Jika kita melihat kota-kota besar yang dipenuhi dengan bangunan-bangunan megah seperti New York, Tokyo, Washington DC, rasanya sangat tidak mungkin terdapat tunawisma. Namun ternyata, masih saja ada orang yang tidur di jalanan pada kota besar tersebut.
Seperti yang dilansir di list25.com, dari data statistik yang didapat oleh Komisi PBB sekiranya ada 100 juta orang yang kehilangan tempat tinggal di seluruh dunia. Berikut telah team Boombastis rangkum 10 negara yang memiliki populasi tunawisma tertinggi.
1. New York
New York merupakan sebuah kota bagian di Amerika Serikat, yang jumlah penduduknya menduduki peringkat ketiga dibandingkan kota-kota yang lainnya. Namun sayang, banyak diantaranya tidak memiliki rumah dan terbiasa tidur di jalanan.
Pada tahun 2013, tercatat sebanyak 60.000 tunawisma tidur di sebuah penampungan, dan 22.000 diantaranya adalah anak-anak. Hal ini terjadi karena kurangnya inisiatif pemerintah untuk memberikan bantuan berupa rumah tinggal yang layak untuk mereka tempati.
2. Los Angeles, USA
Jumlah Tunawismanya Menduduki Tertinggi – (c)list25
Los Angeles adalah kota terpadat kedua di Amerika Serikat, jumlah penduduknya ada sekitar 3 juta jiwa lebih yang tinggal di kota metropolitan itu. Meski termasuk kota metropolitan, tapi masih ada juga penduduknya yang tidak memiliki rumah sendiri.
Sampai saat ini, tercatat ada sekitar 57.737 orang yang kehilangan tempat tinggalnya. Angka ini membawa kota Los Angeles menjadi kota yang mempunyai populasi tunawisma tertinggi dibandingkan dengan negara-negara lainnya, sangat mengherankan memang.
3. Jakarta, Indonesia
Ibu kota dari negara Indonesia ini juga termasuk kota yang sangat besar. Jumlah penduduknya yang tercatat pada tahun 2011 lalu adalah sekitar 10 juta penduduk, sebagian penduduknya yang tinggal di kota metropolitan ini juga hidup di jalanan.
Pada sensus penduduk tahun 2000 lalu, di kota Jakarta telah tercatat ada sekitar 28.364 orang yang tidak mempunyai tempat tinggal. Angka itupun semakin naik, setelah beberapa bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini, seperti banjir dan tanah longsor misalnya.
4. Buenos Aires, Argentina
Buenos Aires adalah ibu kota dari negara Argentina. Suasana di kota ini begitu romantis, bahkan saking romantisnya sering dijuluki “Parisnya Amerika Selatan”. Namun kota ini juga mempunyai masalah, kemiskinan pada penduduknya karena sedikitnya lowongan pekerjaan.
Sampai saat ini, di Buenos Aires sudah ada 15.000 orang yang tidak memiliki tempat tinggal. Bahkan ada banyak sekali tempat tidur yang berada di pinggir jalan ataupun di depan toko-toko yang sudah tutup. Para tunawisma itu sering disebut-sebut sebagai hantu jalanan.
5. Sao Paulo, Brazil
Wilayah Sao Paulo adalah yang terbesar ke-7 sedunia dan memiliki jumlah penduduk terbesar di Brazil. Sayangnya, sebagian penduduk yang tinggal di wilayah seluas 1, 523 kilometers persegi ini, dipadati oleh tunawisma yang bertebaran di jalanan.
Rata-rata dari para tunawisma tersebut, tidur di bangunan tua yang kosong dan tidak aktif lagi. Namun ada juga beberapa dari mereka yang masih bisa menyewa hotel, tapi bukanlah hotel dengan kelas mewah yang mereka tempati, hanya hotel-hotel biasa dengan harga murah.
6. Athena, Yunani
Wilayah Athena bagi Yunani dijadikan sebagai pusat politik, budaya dan juga ekonomi. Jumlah penduduknya hingga sampai saat ini bisa mencapai 3,5 juta jiwa. Beberapa diantaranya, merupakan seorang yang tidak punya tempat hunian tetap dan tinggal di jalan.
Sudah ada 20.000 orang tunawisma yang terdapat di Yunani. Kota yang memiliki populasi tunawisma terpadat adalah Athena, yakni sejumlah 9.000 orang. Angka itu terus melambung naik semenjak krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2009 lalu.
7. San Diego, California
Ada sebuah kota pantai di California Selatan yang bernama San Diego. Letaknya tepat di sebelah utara dari perbatasan Meksiko. Banyak sekali para penduduk yang tinggal di daerah pantai yang panjangnya berkilo-kilometer tersebut. Tempat ini juga dijadikan sebagai pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat.
Di San Diego yang merupakan kota terbesar kedua di California dengan jumlah populasi sekitar 1,3 juta lebih penduduk. Namun ternyata, sekitar 8 ribu orang dari 1,3 juta orang itu telah kehilangan tempat tinggalnya dan kini juga hidup di jalanan.
8. Roma, Italia
Roma yang merupakan ibukota dari Italia ini, mempunyai populasi penduduk sejumlah 2 juta lebih jiwa. Pemandangan kota ini sangat indah, karena Roma pernah menjadi pusat kerajaan dan kekaisaran Romawi. Namun ternyata, di kota kerajaan tersebut masih ada saja penduduk yang hidup di jalanan.
Berdasarkan data yang di dapat, tercatat sebanyak 17.000 orang telah kehilangan tempat tinggalnya. Rata-rata dari mereka itu berasal dari kota Roma, yang kurang lebih ada dengan jumlah 7.000 orang. Meski belum mencapai setengahnya, namun angka dari populasi tunawisma ini cukup tinggi.
9. Washington D.C
Washington Distrik Columbia adalah ibukota dari Amerika Serikat. Populasi penduduknya yang menetap adalah 600 ribu jiwa yang sebagian kecilnya terdapat para tunawisma, yakni tidak mempunyai pekerjaan tetap dan tempat tinggal yang layak.
Pada tahun 2013 lalu, data dari Departemen Perumahan dan Pembangunan Kota di Washington D.C mencatat jumlah populasi tunawisma di sana ada sekitar 6.865 jiwa. Namun pada tahun lalu, pemerintah setempat sudah memberikan tempat penampungan sementara dan anggaran untuk tinggal di hotel bagi yang tidak mau tinggal di penampungan.
10. Tokyo, Jepang
Saat mendengar nama Tokyo, dimana banyak teknologi-teknologi yang datang dari kota tersebut, pastinya negara ini sangatlah kaya. Namun ternyata, ada sebagian penduduknya yang hidup kekurangan dan menjadi tunawisma. Tidak punya rumah tinggal, dan sering tidur di jalanan.
Pada sebuah studi yang dilakukan, hasilnya menunjukkan ada sekitar 5.000 tunawisma yang tinggal di Tokyo. Padahal sebelumnya, pada tahun 2008 tercatat ada 3800 orang tunawisma disana. Ini merupakan perubahan angka yang cukup drastis bukan.
Itulah tadi beberapa kota-kota besar di dunia yang terlihat sangat mewah nan megah namun masih saja ada tunawisma yang berkeliaran dijalan. Hidup di kota besar memang tidak mudah, apalagi bila kita adalah pendatang yang tak punya cukup model maupun nyali. Sangat miris memang, sudah seharusnya pemerintah setempat memberikan solusi untuk mereka yang tidak memiliki tempat tinggal ini.