menjadi bukti apabila memiliki kemampuan hebat sebagai ujung tombak. Bahkan golnya kala menghadapi Vietnam membuat Timnas mampu buat dari babak fase group. Apalagi ia merupakan tipikal striker yang cepat dan mau untuk melebar atau menjemput bola. Hal yang akan membuatnya cocok untuk skema Indra Sjafri yang mengharuskan penyerang terlibat permainan.
Darah Papua Todd Rivaldo Fere menjadi bakat baru menjanjikan
Todd Rivaldo jelas bukan nama yang familiar untuk kita pencinta sepak bola Indonesia. Meski masih tak banyak diketahui, tapi ia juga menjadi salah satu pemain yang bisa menambal ketidakhadiran seorang Egy Maulana Vikri. Pergerakan dan skill olah bola jempolan membuatnya menjadi kekuatan baru Timnas U-19. Bagaimana bagusnya dia dapat terlihat saat Todd Rivaldo menghadapi Laos, Singapura, dan Vietnam di pertandingan ajang ini. Saat itu beberapa kali ia mampu mengancam atau mengalirkan serangan dengan sangat baik. Walaupun jauh dari sempurna, hadirnya Tod Rivaldo tetap jadi masa depan cerah sepak bola tanah air.
Sebagai sebuah kesebelasan Timnas U-19 bisa dikatakan memiliki kemampuan yang komplit. Bahkan nama-nama ini hanya segelitir saja pemain hebat yang mampu tampil ciamik ketika tidak ada Egy Maulana Vikri. Terlepas dari hal ini sebetulnya tim Garuda Muda bisa dikatakan tidak terpengaruh meski kehilangan satu atau dua pemain, pasalnya pemain-pemain di skuad tersebut merata kehebatannya.