Bayangkan suatu ketika kamu menemukan sebuah koper di pinggir jalan. Namun karena kamu anggap ini sampah, maka ikutlah koper ini untuk dibakar bersama rongsokan yang lain. Keesokan harinya kamu diberitahu seseorang jika ternyata koper tersebut berisi penuh uang Rp 100 ribuan. Ya, rasa sesal pun bakal muncul tiada habisnya sampai seminggu bahkan mungkin setahun kemudian. Perumpamaan ini sama seperti deretan kisah miris tentang penemuan berikut.
Percaya kah kamu bahwa dulu ternyata sudah ada banyak sekali penemuan unik yang bisa membantu kehidupan manusia. Bahkan bisa mengubah jalannya sejarah dan membuat dunia ini jauh lebih baik dari sekarang. Sayangnya, penemuan ini hilang tak berbekas lantaran berbagai hal. Peneliti berusaha untuk bisa membangkitkannya kembali. Beberapa mengatakan jika ini sangat mustahil, tapi ada pula yang mengatakan jika penemuan tersebut mungkin akan bisa ditemukan namun dalam waktu seratus tahun lagi.
Sama seperti koper berisi uang yang tak sengaja terbakar tadi, jika saja para ilmuwan bisa melakukan penyelamatan atau usaha untuk menjaga penemuan-penemuan ini, maka dunia benar-benar bisa berubah. Lalu, penemuan apa saja sih yang dianggap krusial dan lenyap tak berbekas itu? Berikut ulasannya.
1. Starlite
Starlite ditemukan pada tahun 1980an oleh seorang ilmuwan amatir bernama Maurice Ward. Benda ini adalah semacam material kimia yang konon tidak akan bisa dihancurkan dengan mudah. Bahkan dikatakan jika Starlite tidak akan lecet sedikitpun oleh dampak bom nuklir. Bahan kimia ini bentuknya semacam plastik namun disusun oleh material kompleks kombinasi 21 bahan polimer organik dan sedikit keramik.
Untuk menguji kekuatannya, sebuah telur dilapisi dengan Starlite di bagian luarnya. Lalu kemudian dibakar dengan suhu 1.200 derajat celcius. Alih-alih pecah, telur tersebut seperti tak mengalami apa pun. Di pengujian yang lain, bahan ini ditembak langsung dengan laser 10 ribu derajat celcius. Ia pun bisa bertahan tanpa mengalami kerusakan apa pun.
Keunikan lain Starlite, ia sangat ringan dan bisa diaplikasikan dengan berbagai bentuk. Cair, pasta, atau padat. Tak cukup dengan itu, Starlite poison free alias tidak beracun sama sekali. Meskipun demikian hebat, siapa sangka banyak orang yang memandang sebelah mata material ini. Ward sendiri bukannya diam, ia juga ngotot mengatakan jika bahan ini akan berguna. Sayangnya, kegigihannya masih dianggap angin lalu. Akhirnya Starlite pun hilang bersama kematian Ward di tahun 2011.
2. Ogle Carburetor
Di industri otomotif saat ini muncul istilah fuel injection. Mekanismenya sendiri sangat panjang dan kompleks. Intinya teknologi ini mampu untuk membuat kendaraan bermotor jauh lebih hemat bahan bakarnya. Meskipun baru-baru ini booming, namun teknologi ini sudah ditemukan di tahun 1970an oleh seorang mekanik bernama Tome Ogle.
Meskipun ditemukan lebih dahulu, teknologi fuel injection milik Ogle jauh lebih keren. Percaya atau tidak, teknologi yang dibuatnya bisa membuat kita hanya perlu mengeluarkan satu liter bahan bakar untuk 42 kilometer. Perbandingan ini juga pernah diuji coba oleh Ogle sendiri dengan mengendarai sebuah mobil yang sudah dilengkapi dengan teknologi buatannya itu. Menempuh jarak 322 kilometer, Ogle hanya butuh 7,5 liter saja.
Hal ini pun jadi berita buruk bagi para pengusaha minyak. Ogle pun pernah ditawari jutaan dolar asal ia tidak bikin mesin seperti ini lagi. Namun dengan tegas pria ini menolaknya. Hingga akhirnya pada tahun 1981 Ogle ditemukan mati dengan kepala tertembus peluru. Tanpa perlu menunggu penyelidikan FBI atau CIA kita sudah tahu siapa yang melakukannya. Sayangnya, cetak biru mesin injeksi Ogle hilang jejaknya dan tidak pernah ditemukan.
3. Chronovisor
Keberadaan mesin waktu menjadi sesuatu yang masih diperdebatkan hingga kini. Ilmuwan mengatakan hal ini mustahil untuk diciptakan, sedangkan yang lain mengatakan kebalikannya. Walaupun untuk menemukannya akan memakan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Percaya tidak percaya, mesin seperti ini ternyata sudah tercipta di tahun 1950 oleh seorang pendeta Vatikan bernama Pellegrino Ernetti.
Ernetti menjelaskan jika mesin ini berbentuk lemari seukuran orang dewasa yang dioperasikan dengan tombol-tombol. Pria ini sendiri juga merupakan seorang ilmuwan yang bahkan menjadi guru bagi fisikawan terkenal macam Enrico Fermi atau Wernher von Braun. Chronovisor ini tidak bisa untuk meloncat ke masa depan, namun ia bisa ke waktu yang sudah lewat. Bahkan Ernetti membuktikan hal tersebut dengan sebuah foto Yesus ketika disalip.
Sepeninggal Ernetti, para tetua Vatikan pun memutuskan untuk menghancurkan mesin ini tanpa berpikir untuk menyalin semua mekanisme atau algoritmanya. Mereka mengatakan jika mesin ini terlalu berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah. Seandainya saja Chronovisor masih ada mungkin akan banyak sejarah kelam yang bisa diubah.
4. Meriam Laser Tesla
Nikola Tesla adalah salah satu penemu paling brilian. Banyak dari karyanya yang kita manfaatkan sampai sekarang terutama di bidang elektronik dan kelistrikan. Nah, selain menemukan penemuan-penemuan bermanfaat itu, konon Tesla juga menciptakan sebuah meriam laser. Pria asal Amerika ini bahkan mengatakan jika laser tersebut mampu menembak jatuh sebuah pesawat dari jarak 322 kilometer.
Hal ini pun membuat para penguasa dunia tertarik, namun Tesla menolaknya dengan alasan kedamaian. Ya, pria ini takut jika senjatanya malah akan membuat kerusakan besar. Padahal di sisi lain, senjata tersebut mungkin saja membuat sejarah berubah.
5. Sloot Digital Coding System
Teknologi penyimpanan digital saat ini sudah makin canggih saja. Jika dulu hardisk bisa berukuran seperti kotak makan, kini tak lebih dari kotak-kotak kecil tipis saja dengan kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar. Mungkin 10 tahun ke depan kita akan menemukan sebuah hardisk berbentuk lepengan kecil atau bahkan lebih kecil lagi.
Sebenarnya tanpa menunggu selama itu, kita bisa saja merasakan teknolgi penyimpanan seperti itu bahkan lebih greget lagi. Ya, jika saja Sloot Digital Coding System milik Romke Jan Bernard Sloot tersebut bisa ditemukan. Bagaimana tidak, teknlogi yang diciptakan pria Belanda pada tahun 1990an itu berhasil mengompresi data yang ber-giga menjadi kilobyte saja. Sloot pernah mengatakan jika ia menonton 16 buah film dari sebuah drive yang besarnya hanya 64 KB saja. padahal tahu sendiri berapa ukuran satu buah film.
Tidak seperti penemuan lain, Sloot berencana akan mengenalkan teknologi kompresi canggih ini. Sayangnya, suatu pagi ia ditemukan meninggal di dekat taman rumahnya lantaran serangan jantung. Yang lebih miris lagi, algoritma perhitungan Sloot pun juga tidak ditemukan. Jika saja ia tidak mati ketika itu, mungkin kita sudah menggenggam micro SD dengan kapasitas setara 8 atau 16 terabyte.
Sangat disayangkan bukan? Padahal jika teknologi tersebut berhasil diimplementasikan pasti akan banyak hal yang terjadi. Mungkin saja kita bisa mengungkap kontroversi sebuah sejarah lewat Chronovisor, atau mungkin tak perlu antri BBM karena sudah mengaplikasikan Ogle Carburetor di mesin motor kita. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu atau mulai melakukan penelitian ulang tentang ini yang mungkin saja akan baru bisa ditemukan bertahun-tahun lagi.