Masa akhir orde baru mungkin jadi yang paling membekas di ingatan kita. Bagaimana tidak, setelah sangat lama masa jabatan Soeharto jadi orang nomor satu di Indonesia, akhirnya mahasiswa dan rakyat menuntut dirinya lengser. Namun sayang dengan adanya demo tersebut mengakibatkan korban kerusuhan di mana-mana. Tapi semua pengorbanan tak sia-sia lantaran terbitlah era reformasi.
Siapa sangka beberapa waktu yang lalu sebuah negara kecil Nikaragua juga mengalami kejadian serupa. Lantaran sang pemimpin yang tak mau pensiun, dan beberapa kebijakan bertentangan dengan rakyat mengakibatkan mereka murka dan melakukan penjarahan. Tentu hal ini sangat mengingatkan kita kejadian masa orde baru dulu. Biar gak penasaran simak ulasan berikut.
Sang Presiden Daniel Ortega enggan pensiun membuat rakyat murka
Belum lagi saat itu krisis sedang melanda dan membuat perekonomian memburuk
Alhasil masyrakat pun membabi buta melakukan penjarahan
Sasarannya adalah supermarket, minimarket dan toko-toko perusahaan besar
Barang-barang dagangan pun jadi ludes tak tersisa
Mirip dengan keadaan saat krismon dan orde baru dulu mulai lengser
Bahkan barangan sekelas motor sport pun jadi salah satu barang yang dijarah
Semua dilakukan hanya agar sang pemimpin bisa sadar atas apa yang telah dilakukan
Tua atau muda, kaya atau miskin, pria atau wanita jadi ikut menjarah
Total ada 27 orang yang tewas dala demo sekaligus penjarahan barang ini
Jika dilihat dari permasalahan yang ada, memang Nikaragua mengalami problem yang hampir sama dengan yang terjadi di Indonesia. Namun bukan berarti harus melakukan penjarahan di mana-mana. Pasalnya setiap penjarahan tentunya bakal banyak merugikan banyak orang mungkin yang tidak berdosa, bukan hanya pemilik usaha saja.