Koin emas merupakan kepingan berharga yang disebut sebagai harta karun yang terkubur. Dongeng-dongeng harta karun yang acap kali didengar ternyata bukanlah cerita palsu belaka. Para arkeolog mampu membuktikan bahwa harta karun berupa koin emas memang nyata.
Baru-baru ini kemunculan sebuah emas 24 karat berjumlah 425 koin ditemukan di Yavne, Israel, oleh seorang remaja. Hal ini tentu membuat para arkeolog takjub sekaligus bingung. Mengapa? Lalu, bagaimana kronologi penemuan koin-koin tersebut?
Koin tertua dari Dinasti Abbasiyah
Pada akhir Agustus 2020 lalu, arkeolog mengumumkan penemuan 425 koin emas dengan kadar 24 karat yang berusia lebih dari 1.000 tahun. Koin emas itu ditemukan oleh sukarelawan remaja, Oz Cohen, yang sedang mengadakan liburan musim panas. Ia mengatakan jika saat itu dirinya sedang melakukan penggalian di dekat pusat kota Yavne. Cohen menggali dan melihat benda yang tampak seperti daun yang tipis. Siapa sangka, setelah diamati ternyata itu adalah koin emas.
Menurut pakar koin, Robert Kool, koin tersebut berasal dari akhir abad ke-9 yang disebut sebagai era kejayaan Dinasti Abassiyah. Saat itu, pusat kekhalifahan berada di Baghdad dan mencapai puncak keemasan di tangan Khalifah Harun al-Rashid. Kekhalifahan Abbasiyah sendiri dikenal sebagai masa keemasan yang meninggalkan kesan tersendiri di dunia Muslim. Kemudian serbuan bangsa Mongol pada 1258, menjadi akhir dari era Kekhalifahan Abbasiyah.
Nilainya mampu membeli rumah mewah
Selain koin emas, ada pula temuan kliping dan kepingan emas yang lebih kecil, yang difungsikan sebagai ‘uang kembalian’ pada era tersebut. Robert juga menyebut jika koin tersebut dapat membeli rumah mewah di Futsat, ibu kota Mesir yang sangat kaya pada era Khalifah Abbasiyah.
Ditinggal sang pemilik
Saat ditemukan, koin-koin emas tersebut berada di sebuah wadah gerabah yang sengaja dikubur. Dengan mengubur harta karun tersebut, tentu sang pemilik akan berusaha mendapatkannya kembali. Pertanyaannya adalah, siapa pemilik koin tersebut dan mengapa ia tak mengambilnya?
Wadah tersebut ditanam dengan paku, yang artinya sang pemilik berharap wadah takkan berpindah tempat dan bisa diambil suatu saat nanti saat ia kembali. Para arkeolog mengira jika koin tersebut adalah milik seorang pedagang atau pengrajin sukses.
Penemuan berharga dan sangat langka
Para arkeolog mengatakan bahwa penemuan koin emas seperti ini merupakan hal yang sangat langka. Menurut Liat Nadav-Ziv, direktur penggalian di otorita kepurbakalaan Israel, emas merupakan benda yang sangat berharga dan logam sudah dicetak ulang sejak beberapa generasi, sehingga tak mungkin ditemukan kembali.
Namun, para pakar cukup senang dengan temuan tersebut. Temuan ini akan menjadi bukti fisik tentang hubungan rivalitas di antara dua kekaisaran Khalifah Abbasiyah dan Dinasti Umayyah. Harapannya, studi tentang penimbunan koin ini akan menjelaskan banyak hal tentang periode-periode kekaisaran yang masih belum banyak diketahui.
Temuan koin emas lain
Selain temuan koin emas di Israel, sebanyak 2.000 koin emas pernah ditemukan oleh para penyelam amatir di lepas pantai kota pelabuhan kuno Caesarea. Koin emas yang ditemukan pada 2015 lalu ini, diyakini berasal dari Dinasti Fatimiyah yang berdiri sejak abad ke-10 dan ke-11.
BACA JUGA: Kota Emas, Ditemukan Setelah Terkubur Selama 3.000 Tahun di Tengah Gurun Pasir di Mesir
Penemuan koin emas yang ada di Israel ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi arkeolog dan para peneliti. Tentu banyak harapan bahwa semakin banyak sejarah yang dapat diungkapkan.