Kalau kamu bilang anak-anak hanya bisa main, kamu salah besar. Memang sekarang ini kebanyakan anak-anak menghawatirkan masalah kecil seperti selfie, sms, main game, dan beberapa hal tipikal lainnya. Tapi ternyata ada sebagian anak yang memiliki pemikiran lebih dari itu.
Anak-anak sebenarnya juga memiliki pemikiran-pemikiran hebat tersendiri yang terkadang jauh dari pemikiran kita. Contohnya coba kamu lihat beberapa anak-anak ini. Di usia mereka yang masih muda, mereka sudah berpikiran membuat penemuan yang bermanfaat seperti berikut ini.
1. Gadis 13 Tahun Mengklaim Menciptakan Lollipop yang Menyembuhkan Cegukan
Pada tahun 2012, gadis berusia 13 tahun membuat bisnis dengan meciptakan lolipop yang menyembuhkan cegukan. Ide Kievman ini muncul saat ia mengalami cegukan yang sulit sembuh dua tahun sebelumnya dan memutuskan untuk mencari tahu cara tradisional untuk menyembuhkan cegukan. Ia sudah mencoba berbagai hal mulai dari minum air dengan gelas terbalik hingga minum air garam.
Setelah ia berhasil menyembuhkan cegukannya, dokternya membuat 3 campuran bahan untuk menyembuhkan cegukannya. Bahan tersebut terdiri dari gula, cuka apel dan lolipop. Penemuannya ini membuatnya terdaftar sebagai murid M.B.A yang akan membantunya membuka bisnis ini. Nama produknya adalah Hiccupops.
2. Bocah 11 Tahun Menciptakan Alat Agar Tidak Meninggalkan Anaknya di Mobil yang Panas.
Anak kecil berusia 11 tahun ini menciptakan alat sederhana yang bisa membantu orang tua agar tidak meninggalkan anaknya di dalam mobil. Setelah Andrew Pellham mengetahui bahwa 38 anak meninggal setiap tahunnya karena ditinggalkan dalam mobil yang panas, ia merasa bahwa ia harus melakukan sesuatu, maka ia membuat alat ini.
Lewat kontes The Rubber Band Contest for Young Investor, anak kecil asal Nashvile ini menciptakan alat yang ia sebut E-Z Baby Saver. Alat ini berbentuk seperti tali yang menempel pada bagian belakang kursi ke pintu depan tempat pengemudi. Dengan alat ini, orang tua tidak akan bisa berjalan sebelum mengeluarkan anaknya terlebih dahulu. Ia menang di urutan kedua dalam kompetisi ini.
3. Bocah 11 Tahun yang Menciptakan Tas Kemoterapi
Saat berusia 8 tahun, Kylie Simonds menderita rhabdomysarcoma yang merupakan salah satu penyakit kanker. Saat menjalani perawatan, ia sering tersandung tali infus dan membawa tongkat penggantung infus kemana-mana terlalu berat untuknya.
Karena kendala ini, Kylie kemudian membuat I-Pack, yakni semacam tas punggung yang dilengkapi dengan penyangga kecil untuk menggantungkan kantung infus. Tas ini juga hadir dengan desain warna-warni yang cocok untuk anak kecil. Desain ini memenangkan penghargaan pada Connecticut Invention Convention pada Agustus 2014 lalu. Ia juga sudah mendapatkan hak paten untuk temuannya ini dan sedang menggalang dana untuk memproduksi alat ini.
4. Ayah Muda yang Menciptakan Dot sekaligus dengan Termometer
Anthony Halmon menjadi ayah saat ia masih muda dan baru kelas 3 SMA. Ia tumbuh di lingkungan yang keras dengan banyak anggota geng. Saat ia menjadi ayah itulah ia bertekat mengubah hidupnya demi masa depan putrinya.
Alat yang ia sebut dengan Thermofier ini menurutnya adalah pengembangan dari model yang sudah ada di pasaran. Ide ini muncul karena ia khawatir dengan keadaan putrinya dan tidak selalu bisa mengetahui dengan mudah jika bayinya sedang tidak enak badan. Penemuan ini membuatnya diundang ke Gedung Putih dan bertemu dengan presiden Obama.
5. Menang Penghargaan Berkat Alat yang Bisa Mengubah CO2 Menjadi Oksigen Saat Menyetir
Param Janggi, pelajar berusia 17 tahun di SMA Plano East berhasil menciptakan sebuah alat yang ramah lingkungan yang mampu membersihkan knalpot yang biasanya menyebabkan polusi udara. Alat yang ia sebut dengan Algae Mobile ini dimasukkan dalam knalpot di bagian belakang mobil. Lewat proses fotosintesis, algae tersebut menyerap gas dan tabung alumunium mengubah karbon dioksida menjadi oksigen.
Param memenangkan 8.000 dolar selama beberapa tahun atas temuannya ini. Tidak hanya itu saja, pada tahun 2011 ia memenangkan penghargaan EPA. EPA memilih konsepnya ini sebagai salah satu pemenang dari lebih dari 1500 konsep yang ada di Intel International Science Fair.
6. Cucu Penderita Alzheimer Ciptakan Sensor Untuk Pasien Demensia
Kenneth Shinozuka, 15 tahun memenangkan hadiah senilai 50.000 dolar dan penghargaan American Science in Action Award atar penemuannya. Kakeknya yang menderita Alzheimer sering tiba-tiba terbangun dan berjalan-jalan di tengah malam yang kadang membuatnya terluka karena terjatuh atau sejenisnya. Kondisi kakeknya inilah yang kemudian menginspirasinya membuat alat ini.
Ciptaannya ini menggunakan sensor wireless seukuran koin yang digunakan di kaki seorang penderita. Sensor tersebut kemudian akan mendeteksi tekanan saat orang tersebut berdiri yang kemudian akan memicul alarm atau notifikasi pada smartphone perawat menggunakan aplikasi.
7. Remaja Ini Percaya Penemuannya Mampu Selamatkan Laut
Boyan Slat, 19 tahun menyatakan bahwa ia telah membuat alat yang bisa membersihkan sebagian dari 20 milyar ton plastik sampah di lautan di dunia. Idenya adalah beberapa alat yang mengambang di laut dan menggunakan platform untuk mengumpulkan sampah plastik yang mengambang. Konsep pembersihan laut ini didesain untuk bisa mengambil sampah tapi tetap membiarkan ikan dan plankton tetap bisa lewat tanpa terlukai. Sementara itu, sampah yang diambil kemudian akan didaur ulang.
Boyan Slat saat ini adalah pelajar di Delft University of Technology. Ia muncul dengan ide brilian tersebut saat masih berada di sekolah dan telah memenangkan berbagai hadiah dan dihormati oleh para ahli kelautan.
8. Pelajar SMA yang Membuat Penyegar Udara dari Kotoran Sapi
Meskipun dibuat dari kotoran sapi, penyegar udara buatan dua remaja SMA di Jawa Timur ini memiliki aroma alami tanaman. Dwi Nailul Izzah dan Rintya Aprianti Miki memenangkan olimpiade Sains dengan pengharum udara ramah lingkungan buatan mereka ini. Menurtnya, pengharum ini bagus untuk kesehatan karena tidak mengandung zat kimia berbahaya seperti penyegar tanaman lain yang ada di pasaran.
Dua gadis ini mengumpulkan kotoran sapi dari peternakan sapi di Lamongan kemudian memfermentasikannya selama tiga hari. Mereka kemudian membuat cairan ekstras dari kotoran sapi ini dan mencapurnya dengan air kelapa. Cairan ini kemudian di destilasi untuk menghilangkan zat-zat yang kotor. Hasil akhirnya adalah pengharum ruangan cair dengan aroma tanaman alami dari makanan sapi yang sudah dicerna.
9. Pelajar yang Menciptakan Alat Pendeteksi Kanker Pankreas
Sebuah berita tahun 2011 tentang sebuah tes yang dikembangkan untuk mendeteksi awal kanker pankreas benar-benar mengejutkan dunia. Hal ini tidak lain karena tes tersebut belum pernah dikembangkan bahkan oleh institut penelitian kanker terkenal, tapi seorang remaja berusia 15 tahun, Jack Andraka menciptakan alat yang memungkinkan adanya tes ini.
Jack meyakinkan seorang peneliti kanker agar ia bisa menggunakan labnya untuk mengembangkan teorinya. Tes tersebut harus menjalani beberapa tahun percobaan klinik, tapi industri bioteknis telah mengalahkan jalan memberikan jalan bagi Jack. Remaja ini berhasil mengalahkan 1.500 kontestan dan memenangkan hadiah utama di Intel International Science Fair atas penemuannya.
10. Penemuan Pelajar SMA yang Bisa Mengisi Ulang Baterai Ponselmu Dalam Waktu 20 Detik
Eesha Khare, pelajar berusia 18 tahun ini berhasil menciptakan alat penyimpanan energi yang bisa terisi penuh hanya dalam waktu 20 hingga 30 detik. Alat yang disebut dengan supercapacitor ini mampu menyimpan banyak energi dalam tempat yang kecil, mampu terisi ulang dengan cepat, dan mampu bertahan lama. Tidak hanya itu saja, alat ini bisa diisi ulang hingga 10.000 kali jika dibanding dengan baterai biasa yang biasanya hanya mampu diisi ulang hingga 1.000 kali.
Hingga saat ini, Eesha telah berhasil menggunakan supercapacitor untuk menyalakan LED. Di masa depan alat ini akan memiliki peranan yang besar karena ia cukup berada dalam baterai dan alat elektronik portable lainnya. Penemuan Eesha ini membuatnya mengang penghargaan Intel Foundation Young Scientist Award.
Anak-anak ini membuktikan bahwa remaja dan anak-anak memang tidak hanya melulu soal bermain. Beberapa di antara mereka bahkan memiliki kesadaran penuh tentang pentingnya menjaga alam, lingkungan, serta kesehatan yang mendorong mereka membuat penemuan-penemuan ini.