Perbedaan agama dan keyakinan sudah biasa di sebagian besar negara di bumi ini. Salah satu penyaru perbedaan tersebut adalah toleransi. Dengan adanya toleransi beragama, maka kerukunan tiap manusia akan tercipta. Namun sayangnya, pemahaman akan toleransi beragama tidak dipahami atau hilang karena nafsu. Hilangnya toleransi tersebut menyebabkan beberapa peristiwa yang mengenaskan. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan penganiayaan terhadap suatu kaum tertentu. Berikut beberapa penganiayaan yang terjadi karena agama yang menelan banyak korban
1. Pembantaian Ahmadiyah di Banten
Penyerbuan terhadap penganut ahmadiyah ini terjadi pada tanggal 6 Februari tahun 2011 yang menjadi sejarah di Indonesia. Peristiwa ini terjadi di Cikeusik, Banten. Kejadian naas terhadap penganut ahmadiyah ini sudah berulang kali terjadi. Hal ini bermula saat MUI menyatakan bahwa aliran ahmadiyah tersebut sesat.
Rumah jemaat Ahmadiyah diserang oleh massa. Tak sedikit dari mereka yang tewas karena di golok. Beberapa dari mereka juga di sayat dan di pukul. Akibat peristiwa naas itu 3 warga Ahmadiyah tewas. Selain itu, 6 warga lainnya mengalami luka berat.
2. Peristiwa Talangsari
Peristiwa talangsari ini merupakan insiden yang sangat mengenaskan di sejarah Indonesia. Insiden ini terjadi pada tanggal 7 Februari tahun 1980. Peristiwa ini terjadi tepatnya di di Dusun Talangsari III, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur. Peristiwa pembantaian ini terjadi antara kelompok Warsidi dengan aparat keamanan. Mulanya peristiwa ini terjadi lantaran tokoh yang bernama Warsidi yang dijadikan imam oleh Nurhidayat dan teman-temannya. Nurhidayat pernah tergabung dalam DI-TII (Darul Islam – Tentara Islam Indonesia). Serangan bermula ketika sebuah surat yang dikirim tertanggal 1 Februari 1989 yang menyatakan bahwa dukuh Talangsari ada orang-orang yang melakukan kegiatan mencurigakan. Surat tersebut di terima oleh Komandan Koramil (Danramil) Way JePara, Kapten Soetiman. Sehingga terjadilah penyerangan dari aparat terhadap kelompok Talangsari.
Awalnya, Kapten hanya ingin memastikan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok Warsidi. Namun, datangnya Kapten Soetiman dan aparat lainnya disambut dengan panah yang meluncur kearah kapten dan aparat. Mereka juga melakukan perlawanan dengan golok. Atas serangan dan penyerbuan antara pihak aparat dan kelompok Warsidi menyebabkan tewasnya Kapten Soetiman. Korban juga berjatuhan dari kedua belah pihak. Sebanyak 27 orang tewas dari kelompok Warsidi. Akhirnya, hanya ada 23 dari 73 orang dari kelompok Warsidi yang sampai di pengadilan.
3. Pembantaian Syi’ah di Sampang, Madura
Penyerangan hebat yang terjadi antara jemaat Syiah dan Sunni di Desa Karang Gayam, Sampang, Madura meletus pada Maret 2011. Penyebabnya bermula dari permasalahan keluarga yaitu antara Kyai Muluk Makmun dengan adik kandungnya sendiri yaitu Kyai Rois. Mereka dulunya menganut aliran yang sama yaitu syi’ah. Namun, konflik di dalam keluarga yang memanas memicu perpecahan saudara. Kyai Rois yang akhirnya pindah ke Sunni membeberkan tentang keyakinan yang dianut oleh kyai Muluk Makmun dan keluarganya. Tak hanya itu, ia juga membeberkan pelaksananan ibadah yang dilakukan oleh kelompok penganut syi’ah. Pertikaian ini merambat hingga ke massa.
Berulangkali terjadi penyerangan massa terhadap kelompok syi’ah di Sampang. Penyerangan berdarah tersebut dilakukan oleh sekitar 500 orang. Mereka menyerang dengan menggunakan clurit, pedang, pentungan dan sejumlah bom Molotov. Selain itu, kedua pihak juga saling menyerang dengan melakukan kekerasan, membakar dan meneror. Akibat kejadian tersebut banyak korban berjatuhan. Lebih dari 94.000 orang yang tewas akibat pertempuran hebat yang terjadi di Madura tersebut.
4. Peristiwa Banias di Suriah
Peristiwa Banias ini terjadi pada tanggal 3 Mei 2013 di Suriah. Penganiayaan terhadap muslim sunni ini dilakukan oleh rezim syi’ah. Kejadian naas ini bertempat di pesisir pantai Banias. Penganiayaan dan pembantaian ini dilakukan oleh rezim syi’ah dengan tujuan membersihkan kaum sunni di Suriah. Sementara Presiden Bashar Al-Assad yang dikenal diktator memihak pada minoritas syi’ah Alawit dan kelompok syi’ah lain.
Pasukan syi’ah menyerang kaum sunni dengan menghancurkan rumah-rumah kaum sunni tersebut. Penyerangan yang berlangsung di sepanjang pesisir Banias ini menewaskan 145 kaum muslim sunni. Namun mayat yang ditemukan hanya ada 34 anak berusia di bawah 16 tahun, termasuk bayi, dan 40 perempuan. Sehari sebelumnya, penyerangan sudah terjadi si desa sunni yaitu Bayda yang terletak di selatan pesisir Banias. Dalam penyerang di desa tersebut juga menelan 51 muslim sunni.
5. Pembantaian Muslim di Gujarat, India
Tragedi yang memilukan yang terjadi di Gujarat, India ini tak banyak yang tahu. Tragedi yang menyerang muslim ini sering kali terjadi di India. Usut punya usut, hal ini berakar pada terorisme dari kelompok Hindu. Peristiwa memilukan ini jarang sekali terekspos karena kamu muslim yang minoritas di India. Sehingga kurangnya massa dari kelompok muslim untuk melaporkan perbuatan keji tersebut. Warga lainnya pun hanya diam jika terjadi penganiayaan terhadap muslim. Salah satu momen dari tragedi ini yaitu pembantaian terhadap muslim yang terjadi pada pada bulan Februari 2002 di Gujarat.
Penindasan yang dilakukan oleh teroris Hindu tak hanya melakukan kekerasan dan meluncurkan pukulan terhadap kaum muslim,tapi juga merampas kehormatan muslimah dengan memperkosanya. Selain itu, rumah-rumah dan tempat perdagangan dibakar. Tak hanya menumpas muslim, tapi juga agama dan kebudayaannya. Masjid-masjid di hancurkan. Beberapa masjid lain dialihkan menjadi tempat peribadahan hindu. Sekitar 6000 muslim tewas karena serangan teroris Hindu dengan cara membakar, memenggal dan menembak mereka.
Dengan kejadian dan peristiwa yang mengerikan tersebut, selayaknya bisa kita jadikan pelajaran untuk meredam nafsu dan amarah. Agama adalah hal yang sensitif. Keyakinan adalah hak tiap indvidu. Mereka tidak bisa dipaksa untuk mengikuti apa yang kita yakini. Perbedaan bukanlah suatu dosa besar. Dengan toleransilah kedamaian akan tercipta sehingga hidup akan menjadi lebih indah.