Tak banyak yang tahu, bahwa kotoran hewan bisa dijadikan sesuatu yang sangat bermanfaat. Seiring dengan semakin canggihnya ilmu pengetahuan, “sisa pembuangan” yang dianggap menjijikan dan tak berguna tersebut, dengan sedikit sentuhan “kreativitas” bisa menjadi barang yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Hal ini telah dibuktikan dengan beragam “penemuan” baru di bidang sains oleh beberapa ilmuwan dunia. Mulai dari makanan dari “tinja” manusia, hingga biji kopi yang berasal dari kotoran hewan. Dan yang tak disangka, terselip juga nama-nama orang Indonesia yang juga berhasil “menemukan” benda yang dibuat dari kotoran hewan tersebut.
Greget, pengharum ruangannya dibuat dari limbah ternak
Tidak hanya menjadi pupuk, kotoran sapi ternyata juga bisa dijadikan hal lain yang lebih bermanfaat. Di tangan Dwi Nailul Izzah dan Rintya Aprianti Miki, kotoran sapi tersebut malah diolah menjadi pengharum ruangan alias parfum. Dari hasil karya tersebut, keduanya berhak menjadi juara pertama di ajang Indonesian Science Project Olimpiade (ISPO) 2013.
Alat peredam suara dari kotoran hewan
Popularitas kotoran sapi kembali “naik” berkat penemuan yang dilakukan oleh Muhammad Rizky Airlangga Djojonegoro dan Wan Muhammad Irfan. Siswa SMP Al-Azhar 13 tersebut, melakukan terbosan inovasi dengan membuat peredam suara yang terbuat dari kotoran sapi. Sejak 2105 silam, mereka mulai membuat lempengan peredam suara dari “bahan alami” tersebut.
Kotoran ternak ini disulap untuk memasak
Nama Andrias Wiji Setio Pamuji mendadak tenar setelah dirinya berhasil mengolah kotoran Sapi menjadi bahan bakar alternatif. Penemuannya tersebut dilakukannya saat tengah menjalani kuliah tingkat III di Jurusan Teknik Kimia Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2000 silam.
Kotoran sapi yang jadi bahan bangunan
Batu bata yang identik dengan campuran tanah liat yang dibakar, kini telah berhasil dipatahkan seiring ditemukannya batu bata yang berbahan dasar kotoran sapi. Penemuan kreatif dan uni tersebut datang dari pemuda Indonesia yang bernama Syammahfuz Chazali. Alhasil, temuannya tersebut telah dilirik oleh 22 negara di berbagai belahan dunia.
Sekilas, kotoran sapi memang tidak menarik dan layak untuk dibuang. Tapi, di tangan orang-orang kreatif tersebut, benda yang selama ini dipandang sebagai “sampah”, ternyata mampu diubah menjadi “emas” yang sangat berharga. Selain dapat mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan, hal positif tersebut diharapkan dapat menaikkan “pamor” orang Indonesia di kancah persaingan ilmu pengetahuan dunia.