Sekarang ini bisa dibilang sebagai zamannya online. Orang kalau mau belanja udah nggak perlu repot pergi ke mall atau supermarket. Tinggal nyalain komputer, lalu pesan secara online. Atau kadang bisa juga cuma dengan telpon atau chat, kasih tahu alamat, maka pesanan akan langsung di anter ke depan pintu. Bayar bisa dilakukan langsung setelah pesanan datang. Gampang banget.
Dibalik semua kemudahan itu, kita nggak boleh lupa ada jasa kurir dibaliknya yang siap sedia mengirimkan barang pesanan kita. Memang, segala hal yang serba online dan pesan-antar ini bikin profesi sebagai kurir lumayan menjanjikan. Tapi tetap saja, setiap pekerjaan itu ada kekurangan dan kelebihannya. Setidaknya, beberapa hal inilah yang bikin kurir susah.
1. Alamat Susah Dicari
Sebagai seorang kurir, memang sudah jadi tugasnya buat mengirimkan barang sampai ke rumah yang dituju. Jadi setiap harinya mereka akan berkutat dengan deretan alamat yang harus dikunjungi demi mengantarkan barang yang udah ditunggu oleh si penerima. Kalau nyari alamatnya di daerah perumahan sih biasanya nggak terlalu sulit. Soalnya sistem blok dan nomer perumahan biasanya memang sudah tertata rapi dan teratur.
Yang sulit itu kalau nyari rumah yang masuk sampai ke gang-gang kecil belok sana sini. Apalagi kalau ternyata nama si penerima nggak sama dengan panggilan sehari-hari di daerahnya. Tanya ke tetangga juga si kurir nggak bakal ngerti. Jadi kalau rumah kita termasuk tipe nyempil dan susah dicari alamatnya, ada baiknya dikasi nomer telpon biar kurir bisa langsung telepon kalu nggak nemu rumahnya.
2. Sampai di Lokasi Orangnya Nggak Ada
Sudah susah-susah nyari alamat sampai masuk ke gang-gang kecil, eh tapi ternyata rumahnya lagi kosong. Sebel banget kalau sampai kejadian yang seperti ini. Soalnya barang harus dibawa balik lagi buat dicoba diantar keesokan harinya.
Ya kalau alamat rumahnya strategis dan gampang ketemu sih nggak masalah. Tapi kalau alamat rumahnya susah dicari dan keesokannya harus balik lagi, kan sebel juga.
3. Cuaca Hujan Badai
Faktor cuaca juga jadi salah satu tantangan tersendiri buat para kurir. Kalau cuaca cerah, yah meskipun panas masih bisalah keliling nyari alamat dan nganterin paket. Tinggal pakai jaket panjang, masker, helm standard, maka badan jadi bebas dari sengatan panas matahari.
Cumah kalau pas hujan deras atau hujan gerimis tapi seharian nggak berhenti, lain lagi ceritanya. Meski hujan turun, para kurir tetap harus berangkat mengirimkan barang. Apalagi kalau ternyata jasa yang dikirimkan adalah yang satu hari sampai. Intinya ya harus cepat-cepat dikirim ke alamat penerima.
4. Pesanan Palsu
Beberapa waktu lalu beredar beberapa kabar soal kurir atau driver yang kena tipu. Ada pelanggan yang pesen makanan ke restoran, otomatis si bapak driver ini harus memesankan sekaligus membayar pesanan pakai uangnya dulu. Begitu makanan jadi dan dianter ke alamat pemesan, eh ternyata alamat yang dicari nggak ada dan itu adalah pesanan palsu perbuatan orang iseng.
Bisa kebayang nggak sih kalau dapet pesanan iseng semacam ini? Tega banget yang ngisengin kurir seperti ini. Iya kalau pak kurir punya duit lebih-lebih, lha kalau nggak punya? Otomatis si pak kurir rugi banyak dong. Rugi beli pesanan dan rugi bensin. Yah semoga saja udah nggak ada lagi orang yang mau iseng dengan cara kejam kayak gini. Nggak lucu sama sekali.
5. Customer Galak
Kurir itu pekerjaannya ketemu dengan banyak orang yang berbeda setiap harinya. Memang sih ketemunya singkat, cuman ngasih paketan, tanda tangan, lalu pulang deh. Urusan kelar. Tapi meski cuman sebentar kalau customer atau pelanggannya galak bisa bikin keki juga.
Bayangin aja, udah kepanasan atau kehujanan, muter nyari alamat, begitu sampe masih diomelin. Entah karena si penerima emang keki, atau keterlambatan pengiriman, atau banyak lagi alasan lainnya. Kalau keterlambatan pengiriman, kadang belum tentu juga kesalahan si kurir. Bisa juga dari jasa ekspedisinya. Tapi karena kurir yang ketemu langsung dengan pelanggan, akhirnya mereka yang diomelin deh.
Nah, jadi kurir itu ternyata juga nggak selamanya gampang. Mereka juga kerja dengan penuh perjuangan dan memeras keringat. Jadi, jangan sampai deh kita meremehkan pekerjaan sebagai kurir.